Epilog

312 6 1
                                    

Luka ini masih ada, meskipun tertutup rapat dan tak kasat mata, namun bekasnya akan selalu terasa

***†***

Jika, seandainya, bila, adalah kata-kata yang sering orang ucapkan ketika mereka berhasrat lebih, bahkan melebihi dari apa yang mereka miliki, atau berharap untuk bisa melukiskan takdir berdasarkan harapan mereka sendiri.

Namun bagaimana jadinya jika dampak dari pemikiran tersebut justru malah menimbulkan rasa ketidakpercayaan akan nilai dari dalam diri seseorang? Seperti rasa disayangi hingga dihormati tetapi semuanya hanya dikemas dengan formalitas belaka?

Menjijikan bukan?

Materi, tahta, dan keserakahan yang dilapis oleh ambisi, tidak lebih dari puncak kejayaan berarus deras yang akan selalu mampu mengikis rasa kemanusiaan, terlebih lagi dipenuhi dengan pusaran kepicikan.

Namun siapa sangka justru di situasi itupula alunan cinta hadir berbalut luka, yang sialnya berakhir meninggalkan duka dan begitu sukses meruntuhkan rasa.

Goresan tak berdarah yang terus membekas, menganga tanpa bisa disembuhkan, sampai akhirnya menjadi sebuah rangkaian cerita lama yang akan selalu mengingatkan jika keberadaanya begitu lekat tak lekang oleh keadaan meskipun selalu digerus sang waktu...


Mine?


________________997_______________

Hey?

Meskipun hari ini sulit tapi percayalah esok akan lebih menyulitkan lagi jika hanya terus menyalahkan diri!

Yok semangat! Kamu lebih dari sekedar hebat jika anganmu dapat diwujudkan dalam bentuk nyata!

Dan hal paling berharga adalah kamu, dirimu!

💚

Mine ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang