"Hello hadirin sekalian! kita tunda sebentar keseruan ini ya, dan mari beralih ke acara utama! Mohon sang pangeran dalam acara ini untuk segera maju ke atas panggung!" ucap seorang MC, yang sedang memandu acara sesuai runtutan yang sudah di tentukan.
Dan ketika merasa terpanggil maka Dariel penuh percaya diri melangkah ke depan, senyum selalu ia tebar kepada siapa saja yang tertangkap oleh radar matanya.
Prok!
.
.
Prok!
Prok!"Nah! potongan kue pertama seharusnya diberikan pada orang sepesial! kira-kira siapa yaa orang sepesial itu? ada yang tahu gak?" tanya MC tersebut, sembari sengaja menyodorkan mikrofon ke depan, bermaksud untuk memancing reaksi beragam dari para tamu undangan.
"PASTI BUAT YERON, TUH!"
"BUAT GUE AJA DARIEL! KITA KAN TTM!"
"KASIH RISSA! LO SAMA DIA KAN NINI, OPANYA KELAS KITA!"
"BUAT MC NYA AJA, RIEL! KELIHATANNYA DIA UDAH LAPAR BANGET DARI TADI NGOMONG MULU!"
"Durhaka sekali kalian! kue pertama, jelas gue peruntukan untuk seseorang yang sangat sepesial dalam hidup gue! tanpa dia gue gak akan hidup! Detak jantung gue adalah buah cinta darinya, dia adalah, Mama!" Tidak perlu diragukan lagi, karena Dariel memang jagonya dalam urusan semacam ini.
"Widiiihh! nyokap nya aja di sayang, apalagi calon pasangannya nanti! gue yakin bakal di jadiin ratu!"
"Korelasi macam apa itu? Bisa aja kan, karena dia begitu menyayangi nyokap nya, malah pasangannya nanti di jadiin babu! Banyak kasus kayak gitu!"
"Itu lebih gak masuk akal!"
"Dan potongan kue kedua untuk seseorang yang sudah memperlihatkan ke gue jika superhero itu benar adanya! Berkat kerja kerasnya siang dan malam, hingga dia sukses menghasilkan produk unggulan seperti gue, dia adalah, Papa!"
"Hahaha, kalau gak nyeleneh, bukan Dariel namanya!"
"Rekening terpantau melonjak tinggi, Riel!"
"Wah, wah! Dariel anaknya begitu cinta kasih ya! dia memberikan potongan kue kepada kedua orang tuanya, dan itu benar! karena apapun situasi yang kita hadapi orang tua tetap nomer satu!" Puji sang MC, "tapi... belum seru rasanya jika belum memberi pada seseorang spesial lainnya! bener gak?"
"BETUL!"
"PERCUMA! KALAU NYURUH DARIEL NGASIH KE ORANG SEPESIAL, BISA-BISA POTONGAN KUE ITU ADA BERLIPAT-LIPAT GANDA! MAKANYA DARI TADI NGELES MELULU, TUH ORANG!"
"BETUL JILID DUA!"
Tanpa memperdulikan omongan yang tengah mengejeknya, Dariel tetap santai bergerak memotong kue, bahkan potongan kali ini sengaja ia buat lebih besar. Pandangannya langsung menyelidik, memindai wajah yang sedang ia tuju.
"Potongan ini, untuk hubungan yang gue jalin sendiri, tanpa ikatan darah, tapi makasih karena telah mewarnai hari-hari gue dengan kerumitan hidup kalian! Kue ini gue persembahkan kepada kedua orang yang berperan penting dalam nilai ulangan gue, terutama yang berkaitan dengan, logaritma, pytagoras, betta, alpha, molekul, empiris, proyeksi, newton, gaya, massa dan garis keturunannya yang lain! Ini untuk lo berdua!" ucap Dariel, saat ia berdiri tepat dihadapan Nevan dan juga Yeron.
Bukannya terharu kedua sahabatnya itu justru lebih menatap heran, bahkan jika bisa memilih maka kedua orang itu akan menjauh, namun kejutan yang diberikan Dariel belum sepenuhnya selesai, sampai laki-laki itu meminta seorang pelayan untuk membawakan kotak yang sedari tadi sudah ia siapkan.
Kotak biru dihiasi coretan warna di berbagai sisi itupun perlahan terbuka, hingga memperlihatkan tiga buah topeng power rangers lengkap dengan sabuk yang menjadi ikonik benda itu pada masanya, dan di depan sana juga sebuah layar besar sudah memperlihatkan sebuah foto lawas dengan tiga bocah laki-laki yang bergaya layaknya superhero.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ?
RomanceDinesclara Shasyania, gadis cantik primadona SMA MERPATI. Ia begitu dikagumi seluruh siswa, hingga mendapat julukan sebagai Dewi Nirwana, namun suatu peristiwa membuatnya harus pindah sekolah, dan mau tidak mau dia harus menjalaninya. Layaknya terj...