☆6. Mereka itu...☆

2.2K 283 6
                                    


"Abang angan mayah-mayah agi.."


***


Kini saatnya mengulik tuntas mengenai Keluarga Mahendra. Yudhistira Mahendra, Papa dulu dikenal dengan cara kerasnya mendidik ketiga anaknya, terutama si sulung Jonas.

Papa tidak suka mereka melakukan kesalahan sedikit pun. Tidak boleh rewel juga tidak boleh manja. Didikan keras Papa selalu menjadi bayang-bayang mengerikan bagi ketiganya, terlebih Mada yang masih terlalu kecil saat itu.

Papa juga nyaris membuat Jonas masuk rumah sakit karena Jonas menolak untuk memilih jurusan yang telah diminta Papa sejak awal. Jadi tidak heran jika Jonas juga bersikap keras sama seperti Papa.

Sedangkan Jeffran dan Mada selalu bersikap sebagai anak penurut. Meski berat untuk menuruti perintah Papa, namun mereka tetap menurutinya. Seperti Mada yang wajib untuk belajar mandiri di rumah 4 jam setelah pulang sekolah. Dan Jeffran yang harus mau menjadi apa yang papa perintahkan.

"Saya melakukan ini untuk masa depan mereka."

Peraturan pertama di dalam rumah Mahendra, tidak ada yang boleh membela orang yang telah berbuat kesalahan. Ya, bahkan Mama sekali pun.

Lagipula wanita itu tidak selalu ada untuk ketiganya. Sejak awal keluarga ini memang tidak utuh, Papa dan Mama tidak pernah bisa menjadi sosok orangtua harmonis seperti yang lainnya. Mama jarang sekali berada di rumah. Ketiga putra Mahendra tersebut bahkan jarang sekali berbicara dengan wanita yang telah melahirkan mereka itu.

"Saya sudah mengatakannya sejak awal, saya tidak ingin kehadiran mereka menghalangi karir yang telah lama saya bangun. Saya tidak bisa hidup dengan hanya menjadi ibu rumah tangga."

Lalu, ketika si kembar lahir semuanya mulai bahkan sejak si kembar lahir. Papa yang awalnya dingin dan keras sedikit demi swdikit mulai menjadi sosok yang berbeda. Papa dan Jonas akan menjadi sosok yang sangat berbeda jika berada di hadapan si kembar. Mereka menjadi hangat, seolah wajah datar dan sika keras yang selama ini mereka tunjukan itu hanyalah mitos belaka.

Ya, kecuali Mama.

Ketika semuanya mulai berubah ketika kelahiran si kembar, Mama adalah satu-satunya yang tidak berubah. Malah wanita paruh baya itu semakin sering tidak berada di rumah dan membuat si kembar lebih dekat dengan ketiga kakak dan Papanya. Papa adalah orang yang paling sibuk mengurus si kembar ketika mereka masih bayi, bahkan hingga kini sudah bisa berbicara dengan tingkah lucunya.


"Aaaa! Buka mulutnya ya, Aca harus makan banyak. Liat tuh, Jeje aja yang lagi sakit makannya lahap banget."

Sejak tadi Jeffran tak henti-hentinya membujuk Harsa yang tidak mau makan itu. Si kecl itu terdiam sembari menundukkan pandangannya tak mau diajak bicara.

"Aca ayok mam! Nana dah abic dua piying loh!"

Aca menatap sekilas Jana yang tengah tersenyum lebar, lalu kembali lagi menundukkan pandangannya. Bukan tanpa sebab balita itu termenung hari ini, selain rasa tak nyaman yang ia rasakan pada tubuhnya, suasana hatinya juga sedang tidak baik.

Jeffran telah mengetahui semuanya. Rendi telah mengatakannya semuanya kemarin sambil menangis. Tentu Jeffran kecewa, namun ia juga tidak bisa memarahi Mada begitu saja. Adiknya itu pasti tidak sengaja melakukannya.

NEBULA | 00L NCT Dream ft. Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang