"Saya gak suka orang cacat!"
***
Puluhan tahun lalu...
Seorang anak menangis seorang diri di gudang rumahnya. Untuk yang kesekian kalinya ia terkurung di dalam ruang gelap tersebut, tanpa ada yang memperdulikan keadaannya.
"Yudha tenang ya! Yudhis bakal bawain kuncinya kalo Bapak sudah pergi."
Ah...
Mungkin ada.
Yudhis, pria kecil itu nyatanya masih setia di depan pintu, sambil menenangkan kakak kembarnya yang kini terkurung dalam ruangan gelap tersebut.
Siang tadi ayahnya marah besar karena kepala sekolah memintanya untuk dtang ke sekolah. Yudha membuat kekacauan di kelasnya dan melukai anak kepala sekolah yang kebetulan menjadi teman sekelasnya.
"Pergi aja, Yudhis. Bapak pasti marah kalo Yudhis tetep di sini."
Yudhis menggeleng dengan mantap. Tekadnya untuk membantu kakak kembarnya itu sudah bulat, ia tak peduli jikalau nantinya ia menjadi sasaran amukan sang ayah.
"Yudhis tau, Yudha gak bersalah. Mereka ngejek Yudha duluan, tapi gak ada yang percaya. Kita jalanin bareng-bareng hukumannya, Yudha."
Nyatanya, Yudhis benar-benar memegang teguh ucapannya. Pria kecil itu lantas terduduk di depan pintu hingga berjam-jam lamanya sambil sesekali mengajak Yudha mengobrol, meskipun kakak kembarnya itu tak lagi menyahutinya.
"Yudhis."
Pria kecil itu lantas sumringah melihat sang ibu yang datang sambil mengendap-endap, bersembunyi. Hampir saja ia berteriak kegirangan jika saja sang ibu tidak memberikan gestur untuk tetap diam.
"Abang lagi ngalihin perhatian Bapak, jadi jangan sampe berisik, ya. Nanti kita ketahuan. Ibu bukain pintu buat Yudha dulu."
Yudhis mengangguk patuh, lalu ia berjalan serikit menjauh dari pintu, membiarkan sang ibu untuk membukanya pelan-pelan.
Lalu setelah terbuka, nampaklah wajah basah Yudha dengan kedua matanya yang telah memerah. Lantas pria kecil itu bergegas untuk beranjak dari duduknya dan langsung memeluk erat sang ibu.
"Hikss... hikss... Yudha takut, bu."
"Ssst.. Udah ya, udah ada ibu sama Yudhis di sini. Yudha gak perlu takut lagi ya, nak."
Namun nyatanya kelegaan tersebut hanya bertahan sesaat. Hingga sosok remaja berjalan takut-takut menghampiri mereka, diikuti seorang pria paruh baya dengan wajah murkanya.
"Siapa yang bilang Ibu boleh buka pintu buat anak itu?!"
Nampak raut wajah takut di antara ketiganya, terutama Yudha yang sudah menyembunyikan tubuhnya dibalik tubuh sang ibu.
"Bapak yang salah! Gak seharusnya Bapak ngunci Yudha di gudang! Yudha takut takut gelap, Pak!"
Hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEBULA | 00L NCT Dream ft. Mark Lee
Fanfic"Bahkan di tempat yang mengerikan seperti Nebula saja, masih tersisa harapan di sana." *** Sejak awal tempatnya berada memang sudah mengerikan bagi mereka yang menjadi bagian dari Keluarga Mahendra. Si sulung Jonas yang tak pernah lepas dari bayang...