"Aca au mam eyuy ataa moo!"
***
"NDA AU!"
Jana dan Jean mendadak merengut kesal ketika Harsa tiba-tiba menjauhkan tubuhnya ketika mereka ingin memeluk si gembul itu. Terlebih kedua tangan si gembul itu yang nampak dilipat di depan dadanya membuat duo J itu sedih karena penolakan dari si gembul.
"Ih yibet! Cini Yendi ja yang peyuk!"
"AAA YENDI! ACA BIYANGNA NDA AU YA NDA AU!"
"CEYANG ACA!"
"CEYANG!"
"AAA NDA AU!"
Seperti biasa, rumah Mahendra tak pernah jauh dari keributan yang diciptakan oleh keempat bocah tersebut. Meskipun pahitnya takdir dirasakan oleh sebagian besar dari mereka, namun kepolosan serta keluguan dari keempat putra bungsu Mahendra itu sukses membuat siapapun yang melihatnya ikut tersenyum karena tingkah mereka.
Kini Harsa sudah berada di tengah-tengah ketiga saudara kembarnya. Si gembul yang diapit oleh Rendi, Jean juga Jana yang suka sekali memeluki tubuhnya.
"HUWA NDA AU!"
Nah kan, mulai lagi dramanya si gembul.
Nyatanya Harsa masih belum terima karena ditinggal oleh saudaranya pagi tadi. Padahal ia kan sudah sangat senang karena mereka akan sekolah. Tapi ia malah ditinggal begitu saja.
"Sstt.. udah ya. Papa minta maaf gak ajakin Aca tadi."
Untungnya ada Yudhis yang dengan sigap menggendong salah si gembul itu sambil menepuk-nepuk punggungnya.
***
"Gak capek apa hormat terus?"
Mada menolehkan kepalanya secara perlahan, dilihatnya Jonas yang dengan santai menghampirinya yang masih berdiri di hadapan tiang bendera. Padahal sudah terlalu sore, melewati jam pulang sekolah seharusnya. Namun ia masih saja dihukum di area sekolah yang mulai sepi tersebut.
"Udahan yuk. Katanya mau ketemu sama Alisha."
"Ta-tapi lagi Mada dihukum-"
"Udahlah. Nurut sama abang, muka kamu udah pucet gitu! Kita mampir makan bakso dulu ya."
Inginnya sih menuruti ucapan Jonas, tapi Mada kan takut jika gurunya mengetahui jika ia kabur dari hukuman yang diberikan.
"Ayok! Liat tuh, mana guru yang ngehukum kamu? Udah pulang kan? Nanti abang yang kabarin."
Benar juga. Mada menurunkan lengannya yang mulai pegal secara perlahan lalu menoleh pada Jonas yang kini tengh tersenyum lebar ke arahnya. Sungguh mencurigakan.
Biasanya Jonas adalah orang yang paling anti dengan kesalahan. Abangnya yang satu itu selalu memiliki anggapan jika semuanya harus dilaksanakan dengan sempurna. Tapi apa yang ia lihat saat ini? Jonas tidak memarahinya. Itu aneh!
"Yuk, pulang. Katanya mau jenguk Alisha."
Kedua mata Alisha mendadak berbinar ketika mendengar salah satu nama kesayangannya itu disebut.
"AYO!"
***
Pak Wijaya menatap jengah Jeffran yang nampaknya tak mau pergi dari sisi putri bungsunya itu. Sepertinya ia salah karena merencakan prank terhadap pria berlesung pipi itu. Bukannya kapok, Jeffran malah semakin berani membuatnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEBULA | 00L NCT Dream ft. Mark Lee
Fanfiction"Bahkan di tempat yang mengerikan seperti Nebula saja, masih tersisa harapan di sana." *** Sejak awal tempatnya berada memang sudah mengerikan bagi mereka yang menjadi bagian dari Keluarga Mahendra. Si sulung Jonas yang tak pernah lepas dari bayang...