Bintang terbesar yang menjadi pusat tata surya Bima Sakti mulai menampakkan sinarnya yang agung, cahaya keemasan itu kian menyingsing indah di ufuk timur.
Dan di tepi jalan yang masih sepi oleh bisingnya asap polusi, telah tampak satu sosok manusia berlari memacu batas kecepatannya untuk sampai di sebuah halte bus.
"Ini adalah keputusan yang paling tepat!" gumamnya, bersama segala kemungkinan yang sudah ia pikirkan.
Gadis itu menghindari Atom, ia tidak ingin lagi di jemput hingga di ajak kembali ke kediaman Eldione, karena baginya berangkat bersama Nevan hanya akan menimbulkan malapetaka tidak terperi.
Selelah-lelahnya belajar akan lebih melelahkan lagi ketika ingin mengeyam pendidikan namun terhalang oleh keadaan.
🍁🍁🍁
Drrt!
Drrt!
.
.
Drrt!Nevan mendengus sebal saat melihat nama yang tertera di layar pipih miliknya.
"Iya?"
"NEVAN!"
Ia yang di teriaki refleks menjauhkan benda canggih itu dari gendang telinganya, tapi efek mendengung tersebut masih terasa bahkan sebelum ia sempat memprotes.
"Kenapa Shasyania tidak ada di rumahnya? dan kenapa dia seolah-olah menghindar dari kedatangan Atom? apa yang telah kamu perbuat, Nevan? dua kali sudah! bukannya Atom sudah memberitahumu, jika kalian harus berangkat bersama!"
"Aaaah pagi-pagi buta Kakek menelpon ku hanya untuk urusan seperti ini?"
"Jangan balik bertanya Nevan!"
"Mana Nevan tahu, Kek! seharusnya Kakek menayangkan itu pada orangnya langsung! dia maunya apa? dan kenapa? bukan ke Nevan!"
"Ck, kamu jangan berdalih mencari pembenaran! jelas-jelas sesuatu pasti terjadi! Kamu apakan Shasyania?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ?
RomanceDinesclara Shasyania, gadis cantik primadona SMA MERPATI. Ia begitu dikagumi seluruh siswa, hingga mendapat julukan sebagai Dewi Nirwana, namun suatu peristiwa membuatnya harus pindah sekolah, dan mau tidak mau dia harus menjalaninya. Layaknya terj...