32. Lost Again

243 17 1
                                    

Selamat membaca!

Zora berjalan masuk ke dalam rumah bersama Reynold, mereka menghabiskan waktu sangat lama di bandara karena Reynold dan Oliver yang memperebutkan Zora seperti mereka memperebutkan permen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zora berjalan masuk ke dalam rumah bersama Reynold, mereka menghabiskan waktu sangat lama di bandara karena Reynold dan Oliver yang memperebutkan Zora seperti mereka memperebutkan permen.

Zora bahkan harus menjitak kepala mereka berdua agar mereka berhenti bertengkar seperti anak kecil. Setelah itu Zora dan kedua anak kecil itu makan di restoran, dan berakhir dengan Zora dan Reynold yang sampai pada rumah besar dan kosong itu.

Zora menatap datar ke depan, satu langkah lagi Zora akan masuk ke dalam rumah. Entah kenapa kaki Zora terasa sangat berat, apa sebaiknya Zora duduk dulu di sini.

Zora menatap Reynold yang berada di sampingnya, dia sedang tersenyum jahat. Apa yang dia pikirkan?

Dan Zora berakhir menjadi korban kejahilannya, dia menarik rambut Zora kemudian berlari sambil mengejek.

"Dasar jelek!"

"Awas lo Kak, lo yang jelek."

Zora dan Reynold terus berlari dalam rumah hingga akhirnya Zora menyerah, larinya terlalu cepat sehingga Zora tidak bisa menangkapnya.

Zora menghentakkan kakinya kesal kemudian naik ke lantai atas, dia sangatlah merindukan Senja. Kelincinya yang lucu, hewan peliharaannya yang telah dia anggap seperti anak kandungnya sendiri. Zora benar-benar ingin segera memeluknya.

Zora dengan tidak sabar membuka pintu kamarnya yang tertutup kemudian menatap ke segala ruangan, "Senja, kamu dimana?"

Kakinya melangkah lebih maju untuk mencari di mana kelinci kecilnya, pasti dia sedang bersembunyi dari Zora, itu yang dipikirkan oleh gadis manis itu.

"Senja! Mommy pulang! Senja main petak umpet?" Zora cekikikan sambil mencoba mencari keberadaan Senja.

Tetapi, apa ini?

Zora mengerutkan dahinya ketika aroma aneh memasuki indra penciumannya. Mata Zora mencari-cari di mana letak keanehannya, tangannya terangkat menutupi hidungnya.

Kenapa kamarnya beraroma seperti ini? Aroma kamarnya sekarang begitu anyir. Aromanya seperti ....

Zora menutup mulutnya ketika akan berteriak ketika melihat hal yang membuat seluruh tubuhnya melemah, apa ini mimpi?

"Sen-ja," Zora berjalan semakin dekat ke arah objek yang membuat jantungnya berdebar begitu kencang.

Bruk!

Kakinya terasa sangat lemah, kakinya tidak sanggup untuk menopang tubuhnya lagi. Hingga akhirnya tubuhnya merosot ke lantai dengan wajah syok dan memucat.

Kejadian ini, mayat dan darah. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Senja tidak bergerak dan di penuhi dengan darah?

Zora merangkak mendekati senja, kelinci kecilnya itu tampak sangat mengenaskan. Zora membawanya dalam dekapannya, dia tidak terlalu dingin, dia masih hangat. Siapa yang melakukan ini padanya? Tubuhnya terlihat dikoyak sehingga kulitnya hancur menampilkan dagingnya.

Smiley: I'm Okay [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang