Hallo semuanya 👋
Kembali lagi sama Jumphi
Apa kabar? Semoga baik ya..
Jangan lupa vomentnyaStay Happy
Selamat membaca!
Seorang gadis sedang berbaring diatas rooftop sekolahnya dia tidak pulang sejak bell dibunyikan. Bahkan pintu Rooftop ditutup sehingga tidak ada yang bisa masuk kedalam.
"Apakah gue harus lakuin ini sekarang?" ucapnya sambil terus melihat kearah langit. Malam ini tidak ada bulan bahkan bintang, langit gelap gulita terbebas dari setitik cahaya pun.
Dia tertawa seperti orang yang gila kemudian bangkit dari tidurnya dan berjalan kearah pagar pembatas bangunan. "Gue begitu lemah dan rapuh."
"Gue, gue udah gak sanggup lagi, bahkan ini lebih sakit dari yang namanya sakit."
Brak!
Brak!
Brak!
suara dobrakan terdengar dari pintu rooftop, dari baliknya ada seseorang remaja lelaki yang sedang berteriak dan mencoba untuk membuka pintu secara paksa. Tapi sayangnya gadis itu sudah menahan pintunya dengan meja juga kursi agar tidak ada yang bisa membukanya.
"BUKA PINTUNYA LO GAK BOLEH LEMAH BEGINI!" teriak remaja dibalik pintu sambil terus menerus mendobrak pintu masuk rooftop.
"Gue bukannya lemah tapi sekarang mati rasa, bener-bener mati rasa. Gue gak berguna dan semuanya sia-sia."
BRAK!
Pintu rooftop berhasil dibuka sehingga menampakkan seorang remaja dengan wajah yang sangat khawatir, keringat tidak berhenti bercucuran di wajahnya. Dia menyingkirkan berbagai macam kursi hingga meja yang menghalanginya berjalan.
"Berhenti! Ada gue disini lo jangan lupa," ucapnya lalu berjalan pelan kearah gadis itu, sekarang gadis itu begitu dekat dengan pagar pembatasan bangunan, bahkan dia telah memegang pagar pembatas bangunan tersebut.
Gadis itu berbalik dan menatap lelaki tersebut lalu tersenyum begitu manis, tapi tatapannya kosong, tidak ada harapan hidup sama sekali dari pancaran matanya. "Makasih udah buat gue kembali rasain bahagia, tolong selalu bahagia."
"Kalo lo mau gue bahagia lo harus tetap hidup dan selalu di samping gue. Please jangan gini! Lo buat gue khawatir," ucap lelaki tersebut, tidak lupa dia berjalan mendekati gadis itu.
Tidak ada jawaban dari sang gadis dia kembali tersenyum kemudian menutup matanya dan merubuhkan tubuhnya keluar pagar pembatas bangunan, tubuh gadis itu terjatuh seketika. Lelaki itu terlihat sangat panik dan berlari kearah sang gadis.
"Selamat tinggal."
"TIDAAAK!"
Sang lelaki terbangun dengan perasaan begitu khawatir, jantungnya berdegup kencang. Mimpinya terasa sangat nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smiley: I'm Okay [END]
Diversos[Selesai revisi] Ikuti alurnya, nikmati prosesnya, rasakan sakitnya. Cerita ini tentang seorang gadis yang berusaha untuk keluar dari tuduhan keluarganya sendiri, dituduh sebagai pembunuh dan tidak dianggap sebagai keluarga. Tragedi yang menewaska...