Chapter 15 : Roll back roll

21 1 0
                                    

"Hari ini Bapak mau langsung nyari nilai! jadi silahkan kalian pemanasan dulu, lari sebanyak lima kali putaran setelah itu berkumpul di sana! Paham?" ucap tegas Pak Sadim, "dan untuk perangkat kelas siapkan matras ambil di gedung belakang!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini Bapak mau langsung nyari nilai! jadi silahkan kalian pemanasan dulu, lari sebanyak lima kali putaran setelah itu berkumpul di sana! Paham?" ucap tegas Pak Sadim, "dan untuk perangkat kelas siapkan matras ambil di gedung belakang!"

"Wah, kok nyari nilai sih! bukanya sekarang masih latihan dulu," keluh Biru.

"Latihannya udah minggu lalu, blok!"

"Minggu lalu gue gak masuk!"

"Jalanin aja napa! kelebihan bacot lo!" sergah Dino.

"Gue kayak gini karena gue gak mau entar jadi bahan ledekan anak-anak!"

"Ya udah sana lo pergi ke UKS bilang lo lagi PMS!"

"Sialan, lo pikir gue beti__"

"Hei! yang di belakang kenapa kalian ribut?"

"Maaf-maaf Pak saya terlalu bersemangat, Pak!"

"Bisa aja ngejawabnya! yasudah sekarang kalian peregangan otot dulu setelah itu mulai lari!"

Prrrittt!

🍂🍂🍂

"Absen satu! Andri Wicaksana, silahkan kamu roll back roll tiga kali dan yang terakhir gaya tiger sprong!"

"Siap Pak!"

Dan dihadapkan puluhan teman di kelasnya sang ketua kelas mempraktekkan kemahiran yang ia punya, hingga tidak ada celah untuk temannya mengejek.

"Yaaah gak seru banget si Andri, masak gak ada lucu-lucunya sama sekali! Kita butuh hiburan kali!"

"Aneh lo! batu lo suruh melucu, yaaa mana bisa an.jir!" sentak Biru yang memberi istilah kaku pada ketua kelasnya.

"Absen dua! Larissa Anya Geralnini!"

Srrrrt!

Rissa reflek berdiri tegap, entah karena gugup atau karena ia merasa begitu percaya diri hingga tanpa menunggu lama gadis itu langsung mengayunkan kakinya menuju matras.

Namun, jika ditelisik lebih dekat lagi maka terlihatlah jika batinnya tengah bergejolak terbukti dari mulutnya yang bersisik-bisik melantunkan doa.

"Tuhan, berkati leherku!"

"Silahkan mulai!" ucap Pak Sadim.

"YANG SEMANGAT NINI, OPA MENDOAKAN MU DI SINI! JANGAN MENGKHAWATIRKAN YANG LAIN, CUKUP BERI OPA ASUPAN GIZI!" ucap semangat dari seorang Dariel, yang lebih terkesan mengejek.

Brrrt!

"WOI LO NGAPAIN ITU, RISS? ANJ.R PICEK MATA GUE LIHATNYA!"

"RISSA, LO MAU HEAD STAND YA? TAPI BETIS LO KOK JONGKOK?"

Mine ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang