Kembali lagi dengan Jumphi
Selamat membaca!
"Sudah empat tahun tapi kamu masih belum bisa menemukan pelakunya, Reno."
"Aku tau Monika, tapi jejak sedikit pun tidak terlihat di rekaman CCTV manapun. Mereka sudah melenyapkan semuanya."
Monika menatap Reno dengan pandangan sedih, "kamu tau kalau Zora itu anak yang kuat, tapi dia gak bisa terus-menerus dianggap pembunuh ibu-nya sendiri."
"Apakah kamu lupa Monika? Aku juga sudah menganggapnya sebagai anakku, dan aku janji padamu. Aku akan menemukan siapa yang membunuh Sofia." Ucap Reno tegas sambil menatap kedua mata Monika.
Monika mengalihkan pandangannya lalu mengangguk, dia tau jika Reno juga sibuk dan tidak bisa jika terus saja menyelidiki masalah ini.
"Aku hanya mendapatkan rekaman ini."
Reno menunjukkan rekaman CCTV dari rumah tetangga Panca empat tahun yang lalu, "tapi di rekaman ini ... mempunyai jeda. Jelas sekali jika ini adalah editan."
"Apakah tidak ada bukti lain? Mereka tidak akan percaya hanya dengan sedikit jeda."
Reno memikirkan sesuatu, wajahnya kini tampak benar-benar serius. "Ada ... saksi mata. Apakah ada seseorang yang berada di tempat kejadian?"
Monika mengingat-ingat kejadian empat tahun yang lalu, kejadian yang tidak akan dia lupakan.
"Di–dia tuan, Nona Zora menembak Nyonya!"
Ingatannya teringat jelas, bahkan suara yang menggema saat kejadian tersebut masih terdengar jelas dalam kepalanya.
"Aku tau, orang itu .... "
Seseorang masuk ke dalam ruangan milik Zora, dia tersenyum simpul sambil menatap Zora yang sedang tertidur dengan pulasnya.
Dia berbalik badan, matanya menatap bantal yang berada di sofa, kedua sudut bibirnya terangkat menampilkan seringaian. Tangannya berhasil mengambil bantal tersebut dan mendekat ke arah Zora.
"Orang itu pelayan."
"Pelayan?" tanya Reno lebih lanjut.
"Hanya ada pelayan itu di sana, dan aku yakin dia mengetahui kebenarannya, tapi ... "
"Dia yang bunuh Sofia," ujar Reno tiba-tiba.
"Aku juga berpikir begitu tapi, dia bahkan tidak menyentuh pistol itu sama sekali, bagaimana dia bisa melakukannya?" tanya Monika ragu, tidak bisa hanya dengan opini jika ingin memenjarakan seseorang.
"Bisa saja dia merekayasa kejadian itu, tapi kita tidak tau kebenarannya. Kita harus bertanya pada Zora." Pungkas Reno percaya jika hanya ini saja yang tersisa, dan mereka harus menuntaskan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smiley: I'm Okay [END]
Aléatoire[Selesai revisi] Ikuti alurnya, nikmati prosesnya, rasakan sakitnya. Cerita ini tentang seorang gadis yang berusaha untuk keluar dari tuduhan keluarganya sendiri, dituduh sebagai pembunuh dan tidak dianggap sebagai keluarga. Tragedi yang menewaska...