Chapter 27 : Goodboy

73 9 0
                                    

Di sore hari mendung, rintik hujan berjatuhan menerpa laki-laki berjaket hitam yang bertuliskan Goodboy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sore hari mendung, rintik hujan berjatuhan menerpa laki-laki berjaket hitam yang bertuliskan Goodboy.

Broooms!

Perlahan laju kuda besinya tidak lagi menantang maut, ketika pandangannya menangkap sosok gadis cantik yang sedari tadi memang menjadi incarannya.

Pun bersama rencana yang telah tersusun, laki-laki itu tersenyum simpul, dirinya seakan siap hingga dengan sengaja mencondongkan badannya ke samping, dan hal tersebut jelas membuat motor yang ia kendarai menjadi tidak seimbang.

Braaakks!
.
.
Jrrrrrs!
Brrrrss!

Jatuh dengan gaya, kalimat yang pas untuk menggambarkan aksinya yang kelewatan berani, padahal hantaman besi itu terdengar begitu nyaring menyapu aspal sampai seseorang dibuat kaget.

"Astaga!"

Rasa takut dan juga terkejut menyeruak menjadi satu, Shasyania masih mencerna kejadian yang berlangsung di depan mata, ia menatap si pengendara bersama motornya yang menyala.

"Kamu baik-baik saja?" tanyanya menghampiri.

Satu detik, dua detik, masih tidak mendapat jawaban, Shasyania menjulurkan tangan bermaksud untuk menyentuh orang tersebut.

Srrrt!

"Aww!"

"Maaf-maaf, aku cu__" Shasyania panik, saat pergelangannya di cengkram erat.

"Jangan coba-coba kabur lo!" ketus si lelaki menuduh, "baik atau enggaknya keadaan gue lo bisa liat sendiri! dan alangkah baiknya seandainya tadi lo gak nyebrang!"

"Maaf," jawabnya mengalah meskipun tidak sepenuhnya salah.

"Enggak segampang itu!"

Kan! inilah yang membuat Shasyania ragu menolong laki-laki yang tiba-tiba terjatuh bahkan sebelum ia melangkah ke garis putih, "Tap__"

"Apaa? lo mau nyalahin gue? mau bilang ini kesalahan gue? atau kesalahan Nenek gue? Dih! durhaka juga lo, yaa!" sarkas Gemmi, sambil sesekali mencuri-curi pandang.

"Loh kenap___"

"Sudah, gak ada alasan! pokoknya lo harus tanggung jawab!"

Gemmi terus berucap sesuka yang ia mau, menyela ucapan ditambah isyarat agar gadis itu diam.

"Sssshhh! sepenuhnya ini kesalahan lo! kalau bukan lo, terus siapa lagi? mau nuduh Nenek gue? Wah benar-benar durhaka lo!" kembali menyalahkan, entah nanti apalagi yang akan ia tuduh yang pasti Gemmi ingin Shasyania terpojok.

"Stop bawa-bawa Nenek kamu!" Shasyania menepis tangan Gemmi yang berada tepat di depan wajahnya.

"Kenapa gak boleh? gue sayang sama Nenek gue! dari gue segini sampe sekarang begini, Nenek yang ngurus! dia ngasih makan, minum coklat, puding, juga ngasih pelukan saat gue susah tidur! terus sekarang kenapa gue gak boleh bawa-bawa Nenek? lo cemburu sama Nenek gue? Mau gantiin?"

Mine ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang