Selamat membaca!
"Saat kalian di sana, kalian gak boleh diam aja. Main sama anak-anak di sana." Jelas Zora. Dirinya, Arsenio dan Reynold sedang dalam perjalanan menuju ke panti asuhan milik Monika. Dengan paksaan Zora akhirnya kedua kakaknya itu menuruti paksaannya, mereka berpikir itu adalah paksaan dan bukan permintaan.
"Iya! Bisa diam gak?" tanya Reynold marah. Karena sekarang dia yang sedang menyetir mobil, dan suara Zora membuatnya jengkel,
"Gak bisa, kalian tau kan kalau adik kalian yang imut ini gak bisa diam."
Ujar Zora yang dibalas tatapan tajam dari Arsenio.Zora tersenyum canggung, "iya, gue diam."
Beberapa menit dalam keheningan, akhirnya mereka sampai di tempat yang menjadi tujuan mereka, panti asuhan. Panti asuhan yang terlihat seperti rumah megah itu adalah milik Monika, jika orang yang tidak tau, mereka pasti berpikir bahwa itu rumah biasa.
Zora bergegas keluar dan mulai menyapa anak-anak di sana. Mereka dengan bahagianya memeluk Zora.
"Kak Zora, kenapa lama banget datang, Adit rindu sama Kakak," ucap salah satu anak kecil di sana yang bernama Adit.
Zora mengusap lembut pipinya, "maaf ya, Kakak sibuk belajar. Tapi, Kakak bawa hadiah buat kalian. Jangan sedih lagi, ya, adik-adik pintar. "
"HORE!!" mereka semua bersorak heboh karena itu.
Zora berbalik kemudian menatap pada Arsenio dan Reynold. Mereka dengan perasaan malas membuka bagasi dan mengambil dua kantong besar kresek. Satu isinya makanan ringan, dan satu lagi mainan.
Dengan cepat Arsenio dan Reynold membantu membagikan makanan dan mainan pada anak-anak yang ada, mereka sangat pintar dan mau untuk mengantri tanpa harus diminta.
"Kakak dua siapa?" tanya seorang anak cewek pada Arsenio dan Reynold.
"Kakak Arsenio."
"Dan Kakak Reynold, halo adik-adik."
Mereka semua terpesona dengan tampang kedua kakak Zora itu, Zora yang melihat itu terkekeh pelan. Melihat Kakaknya terlihat seperti menikmati kebersamaan dengan anak-anak yang tidak memiliki orang tua itu.
"KAK ZORA!!" Suara anak kecil berteriak memanggil namanya terdengar.
Zora berbalik dan melihat Jay sedang digendong oleh seseorang. "Wah, Thea."
Jay turun dari gendongan Thea dan berlari memeluk Zora, Zora membalas memeluk Jay kemudian menggendong anak kecil itu.
"Lo di sini sendiri Thea?" tanya Zora, Thea adalah sepupunya.
"Nggak, sama seseorang," ucapnya lalu tersenyum.
Dia melihat ke arah Arsenio dan Reynold, "kedua Kakak lo, tumben senyum gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Smiley: I'm Okay [END]
Acak[Selesai revisi] Ikuti alurnya, nikmati prosesnya, rasakan sakitnya. Cerita ini tentang seorang gadis yang berusaha untuk keluar dari tuduhan keluarganya sendiri, dituduh sebagai pembunuh dan tidak dianggap sebagai keluarga. Tragedi yang menewaska...