Broooms!
Tengah malam suasana jalanan terasa semakin sepi di tambah cuaca mendung hingga membuat jarak pandang Gemmi sedikit terganggu.
Dan bersama kecepatan yang sudah ia atur, semua terasa baik-baik saja sampai di detik berikutnya tiba-tiba dari arah kanan sebuah mobil menghantam kendaraan Gemmi yang menyebabkan rodanya berdecit kehilangan keseimbangan.
Draaak!
Crrtt!
Sekuat tenaga berusaha mengendalikan stir kemudi, meskipun berakhir mobil yang ia kendarai membentur pembatas jalan.
Braaak!
Braaak!
.
.
Braaaak!Tak ayal kaki dan tangannya terluka cukup parah, bahkan luka sobekan di tubuh Gemmi membuatnya seperti bermandikan darah.
"Shaa, lo baik-baik aja, kan?"
"I... iya, tapi ka__"
Tin!
Tin!
.
.
Tiiin!Belum usai sampai di sana, kesialan bertambah ketika beberapa pengendara motor mulai mengepung mobil mereka dari berbagai sisi.
Brak!
Brak!
.
.
Braak!"TURUN!"
"HEI! KELUAR SEKARANG JUGA! SEBELUM KITA BAKAR HIDUP-HIDUP!"
"Shaa, telpon siapapun yang bisa dihubungi! Lokasi ini tidak jauh dari pusat kota, tidak butuh waktu lama untuk mereka menemukan tempat kita!"
"Gak bisa, Gem! handphone aku rusak!"
"Rusak? mana handphone gue habis baterai lagi!" ucapnya sembari sesekali mendesis sakit bersama tangan merogoh sesuatu di dalam dashboard mobilnya.
"Lo tetep di dalam! jangan keluar apapun keadaanya! Tunggu sampai baterai handphone gue terisi, lalu hubungi seseorang untuk menolong kita! Gue akan mencoba mengulur waktu! Lo tenang aja!" tegasnya, bersama mata seakan mengisyaratkan jika semua akan baik-baik saja.
"Oke?"
Greb!
"Gem! jangan keluar!" Shasyania ragu ia merasa Gemmi tidak mungkin menghadapinya sendiri, ditambah lagi ketika orang-orang di luar sana membawa sebuah balok kayu, "kita pergi, Gem! Injak gasnya!"
"Lo meragukan kemampuan gue?" bahkan di kondisi seperti ini Gemmi masih bisa bergurau, namun jika diperhatikan lebih mendetail pada sorot matanya, sebenarnya laki-laki itu menyadari jika mobil yang ia duduki sudah tidak bisa dinyalakan lagi.
"Percaya sama gue, lo tenang aja, gue pastiin lo aman! Lo ingatkan, apa yang gue bilang tadi, mhh?"
Shasyania mengangguk, membuat Gemmi tersenyum, "Bagus!" tegasnya, hingga tangan itu terjulur membuka pintu mobil, lalu mengisyaratkan agar Shasyania mengunci mobil tersebut dari arah dalam.
Clek!
Blag!
Dengan kondisi terpincang-pincang Gemmi sadar jika dialah yang menjadi pihak yang paling tidak diuntungkan, tapi tidak membuatnya mudur, Gemmi tidak gentar, nyalinya tidak surut hingga masih sempat-sempatnya laki-laki itu mengeluarkan senyum mengejek.
"PARA PECUNDANG YANG BERKERUMUN SEPERTI LALAT! MAU APA KALIAN SEMUA, HAH?"
Para komplotan tersebut mengayunkan senjata untuk menggertak bermaksud membuat Gemmi sadar jika dirinyalah yang akan tumbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ?
عاطفيةDinesclara Shasyania, gadis cantik primadona SMA MERPATI. Ia begitu dikagumi seluruh siswa, hingga mendapat julukan sebagai Dewi Nirwana, namun suatu peristiwa membuatnya harus pindah sekolah, dan mau tidak mau dia harus menjalaninya. Layaknya terj...