Chapter 26 : Rival or partner

67 7 0
                                    

Brrrroom!

Suara deruman motor membuat kumpulan remaja yang tadinya duduk santai di warung belakang seketika berdiri bersama padangan mata yang mengedar.

Hingga satu unit motor Ninja Fi Black Metallic terparkir menyamping. Goodboy, tulisan tercetak di punggung jaket laki-laki berlesung pipit penuh magis, senyumnya yang tipis menyapa hangat.

"Yooo! what's up, bro?"

"Akhirnya, lo sekolah juga, Gem!"

"Gemmmiiiiii!"

Ia kembali tersenyum cerah, hingga pusaran magnet di salah satu pipinya menyita perhatian, "Kalian bolos?" tanyanya.

"Enggaklah, Gem! masih jam istirahat ini!"

"Ohhh, ck sebulan gak sekolah bikin otak gue jadi restart! Forget everything!"

"Hahaha, bisa aja lo, Gem! tapi yaa, kerasa banget suasana pas gak ada lo! apalagi cewek-cewek! Beeeuh, pada berkurang! Jangankan duduk singgah, melirik saja ogah! ahaha!"

"Tapi setidaknya lalat masih ada, kan?" guraunya.

"Nak Gemmi! Uwaah, akhirnya sekolah! berarti turnamennya sudah selesai, ya nak Gem?" tanya wanita paruh baya, Runi namanya, pemilik warung belakang yang begitu akrab dengan sosok Gemmi.

"Wiiidih! bau-baunya ada mendali baru lagi ini, mah!" dan kali ini pria bernama Slowarman yang bertanya, ia suami Runi.

"Sooo pasti dong! nih saya bawa!" penuh kegembiraan Gemmi memperlihatkan, itu adalah janjinya yang akan memasang mendali tersebut di warung belakang.

"Wah, bersinar sekali, nak Gem! izin foto yaa? Bapak mau pamer sama tetangga!"

"Boleh! cumaaaa, tarifnya naik dikit, yaaaa!"

"Laaah!"

Gelak tawa berseru meramaikan suasana, tidak jarang obrolan mereka ngawur entah kemana tapi selalu bisa membuat orang-orang ikut nimbrung, Gemmi memang sosok yang hangat, mudah di sukai dengan apapun yang ia ucapkan.

"Bik Run, mie kayak biasa, ya!"

"Siap! tapi cabainya di kurangi yaa, nak Gem! Stoknya tipis!"

"Waduh! cabe sekarang mahal-mahal ya?"

"Ia nih! lagi melonjak tinggi!" keluh si pedagang.

"Saya ada saran, Bik! kalau mau cabe murah, cari di kelas saya! Sepertinya masih lelang!"

"Ahh, yang bener? kelas nak Gemmi bercocok tanam?"

"Yaa, kadang-kadang!"

Kembali riuh tawa bersaut-sautan akibat ucapan Gemmi, hingga situasi di warung belakang tampak kembali hidup setelah hadirnya sang ketua.

"Gem, gak langsung masuk lo?"

"Enggak! gue kesini mau mastiin sesuatu!"

"Apaan, Gem? biar anak-anak yang gerak," tegas Jeki yang nampak serius.

"Santai, cuma mau tahu katanya ada yang segar di sekolah kita?"

"Maksud lo? Ohhh, tentang siswi baru itu?"

"Cantik?"

"Mbbeeeehhh! jangan diragukan lagi! cantik banget malahan! tapi sayang, kemarin dia di bully!"

"Bully? kenapa? sama siapa?" cecar Gemmi.

"Itu, sama Geng Barbar!"

"Terus?"

Mine ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang