18. Penderita baru

383 23 0
                                    

Selamat membaca!

Monika keluar dari mall tempatnya berbelanja, dia tampak sangat senang melihat kotak yang diisi oleh jam tangan yang disukai oleh Zora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Monika keluar dari mall tempatnya berbelanja, dia tampak sangat senang melihat kotak yang diisi oleh jam tangan yang disukai oleh Zora.

Zora sangat menyukai jam tangan yang besar dan berwarna hitam—jam tangan model pria. Walaupun Monika sedikit heran dengan selera keponakannya itu, dia tetap saja membelinya.

Monika masuk ke dalam mobilnya dan membawa mobil itu menuju rumah Panca, dia ingin Zora memakai hadiahnya saat pergi ke sekolah.

Tapi terkejutnya dia ketika rem mobilnya blong dan tidak bisa dikendalikan. Stir mobilnya pun menjadi sangat aneh dan sangat keras.

"Bagaimana ini?"

Monika berusaha untuk mengendalikan mobilnya walaupun akhirnya dia harus menabrak pembatas jalan dan mobilnya berputar. Kecelakaan yang begitu mengerikan, dan menimbulkan kerusakan yang sangat parah.

Monika menangis sambil memegang kado yang belum sempat dia berikan pada Zora.

"Zora, Maaf. Mama nggak bisa tepatin janji yang Mama buat."

Orang-orang yang menyaksikan menelpon polisi dengan segera, beberapa menit akhirnya Monika dibawa menuju rumah sakit terdekat.

Reno yang mendengar hal itu pun bergegas pergi dengan perasaan khawatir, dia juga menunggu dengan sabar Monika yang sedang dirawat di ruang UGD.

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya dokter menyuruh Reno untuk masuk karena permintaan dari Monika.

Reno menatap sendu Monika yang terbaring lemah dengan bantuan oksigen. Dia merasa begitu hancur melihat wanita yang dicintainya terluka seperti ini.

Reno menggenggam tangan Monika—menguatkannya, "kamu bakal baik-baik aja."

"Tolong jaga Zora, buat dia bahagia," ucap Monika sambil membalas genggaman Reno.

"Iya, kalau kamu sehat kita bakal jagain Zora sama-sama," ucap Reno lalu mengecup tangan Monika.

"Reno, jagain Zora buat dia bahagia. Aku udah gak–" Monika mencoba mengambil napas. "Aku udah gak bisa."

"Jangan bilang hal yang gak baik, kamu harus berjuang. Aku panggil dokter, ya," pungkas Reno yang dibalas gelengan oleh Monika.

Reno ingin berdiri tapi tangannya digenggam erat oleh Monika.

"Re-reno, Reno."

"Iya, Monika." Reno tidak bisa apa-apa selain berbalik dan duduk kembali menatap Monika.

"A-aku sa-yang kamu," bersusah payah Monika mengatakan hal itu sebelum akhirnya dia menghembuskan napas terakhirnya.

Reno terdiam, masih menggenggam tangan Monika yang kini tidak membalas genggamannya. Itulah perkataan terakhir dari Monika, jaga Zora buat dia bahagia dan aku sayang kamu.

Smiley: I'm Okay [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang