Setelah mengunci kemenangan di sesi pertama Freya terlihat begitu percaya diri, terlebih lagi dengan kabar yang ia dengar hingga dirinya berani bertaruh jika hari ini ia akan menyematkan juara satu di namanya.
"Freya!"
"Yeron? umhh, kok bisa? sorry, maksud gue, lo ngapain di sini?"
"Oh itu, gue ada keperluan di ruang panitia! dan yaa, selamat! Lo keren banget tadi!" ungkapnya yang tampak begitu jujur.
"Lo dukung gue?" Freya mencoba bergurau, hal yang sering dilakukannya, hanya pertanyaan biasa tanpa ada maksud lebih.
"Masih ragu? Frey, lo ngasih gue baju isinya nama lo juga bakalan gue pakek! tapi resiko tanggung bersama, yaa?" gurau Yeron, meskipun tidak ketara namun beberapakali laki-laki itu mencuri pandang sampe akhirnya merogoh kantong celana untuk mengambil sebuah permen.
"Buat lo!"
"Tiba-tiba?"
"Ada tulisan di belakangnya, kali aja bikin semangat lo bertambah!"
Freya tertawa membaca tiga kata di balik barang yang diberi Yeron, lalu gadis itu mulai menanyakan sesuatu yang memang seringkali ia tanyakan.
"Nevan mana? lo tahu betul Ron, apa yang bikin gue tambah semangat!" kembali terulang, Yeron harus menerima kenyataan jika gadis yang ia damba lebih tertarik dengan sahabatnya, sakit memang tapi tetap saja hati tidak bisa dipaksa untuk siapa.
"Nevan nonton kan, tadi?" bahkan di saat Yeron belum memberi jawaban pada lawan bicaranya, Freya kembali bertanya, begitu bersemangat terlihat jelas dari raut wajahnya.
"Mhh iyaa, tapi Nevan beda haluan, dia di pihak SMA kami! kecuali ada sogokan lebih, mungkin bisa dibicarakan!" meskipun perih, Yeron masih bisa menyelipkan humor di perkataannya, hubungan mereka juga tergolong akrab karena sedari kecil sudah saling mengenal.
"Ron, gue butuh bantuan lo, pleaseeee tahan Nevan sampe acara selesai, oke?"
"Boleh, tapi tergantung imbalan!"
"Gampang!"
"Emangnya lo mau ngapain? jangan aneh-aneh! Tahu sendiri itu anak sifatnya gimana!"
"Chill, don't worry about that! Gue cuma mau Nevan bangga, liat gue menang terus manggil nama dia sebagai, the biggest mood booster! Sounds so good, right?"
Kelopak mata Yeron membesar, cukup terkejut namun sebisanya ia bersikap biasa, "Yeah, i try to do my best! Hope you happy! but... lo harus benar-benar menang!"
"Of course! I did! kali ini gue pastiin!" serunya sembari memberi pelukan singkat, "gue jalan dulu! byeee, Eron!"
Selepas mengucapkan perkataan tersebut Freya kembali melangkahkan kaki, tangannya pun sibuk mencari sebuah nama, menekannya untuk melakukan panggilan telepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ?
RomanceDinesclara Shasyania, gadis cantik primadona SMA MERPATI. Ia begitu dikagumi seluruh siswa, hingga mendapat julukan sebagai Dewi Nirwana, namun suatu peristiwa membuatnya harus pindah sekolah, dan mau tidak mau dia harus menjalaninya. Layaknya terj...