"Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka"Jika lagu kemerdekaan sudah menggema di seluruh speaker sekolah, maka itu tandanya jam istirahat kedua telah di mulai.
Namun, saat seisi kelas bersiap untuk memanjakan perut mereka, tiba-tiba dari arah aula yang dikhususkan untuk pentas band mulai terdengar petikan alat musik disusul dengan suara.
"Siang kawan-kawan! kalian siap mendengar nyanyian dari kami lagi?"
"Gemmiiiii!"
"Sang vokalis balik! Jiwa panggung itu emang buat lo seorang, Gemmi!"
"Gem! gue request satu lagu, yaaa!"
"Boleh! tapi nanti! sekarang gue mau nyanyiin satu lagu buat seseorang spesial!" tegasnya bersama tangan yang bersiap memainkan gitar, lalu melirik kebelakang memberi tanda agar kedua sahabatnya bersiap.
"Aman?"
"Hajar!" sahut Jeki, yang bertugas sebagai drummer.
Dan Wilkan, ia juga nampak begitu siap bersama bas elektrik yang akan ia mainkan.
"Sikat!"
Anggukan kepala Gemmi mengantarkan musik mereka mendayu-dayun indah, pandangan mata laki-laki itu menatap keatas, mengunci satu sosok yang baru keluar dari dalam kelas.
(intro musik)
"Berhembuslah engkau angin malam
Bawa serta laguku....
Mengitari bumi ini hingga jauhAkulah seorang petualang
Yang mencari cinta sejati
Sampai mati aku akan tetap mencariAku bagai biola yang tak berdawai
Bila tidak engkau lengkapi
Aku mohon agar engkau tinggal di siniHamparan pasir putih menunggu
Karang di lautan menangis
Bila aku tak bisa melumpuhkan mu....Peluk erat tubuhku
Sentuhlah jemariku
Rebahkan sayap-sayap patahmu....Dan terbanglah bersamaku
Tuk melintasi langit ke tujuh
Bawalah aku ke alam damaimu....""Uwaaaaaaaa! suara lo nusuk ke hati gue, Gem!"
Para siswi terlihat ketar-ketir bersorak riang saat Gemmi bernyanyi, laki-laki itu memang memiliki suara yang begitu merdu hingga tidak heran jika aksinya di atas panggung selalu di nanti-nantikan.
Namun ada satu siswi yang terlihat memprotes, "Idih! si Gemmi, selalu saja tebar pesona! kerjaannya gombalin cewek mulu!" sungut Neita.
"Gitu-gitu, dia sepupu lo!"
"Mhhhh," jawabnya, hingga sejurus kemudian Neita beralih menatap Shasyania, "Sha, tadi lo bilang mau ke mana?"
"Lantai tiga, Nit."
"Ngapain?"
"Belum tahu, cuma tadi disuruh sama Ibu Dayu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ?
RomanceDinesclara Shasyania, gadis cantik primadona SMA MERPATI. Ia begitu dikagumi seluruh siswa, hingga mendapat julukan sebagai Dewi Nirwana, namun suatu peristiwa membuatnya harus pindah sekolah, dan mau tidak mau dia harus menjalaninya. Layaknya terj...