☆34. Bertemu lagi☆

1.1K 154 22
                                    

"Mada pulang sama Papa sekarang!"

***

"Wahhh!"

Keempat putra kecil Mahendra dan Jeffran berdecak kagum tanpa sadar melihat Pak Wijaya yang mampu menggendong tubuh si kembar secara bersamaan. Padahal Jeffran menggendong Harsa saja lelahnya seperti mengangkat karung beras kemana-mana. Tapi Pak Wijaya kelihatannya tidak terbebani menggendong keempatnya sekaligus.

"O-Om. Biar saya aja yang gendong."

"Siapa yang minta kamu buat ngomong?"

Jeffran membungkam mulutnya sambil menatap takut Pak Wijaya. Sial! Ternyata ayahnya Alisha itu susah sekali untuk ditakhlukan!

"Hihihi! Jeje ayo becay au ayak apten!"

"Yeyyy! Yendi naik pecawat!! Buummmn buuummmm!"

Jeffran menghela napas pasrah. Entah mengapa mereka bertemu dengan sosok yang paling Jeffran takuti (untuk saat ini), Ayahnya Alisha. Sialnya si kembar malah mengajak main pria paruh baya itu. Jeffran kan merasa tidak nyaman!

Ah bukan tidak nyaman, tapi masih canggung. Terlebih intonasi Pak Wijaya setiap kali berbicara dengannya. Terdengar galak dan sulit untuk ditentang.

"Saya bingung, kenapa duda kayak kamu tuh bisa deket sama anak saya. Pasti ada maunya kan?!"

Jeffran menatap horror Pak Wijaya. Duda? Siapa yang- Oh tidak!

"Sa-saya bu-"

"Ayah darimana aja sih?! Daritadi Bunda sama Ken cariin!"

Keenamnya menoleh bingung pada soso wanita paruh baya yang baru saja datang. Ah! Itu bundanya Alisha. Jeffran mulai bisa bernapas lega, setidaknya ada yang bisa menakhlukan sosok bison dihadapannya itu.

"Nda?!"

Ekspresi wajah Harsa berubah sumringah ketika mendengar kata "Bunda" disebutkan. Dalam benaknya, Bunda itu sosok ibu peri yang datang dan membawa banyak makanan. Ya, apapun tentang makanan pasti si gembul itu dapat mengingatnya.

"Unda, Aca. Ukan Nda!"

"Cccttt! Yendi ngan beyicik! Aca au Nda!"

"Eh?!"

Ketiga orang dewasa itu mendadak kebingungan oleh Harsa yang tiba-tiba saja mengulurkan kedua tangannya pada bundanya Alisha.

"Aca sama Bang Eyan aja ya?"

"Nda au! Auna ma Nda! Hikc... Hikc.. ma Nda!"

Sudahlah. Jeffran pasrah.

"Eh sini-sini! Duh gemesnya! Siapa namanya anak Bunda yang satu ini?"

"Hihihihi.. Aca, Nda!"

Harsa yang kini sudah digendong oleh Bundanya Alisha tersenyum semakin cerah. Baru kali ini ia bertemu dengan sosok bundanya Alisha dan si gembul itu langsung merasa nyaman.

"Adek kamu ya, Jeff? Gemes banget!"

"I-iya, Tan. Maafin adek-adeknya Jeffran ya. Emang suka gini kalo lagi rewel."

"Oh, saya kira anak kamu."

Jeffran meringis ketika Pak Wijaya dengan santainya mengatakan hal tersebut. Lagipula,  bagaimana caranya ia memiliki anak di usia muda sedangkan tanggung jawabnya masih sangat banyak, termasuk mengurus si kembar.

"Bunda bawa banyak makanan loh! Makan yuk?"

"Mam?!"

Keempatnya menatap antusias Bundanya Alisha, terutama Harsa yang mulai bergerak random saking semangatnya.

NEBULA | 00L NCT Dream ft. Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang