54~ KAYANDRA (S2)

406 31 11
                                    

Netra tajam Joss menyorot satu persatu para penjaga berbadan kekar yang sudah kebobolan ditugaskan olehnya untuk berdiri di depan pintu kamar Kayandra

Kini anak gadisnya hilang dari penjagaan dan itulah alasan babak belur diwajah para penjaga itu.

"Seret wanita jalang itu jangan biarkan dia lolos, jika perlu patahkan kaki nya agar dia tahu posisinya. Dan bawa anak nakal itu utuh tanpa ada lecet."

Setelah menerima perintah para penjaga itu dengan sigap langsung berlari untuk melaksanakan perintahnya.

Kemarahan Joss hari ini membuat mereka kawalahan menghadapinya. Mereka pun terheran kenapa bisa anak itu lolos dari pantauan mereka, padahal  begitu ketat mata mereka menjaga sekitar.

ARGHH

"Kau sepertinya lupa dengan siapa kau bermain, Baifren!" Sungut Joss menyeringai.


Tadi malam Gulf mendapat kabar dari sang sekretaris jika ada perkembangan baru perihal kehilangan putrinya. Gulf berusaha membagi waktu untuk menangani kasus ini.

Tapi dia harus menemui istrinya yang masih berada dirumah sakit. Mew tidak boleh tau keadaan Kayandra sekarang.

"Kau ingin menemui Mama?" Tanya seseorang terdengar ketus dari arah tangga.

Gulf menoleh ke belakang ketika sedang terburu-buru ingin pergi. Itu Alziana berdiri bersidekap dada dengan sorot mata dingin nya.

Jika di ingat kembali sorot tajam mata indah Zia sangat mirip dengan Mew ketika lelaki manis itu masih membencinya.

Gulf mengangguk, dia berjalan mendekati Alziana yang tidak bergerak sama sekali dari tempatnya.

"Aku rasa aku harus minta maaf padamu, Nak, aku tidak bisa membawamu pergi. Dirumah sakit tidak diperbolehkan anak kecil berkunjung. Terlebih lagi kau ada kelas hari ini, jadi..."

"Siapa yang ingin ikut denganmu!" Tegas Alziana menyela Gulf, "kau sangat percaya diri sekali." Ucap anak itu turun dari tangga berjalan ke arah dapur.

Gulf terkekeh kecil tak percaya dengan jawaban anak itu. Jika dia tidak mencintai Mew tentusaja anak itu sudah menjadi tulang belulang sekarang.

Gulf diam disana tanpa mengekori kemana perginya anak itu sampai Zia kembali menghampirinya.

"Berikan ini pada Mamaku" Zia masih ketus.

Gulf sampai menggeleng kepala dengan tingkah anak ini yang membutuhkan bantuannya tetapi gengsi.

"Akan aku berikan pada Mamamu."

Gulf ingin sekali bertanya apa isi dari tas yang diberikan Zia. Tetapi melihat ekspresinya yang dingin Gulf mengurungkan niatnya.

Setelah tidak ada lagi percakapan Gulf mulai melangkahkan kakinya dia akan segera menemui Mew, pasti istrinya sudah menunggunya.

"Terimakasih!"

Gulf kembali menoleh, dia tidak salah mendengar, kan? Gulf sampai memeriksa pendengaran nya untuk memastikan suara barusaja bukan sekedar angin belaka.

Seakan kata yang keluar dari Alziana barusaja seperti petir disiang bolong.

Anak itu sudah berjalan jauh dari tempatnya, Gulf mengulas senyum dia yakin Alziana sudah mulai luluh dengan nya.

Mew sedikit heran dengan tingkah suaminya. Gulf sejak tiba disana bibirnya tidak berhenti tersenyum.

Bahkan saat Mew menanyakan kenapa, Gulf hanya menggeleng kemudian kembali tersenyum.

Mew tidak ingin ambil pusing, dalam benaknya sudah penuh dengan ke khawatiran pada anak sulung nya.

"Bagaimana sekarang. Apa sudah ada perkembangan dari pihak berwajib?"

"Kau tidak perlu hawatir aku sudah mengurusnya. Sekarang lebih baik kamu fokus pada kesehatanmu."

Mew mengangguk kecil, bagaimana bisa dia tidak khawatir dialah yang mengandung dan membesarkannya sendiri.

Tidak ada alasan baginya untuk tidak menghawatirkan anaknya, apalagi dia tidak tahu siapa yang sudah menculik putrinya.

Sekarang Mew sudah mulai sedikit tenang oleh pengaruh obat yang dokter berikan. Beberapa hari lalu si manis tidak berhenti histeris dan mengamuk.

Gulf bersyukur melihat keadaan Mew sekarang meskipun hatinya sakit melihat wajah yang pucat dan pipi yang sudah mulai berisi kini mulai tirus.

"Aku janji tidak akan membuatmu kecewa. Aku akan segera membawa putri kita pulang. Percayakan saja padaku dan kau hanya perlu mendukungku itu saja."

Kata-kata dari Gulf sedikit membuat Mew merasa tenang. Tangan yang digenggam dan diusap membuat Mew terbuai sampai dia beberapakali menguap mungkin ini pengaruh obat.

Mata Mew terlihat sayup Gulf segera berpindah duduk naik ke atas ranjang menempelkan kepala Mew menaruhnya dibahu lebarnya.

Perlahan Mew mulai terlelap dalam dekapan nya. Gulf memandangi penuh kecintaan wajah manis Mew yang sedikit mendongak ke wajahnya.

Chup

Gulf mengambil kesempatan mencuri satu kecupan dari bibir ranum Mew yang sedikit pucat dan kering, tapi baginya tetap terasa manis dan candu.

Hati Gulf begitu mencelos melihat dari dekat wajah sang istri yang kering tidak terawat namun kecantikan dan ketampanannya tidak hilang.

Gulf akan tetap mencintainya bagaimanapun bentuk dari paras Mew suatu saat nanti. Dia begitu susah payah bertahun-tahun menanti mereka hidup bersama, tidak mungkin karena alasan fisiknya berubah dia akan berhenti mencintainya.

Thingg

Ditengah-tengah mengagumi wajah kecintaan nya suara notifikasi dari ponselnya mengalihkan fokusnya.

Ditengah-tengah mengagumi wajah kecintaan nya suara notifikasi dari ponselnya mengalihkan fokusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hellow Kyandra's maaf baru up story lagiii☺️
Masih ada pembacanya, kaaan???

Terimakasih untuk yang masih setia nungguin, jangan lupa kasih vote nyaaaa😚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAYANDRA || GulfMew S1 & S2 HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang