45. Masuk Perangkap

205 15 5
                                    

Selamat membaca!

Zora menatap pantulan dirinya di cermin, dia terlihat tidak nyaman dengan pakaian yang dipakainya sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zora menatap pantulan dirinya di cermin, dia terlihat tidak nyaman dengan pakaian yang dipakainya sekarang. Gaun warna merah yang sependek pahanya dan begitu ketat di tubuhnya. Pakaian yang berbeda dengan pakaiannya sehari-hari.

Zora tadi mendapatkan sebuah paket dengan kertas yang bertulisan.

Pakai ini.
Kamu akan terlihat sangat cantik.

Zora yakin itu dari Danovan, mau tidak mau dia harus memakainya.

Zora mengambil tas selempangnya kemudian berjalan keluar dari kamarnya dan turun, sesekali dia menarik gaunnya ke bawah karena terasa begitu tidak nyaman.

Arsenio yang ingin pergi menuju kamarnya berhenti, "lo mau ke mana dengan baju kayak gitu?"

Zora menatap malas kakaknya lalu terus berjalan menuruni tangga, "bukan urusan lo."

Arsenio tertawa hambar, "lo mau ngejalang? Kalo Papa tau ... abis lo."

Zora terus berjalan bagaikan orang tuli dan mencoba untuk tidak mendengar, biarkan saja apa yang ingin dikatakan kakaknya itu. Dia juga tidak akan peduli pada apapun yang selama ini Zora lakukan.

Zora menatap lekat hotel mewah di depannya, lima menit lagi dia harus berada di dalam, tapi entah kenapa kakinya terasa sangat berat. Tubuhnya menegang dengan perasaan takut yang mengrogotinya seluruh tubuhnya hingga bergetar hebat.

"Zora!"

Zora menatap ke sampingnya, apakah Danovan yang memanggilnya. Suaranya tidak terlalu jelas yang membuat Zora mencari asal suara. Karena tidak mendapatkan sosok dari suara itu, Zora memilih untuk menguatkan hatinya dan masuk.

Sementara itu ada Calix yang memperhatikan semuanya dari balik mobilnya. Dia baru saja selesai pada meetingnya dengan ayahnya dan berencana untuk menginap, tapi hotel ini sudah penuh sehingga dia dan Ayahnya berencana untuk mencari hotel lain.

"Papa duluan aja, Calix mau pergi dulu."

"Zora!" Calix berteriak memanggil gadis itu, tapi gadis itu sudah terlebih dahulu masuk ke dalam sana.

Calix terus saja berlari kencang menyusul Zora, tapi dia malah ditahan oleh security.

"Maaf, tapi sekarang siapapun tidak bisa masuk ke dalam."

Calix berdecak sambil mengacak rambutnya dengan kasar, apa yang harus dia lakukan sekarang. Dia yakin itu Zora, tapi kenapa Zora memakai pakaian yang begitu pendek dan masuk ke dalam hotel ini. Firasatnya tidak baik.

Smiley: I'm Okay [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang