34~ KAYANDRA (S2)

461 56 32
                                    

Gulf masih mencerna apa yang sudah ia dengar. "Ayok kita menikah." itu sebuah ajakan atau sebuah mimpi? Gulf merasa melayang sampai langit ke tujuh dan terhempas diatas sana. Mew pujaan hatinya mengatakan hal mengejutkan itu. Astaga! Sebuah kebahagiaan besar baginya setelah menunggu hampir tujuh tahun. Gulf harus merayakan kabar ini dan segera pulang mengabarkan pada kedua orang tuanya agar bersiap-siap melamarkan pujaan untuknya.

Lelaki tampan itu masih terduduk dikursi kebesaran dengan memutarkan kursinya tidak lupa dengan senyum menurut Off sangat menggelikan. Yeah, Off masih disana duduk menemani Gulf lebih tepatnya memperhatikan bosnya yang sedang dilanda kebahagiaan.

Putaran kursi pun berhenti dan Gulf langsung menghadap Off menatapnya penuh tanya.

"Kenapa Mew mengajakku menikah?"

Setelah kepulangan Mew yang hanya mampir lima menit diruangan nya dan sudah tiga jam berlalu Gulf malah baru menyadarinya sekarang ada keanehan pada pujaan nya itu.

"Kay yang memintanya."

Dengan santai Off berucap tidak memperdulikan ekspresi Gulf yang menatapnya tersentak dengan mulut menganga besar.

Gulf memprediksikan di pertemuan saat itu Kay langsung berbicara pada Mew.

"Kay?"

Off pun mengangguk dan membenarkan duduknya menatap Gulf serius, awalnya ia pun sama terkejut tapi sebelumnya sang istri sudah bercerita soal permintaan Kay yang ingin dibantu agar Mew didekatkan dengan Gulf, ini adalah ide terbagus dan Gulf tidak perlu repot menunggu lama karena sudah mendapat restu dari anak pertama Mew. Tinggal Zia?

"Kay meminta Mew untuk menerimamu dan meminta tolong Gun untuk mendekatkan kalian berdua."

Sekarang Gulf mengerti, tidak sia-sia ia dulu mendekati Kay saat masih kecil ternyata ada manfaatnya dikemudian hari. Gulf harus mengucapkan kata terimakasih pada gadis kecil itu nanti.

.

Mew diserbu banyak pertanyaan oleh putrinya
anak itu begitu berantusias saat ia baru pulang dari kantor Gulf.
Mew tersenyum ikut merasakan betapa bahagia putrinya jika ia bersanding dengan lelaki itu. Tapi bagaimana dengan hatinya, nama suami bahkan masih apik bertahta disana meski 6 tahun berlalu.

"Kapan kalian akan menikah?"

Mew yang melamunkan bagaimana kedepan nya tersentak dengan pertanyaan Kay, bahkan gelas yang di genggamnya terjatuh ke lantai.

Kapan menikah, katanya? Kenapa begitu bersemangat anak itu.

"Kay?"

"Kayandra sebentar lagi akan punya daddy, dan akan kupamerkan nanti pada teman-temanku yang selalu mengejek Kay tidak memiliki daddy."

Kedua kali Mew dibuat terkejut lagi, mengejek? Jadi selama ini putrinya menderita disekolah? Kenapa tidak tau, kenapa tidak menyadarinya. Mew merasa menjadi orang tua yang buruk sekarang.

"Kay?"

Tubuh putrinya ia erat dalam dekapan hangatnya, diusapnya penuh kelembutan tak sadar matanya berair.

"Aku gak mau Mama bersedih jika Kay berkata jujur."

Mew jadi berpikir apa Zia pun mengalami hal yang sama? Apa kenakalan Zia adalah ini penyebabnya?
Mew berpikir keras sampai Kay berucap kembali.

"Maaf menutupi semua dari Mama."

Apa selama ini diamnya Kay adalah penyebabnya ini, ingin memiliki daddy dan merasa malu oleh teman-teman nya, kenapa begitu tidak peka dirinya padahal setiap hari bertemu dan memeriksa keadaan nya, kenapa tidak terlihat olehnya keanehan itu.

Mew menangkup wajah putrinya, gadis kecil itu sudah dibasahi air mata. "Apa ada yang melakukan kekerasan dan pelec----'

Kay segera menggeleng, kali ini ia yang menangkup wajah Mew.

"Mama tidak perlu hawatir Kay baik-baik saja."

Baik-baik saja katanya? Mew tak habis pikir dengan putrinya itu, diejek malah mengatakan baik-baik saja. Sikapnya sangat mirip dengan suaminya.

"Mam! Kay hanya minta itu dan Jika Mama keberatan aku tidak apa, Kay akan baik-baik saja."

Tangan yang menangkup pipi Mew luruh dan Kay pun beranjak pergi, Mew dapat melihat jelas pancaran itu penuh kekecewaan, apa kali ini ia harus berkorban? Lagi.

"Mama sudah mengajukan padanya agar kita segera menikah."

.

"Jadi kapan kau akan datang kerumahnya membawa orang tuamu."

"Malam ini juga."

Penuh semangat walau dihati masih mengganjal, tapi tidak apa setidaknya mereka bisa bersama.

"Kau jangan terlalu banyak pikiran jika pun Mew terpaksa oleh pernikahan ini, kau bisa buat dia benar-benar jatuh cinta padamu setelah kalian menikah nanti."

Off benar, ia harus membuat Mew semakin jatuh cinta padanya nanti, semua akan ia lakukan setelah mereka menikah dan hidup bersama. Gulf yakin suatu saat niat Mew mengajak nikah karena alasan putrinya akan berubah dengan beriringnya waktu menjadi karena saling mencintai, Gulf yakin itu.

"Dan kau harus mengambil hati putra kedua Mew, Zia"

"Zia..?'

.

"Daddy.. Kapan pulang, Zia rindu.."

Seseorang disebrang telpon terkekeh mendengar rengekan putra kesayangan nya itu.

"Baru juga daddy sampai sudah ditanyai kapan pulang."

Anak bungsu Mew Alziana vihokratana memasang wajah kesal dengan bibir melipat kedalam.

"Zia ingin ikut, kenapa gak ajak Zia."

"Daddy hanya pergi sebentar tidak akan lama sayang, nanti setelah pulang kita pergi jalan-jalan dan beli banyak mainan. Oke!!'

Zia langsung melompat dikasur begitu semangat menanggapi apa yang diucapkan Bright.

"Setelah selesai urusan disini daddy akan segera pulang dan akan memberikan kejutan untuk kalian terutama Mama mu."

Alziana langsung bersorak gembira mendengar kata kejutan dari Bright. Dan terus berceloteh menanyakan kapan pulang.

"Aku akan segera menemuimu Mew." gumam Bright, menatap lekat kotak kecil ditangan nya berisi dua mata berlian bersampingan.

Kenapa banyak yang berhenti baca storyku yang ini?
Apa kurang bagus ya alurnya?
Maaf! Tidak sesuai ekspektasi kalian🙏🏻

KAYANDRA || GulfMew S1 & S2 HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang