Greeb!
"Sempurna!" seseorang memuji Shasyania dengan padangan mengunci, "grogi? hmmm, jangan salting! baru permulaan tapi reaksi lo udah kayak kehabisan nafas aja!" imbuhnya menggoda, dan itu akan terus berlanjut.
"Gue tahu, lo mengagumi wajah gue! semua tergambar jelas di muka lo ini!"
Begitu percaya dirinya seorang Gemdominic menebak isi pikiran Shasyania, bahkan tanpa menunggu benar atau tidak tebakannya tersebut.
"Gemmi cukup, jangan bikin mual bisa gak?"
Gemmi terkekeh, hingga tangannya kembali bergerak jahil dan aksinya tersebut langsung mendapatkan tatapan menghunus seakan Shasyania siap menelan Gemmi hidup-hidup.
"Kondisikan tangan kamu, Gemmi!"
"Okee, asal lo juga kondisikan, tuh muka, biar keimanan gue gak tergoda!" ucapnya kembali bertingkah.
Tak ayal interaksi mereka membuat beberapa pasang mata menatap penasaran, begitu pula untuk seorang Geonevan, ia pun harus menyaksikan hampir semua temannya berdansa hingga membuatnya jenuh dan memilih keluar, duduk di kursi taman bersama pandangan mata menatap taburan rasi bintang, sampai deringan telpon membuatnya mendengus kesal.
Drrtt!
🍂🍂🍂
"SHASYAAAAA!"
"Nit! itu suara bisa gak, sih di kontrol ini bukan hutan, Neita!" tegur Ririn, sembari menutup telinga.
"Ck! lo kayak gak tau ajaa, rumah dia di antah berantah! volume segitu yaa udah paling rendah bagi dia!" Gemmi ikut menyindir, sambil menaikkan satu alisnya.
"Nyaut aja lo! dasar preman kelas teri!" sergah yang tersindir sampai pandangan matanya beralih menatap Shasyania, "cantik banget Shaa!"
"Kamu juga cantik, Nit!"
"Gak usah basa-basi! dia cantik dari mananya cobak? bahkan skin care termahal pun gak bisa menutupi muka borosnya!"
"Heehh! lo pikir lo ganteng? Senjatanya cuma lesung pipi doang! Itu dikira ganteng! Ngaca!"
"Biarin! yang penting ada nilai plus dari tampang gue! produk langka nih, BOS! otak lo yang cuma seukuran biji kedelai mana ngerti!"
Jggrrr!
"Kampret!" Gemmi meringis mengangkat sebelah kakinya, lalu melompat-lompat kecil, "sakit, a.jing! kaki gue main lo injak!"
"Bleeeww! rasain!"
"Neita lo keterlaluan! dia beneran kesakitan!" seru Ririn.
"Alaaaah, jangan percaya sama ini orang! dia itu pinter ngedrama! Sudah kita tinggalin saja!" seloroh Neita.
Neita mengaitkan kedua tangannya di lengan Ririn dan juga Shasyania, mengajak kedua orang itu pergi sampai pandangan Neita tiba-tiba mengarah pada seseorang.
"Shaa, lo lihat itu gak? Namanya Kak Septi, anak IP__"
Tak!
"Mau jelasin apa sih, Nit? sampai nunjuk-nunjuk segala! di kira kita lagi nyari masalah entar!"
"Issss, sakit Rin! gue cuma mau ngejelasin ke Shasya, kalau dia ini lebih cantik dari perwakilan sekolah kita di ajang Puteri Sekolah!"
"Yaelah! jadi lo masih bahas soal itu? Udahlah, Nit! kalau shasya gak mau ya jangan di paksa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ?
RomanceDinesclara Shasyania, gadis cantik primadona SMA MERPATI. Ia begitu dikagumi seluruh siswa, hingga mendapat julukan sebagai Dewi Nirwana, namun suatu peristiwa membuatnya harus pindah sekolah, dan mau tidak mau dia harus menjalaninya. Layaknya terj...