"Om gak sebaik yang Mada pikirin..."
***
"Sampai kapan kamu diem kayak gitu, Yudha?"
Yudha menoleh dengan lenguhan malasnya. Kedua matanya yang terlihat lelah lantas menatap sosok Wina dengan dengusan pelan yang hampir tak terdengar.
Awan di siang ini mendadak menjadi kelabu dan membuat suasana hatinya memburuk.
"Kamu tau, Win? Yudhis punya segalanya yang saya inginkan sejak dulu. Keluarga juga cinta."
"Kamu punya saya, Yudha. "
Yudha menggeleng pelan. Hatinya sungguh gusar, kenangan lama serentak menyerang ingatannya. Ingatan yang membawanya terjatuh ke dalam jurang rasa sakitnya.
"Kamu punya saya yang akan selalu ada di samping kamu. Kamu berhak melakukan apapun, termasuk merebut kembali hak kamu."
***
"Tata! Aca au uga!"
Alisha tersenyum gemas ketika si gembul Harsa berbicara sambil memajukan wajah bulatnya itu.
"Yendi uga!"
"Nana ugaa!!"
"Aduh! Jeje duyuan ya!"
Keempatnya saling berebutan untuk mendapatkan suapan es krim dari Alisha, berbeda dengan Jonas yang sudah menahan malu sejak tadi. Oh ayolah, mereka sangat menyita perhatian para pengunjung cafe tersebut!
"Oke-oke, sini sama abang aja ya. Kan kasih-"
"NDAK! AUNA AMA TATA!"
Oke. Jonas cukup tahu saja jika keempat adiknya itu lebih memilih Alisha dibanding dia. Padahal sejak kecil, keempatnya lah yang paling menempel dengannya.
"Hihihi yagi! Yagi! Aca au yagi!"
"Eh? Yendi beyum!"
"Hehe iya,, iya,, gantian dulu ya. Tangan kakak cuma ada dua nih."
Jonas menghela nafasnya panjang. Ia lantas merebut mangkok berisi es krim tersebut dari genggaman Alisha sambil mengalihkan perhatian keempat adiknya itu.
"Sama abang aja ya."
"NDAK! AU TATA HUWE!"
Bukannya menurut dengan Jonas, keempatnya malah menangis secara bersamaan. Memang, keempatnya kompak sekali membuat Jonas sakit kepala.
"Udah, Mas. Kasihan anaknya, masih kecil emang lebih suka sama ibunya."
"Eh?"
Bukan hanya Jonas yang terkejut dengan celetukan ibu-ibu yang baru datang itu, tetapi Alisha mendadak juga mematung saking terkejutnya.
Memangnya ia sudah terlihat seperti ibu-ibu ya?
"Kalian tuh beruntung banget, masih muda udah dapet kembar empat gini."
"Eh- ta-tapi mereka-"
"Tata au Tata!"
Ucapan Jonas terpotong oleh ocehan keempatnya yang mulai merengek sambil mengulurkan kedua tangan mereka di hadapan Alisha yang mulai salah tingkah.
***
Mada menghembuskan nafasnya panjang. Hari ini sungguh melelahkan. Remaja itu lantas mendudukan dirinya di kursi besi halte yang terletak tepat di depan sekolahnya.
Sial baginya, karena ia lupa mengabari orang rumah untuk minta dijemput. Terlebih ponselnya sudah mati karena ia lupa mengisi baterai-nya sejak semalam. Sialnya lagi, ia lupa membawa dompetnya, sehingga ia tak dapat pulang menggunakan angkutan umum.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEBULA | 00L NCT Dream ft. Mark Lee
Fanfiction"Bahkan di tempat yang mengerikan seperti Nebula saja, masih tersisa harapan di sana." *** Sejak awal tempatnya berada memang sudah mengerikan bagi mereka yang menjadi bagian dari Keluarga Mahendra. Si sulung Jonas yang tak pernah lepas dari bayang...