Chapter 10 : Berusaha

93 5 0
                                    

Kini di hadapan puluhan siswa, seseorang terlihat sibuk merapikan penampilan ketika dirinya menjadi objek hidup bagi beberapa pasang mata, hingga sebisa mungkin dia yang berdiri di depan sana memperlihatkan kesan termanis dengan deretan gigi yang selalu ia perlihatkan sebelum akhirnya memberanikan diri untuk segera bersuara.

Sorot matanya penuh harap, sembari menyapa hangat bersama tangan yang ia lambaikan.

"Hay perkenalkan, nama gu__"

"Ehem!"

"Nama gu__"

"Tolong panggilannya di sesuaikan tempat!" ralat Bu Siska ketika tegurannya tidak diindahkan.

"Ehh, maaf Bu," ucap siswi itu sedikit malu, "perkenalkan nama saaaya Jiana, lebih lengkapnya Jiana Quenza Azalia, saya pindahan dari SMA ERLANGGA, semoga kehadiran saya di sambut ramah!" terang gadis yang berkulit putih bak porselen tersebut.

"Wah gila, putih banget tuh kulit! isian Tipe-X gue aja kalah!" bisik seorang siswi bernama Ririn.

"Gimana? sekarang kalian sudah tahukan siapa murid barunya?" seru Bu Siska, "jadi sebelum Ibu memulai pembelajaran mungkin diantara kalian ada yang ingin bertanya? jangan malu-malu! Tak kenal maka tak dekat, tidak mau berteman maka jangan harap bisa menjadi pasangan!" guraunya, yang memang sering menyelipkan kata jenaka di setiap kali ia mengajar.

"Stttt! woi Baru! Newbiru! lo aja gih yang nanya! lumayan buat ngulur waktu. Gue gak bikin PR nih! kata Santi, ada banyak tugas!" seru Neita, gadis berambut pendek yang selalu di kuncir setengah.

"Lah nyuruh! Lo aja sendiri!"

"Entar gue bantu push Rank!"

Di detik itu juga ia yang awalnya menolak kini memberi isyarat, lalu mengangguk patuh sembari mengacungkan jempol.

"Buk, Buk!"

"Iya, silahkan Biru!"

"Saya izin mau ke toilet," elaknya, yang terkesan mengada-ada.

"Dasar gak guna!"

Kejahilan tersebut sontak mengundang gemuruh tawa, tanpa terkecuali Bu Siska.

"Buk, Buk! saya Buk, saya serius mau bertanya!"

"Iya, langsung saja Dariel."

"Baik Bu, terimakasih! Hay Jiana, Gue ma__ ehh maaf, maksudnya, saya mau bertanya! kulit kamu bisa putih gitu itu ada campuran elit luar atau memang produk original SDM kita?"

"Asem! gak ngotak banget pertanyaan!"

Bak gemuruh ombak, seluruh siswa berseru riang sembari bertepuk tangan saat mendengar pertanyaan Dariel.

Bahkan Jiana pun terlihat tertawa, sebelum memberi jawaban yang tidak kalah nyeleneh, "Kebetulan, saya ini campuran tiga Negara!"

"Buk! gimana ini Buk? kelas kita isinya kebanyakan produk luar, apa ini yang di namakan penjajahan secara halus?"

"Inikah yang di namakan cinta kali!"

"Sudah-sudah cukup! kalian ini semakin ngawur! dan untuk kamu Jiana, kamu langsung duduk di bangku kosong itu! tapi ingat! jangan melamun!"

"Biarin aja, siapa tahu kerasukan, kan seru itung-itung gak belajar!"

"Lo aja! gue rasa lo lebih meyakinkan, lo kan punya riwayat epilepsi! Bilang aja lagi kumat!"

"Sialan!" tandas Biru saat riwayatnya menjadi bahan bercandaan.

"Weey! kenapa gak ada yang nanya lagi sih, ck!" Neita mengeluh hingga dengan sengaja menyiku lengan teman sebangkunya.

Mine ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang