Mata cantik itu terpejam sempurna tapi bukan berarti sang empu terlelap karena tidur. Matanya tertutup karena menikmati keheningan disetiap detik menit jam dan perharinya.
Hanya suara dentum detakan Bedside Monitor alat yang digunakan untuk memonitor vital sign pasien, berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperatur bentuk pulsa jantung secara terus menerus. Dan tetesan cairan infus.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kebahagiaan nya direnggut paksa oleh takdir, kegembiraan nya tertunda oleh sebab ketamakan cinta. Tay tawan suami tercintanya terbaring lemah satu minggu berlalu pasca penusukan yang seharusnya di tujukan untuknya.
Dan pelakunya orang terdekat terkasih pelindung yang tidak pernah terlintas di benaknya yaitu Baifren. Perempuan yang mencintai Tay sebelumnya dan memiliki dendam pribadi pada adik sendiri.
Menunggu, mengusap, mencium bahkan ikut merebahkan tubuh kecilnya disamping suami dalam kasur yg sama saat merasa lelah. Setiap harinya hanya melakukan itu tidak ada minat lain. Dan Kayandra? Ia titipkan dirumah mertua. Merasa sedikit lega putri cantiknya baik-baik saja akan tetapi? Bajingan itu terlepas dan kabur dari penangkapan polisi. Sedangkan Baifren? Di jerat pasal pembunuhan berencana. Dan sang ibu? ia titipkan pada Gun sahabatnya.
Baru seminggu, gembil badan berisi dan sekarang? Kurus kering akibat kurang asupan dan perhatian yang biasanya terlontar dari suami.
Menangis, melamun, berbicara sendiri, bahkan tidak tidur terlelap. Tatapan itu kosong, siapapun melihatnya dalam keadaan seperti itu akan merasa iba.
Tay tawan. Dinyatakan koma.
Lelaki kuat, sempurna fisik, rupa, kecerdasan, cinta, kasih sayang, semua hal baik ada pada dirinya. Alasan apalagi untuknya tidak bersyukur akan hak memiliki lelaki dalam keadaan lemah sedang terbaring dan memperjuangkan untuk kesekian kali demi dirinya; Mew suppasit.
"Huekkk,,,,,,,,,,,Hueekkkk"
Tepat 3 minggu, perut seperti kepenuhan, mulut terasa memakan makanan paling pahit, kepala bagai di ikat lalu ditarik putaran baling-baling. Matanya terpejam beberapa saat demi menahan semua rasa yang menurutnya itu aneh.
"Ahh.."
Mendesah kala semua rasa bersamaan muncul tiba-tiba.
Berlari cepat ke toilet, dimuntahkan namun kosong, tidak ada yang keluar disana. Membasuh wajah yang terlihat pucat di cermin.
Keluar darisana berjalan tertatih menahan bobot tubuh kecilnya begitu berat akibat kepalanya yang pusing menyerang tiba-tiba.
BRUKK'
Tubuh lemah itu merosot sedikit keras membanting pintu toilet. "Kepalaku" kedua tangan menopang kepala yang begitu sakit. Setelahnya gelap, samar-samar seseorang menyapa pendengaran nya menyebut; Mew.
•
"Apa salah jika terlalu berharap pada sesuatu yang bukan milik kita?"
