Masih di cermin yang sama, namun dengan raut dan gestur berbeda. Remaja yang sedang jatuh cinta tidak lagi ada dalam sosoknya, kini yang tersisa hanyalah tatapan amarah dan rasa tidak terima.
"Cihhh! Mereka merusak semua rencana gue! Kalian menginginkan harta? maka jangan harap setelah ini kalian bisa tersenyum bahagia!"
Nevan begitu emosi setelah kedatangannya dari Paris, terlebih lagi saat ia baru menginjakkan kaki di kediaman Eldione, ia yang telah lelah fisik berniat beristirahat, namun siapa sangka dirinya justru mendengar sesuatu yang mampu membuatnya berubah menjadi sosok yang penuh dendam.
flashback on....
"Loh, buktinya mereka jadi kaya kan?"
"Tapi si Danes meninggal, jadi apa untungnya?"
"Justru itu, kalian ingat kan pertamakali supir itu datang, bahkan kita yang udah berpuluh-puluh tahun bekerja di sini gak pernah tuh dapet kepercayaan dari Tuan besar, tapi dia, baru juga beberapa tahun udah jadi kesayangan aja, Tuan Muda juga! dan sekarang, setelah dirinya meninggal, bahkan kita harus mempersiapkan segalanya untuk menyambut keluarganya yang sebentar lagi di jamu makan malam. Yaa mendadak OKB mereka, apalagi katanya yaa, istri si sopir minta setengah harta keluarga Eldione, dan karena Tuan besar merasa bersalah jadi di terima gitu aja, dan yang paling parahnya lagi, Tuan Deron, beliau sampai di coret dari ahli waris, karena haknya udah berganti jadi milik istri si sopir! Bener-bener licik keluarga itu!"
"Iyaaa...iyaaaa! dari awal juga udah mencurigakan, ujug-ujug diterima langsung di sayang pula! dia pandai bersilat lidah, mengambil hati Tuan Besar dan juga Tuan Muda!"
flashback off....
Praaang!
"Ternyata kau sama saja Paman seperti yang lain, kau menginginkan sesuatu meskipun harus mengandalkan cara menjijikan! Bahkan di situasi seperti ini aku masih saja memanggilmu, Paman? S*al! Tapi jangan harap aku akan mempermudah tujuanmu! Tidak akan! Kau mau harta untuk keluarga mu? Baiklah! maka saksikan dari atas sana apa yang akan aku beri pada keluargamu!" murkanya menatap langit bersama setetes air mata yang berhasil lolos dari pipi sebelah kiri.
"Kau jangan bangga! aku menangis bukan karena meratapi kepergianmu! TIDAK! Sama sekali tidak seperti itu! Kau tidak sepenting itu hingga bisa membuat ku merasa kehilangan!"
Duka menjadi benci, hilang akal membuat semuanya terkesan salah, dan hanya menyisakan amarah
🍁🍁🍁
"Apa enggak ada pilihan lain lagi Pak?" tanya Shasyania, ketika berbincang di ruang tamu rumahnya bersama Atom asisten keluarga Eldione.
"Maaf Nona, semua atas perintah Tuan Toreno, jadi ini mutlak!" Walaupun Atom berkata tegas namun ia tetap bersikap ramah, ketika menyampaikan amanat sang majikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ?
RomanceDinesclara Shasyania, gadis cantik primadona SMA MERPATI. Ia begitu dikagumi seluruh siswa, hingga mendapat julukan sebagai Dewi Nirwana, namun suatu peristiwa membuatnya harus pindah sekolah, dan mau tidak mau dia harus menjalaninya. Layaknya terj...