32~ KAYANDRA (S2)

446 54 13
                                    

Kayandra begitu terkejut dengan hempasan tangan Mew pada tangan nya.

"Kay berbicara apa?"

Melotot sempurna mata sang papa menghadapnya.

Kay pun menunduk sedih tidak berani menjawab.

"Kay sadar dengan apa yang kamu ucapkan barusan."

Tumpah sudah cairan bening itu jatuh dipahanya. Kay menangis karena bentakan Mew.

"Kayandra?"

Tangan nya meremat baju yang ia pakai, gelisah sudah tidak berani menjawab ucapan Mama nya.

"Katakan? Apa arti ikhlas yang kamu maksud barusaja. Kamu sadar dengan ucapanmu itu."

Kayandra pun mendongak menatap dalam manik sang Mama dengan isakan dari belah bibirnya.

"Kay ikhlas jika itu Ankel baik dan bukan berarti Kay akan melupakan daddy, Mam.
Kay sangat mengagumi daddy yang hidup kembali di diri Ankel baik itu. Jika Mama keberatan tidak apa karena Kay hanya menyukainya saja tapi tidak dengan orang lain sekalipun daddy Bright."

Setelah berucap panjang Kay pun pergi begitu saja dengan langkah tergesa-gesa.

Bahkan Kay pun berpapasan dengan Bright dan juga adiknya yang menatapnya bingung dan mencoba bertanya namun dirinya abaikan.

Dengan langkah cepatnya Kay langsung menghubungi seseorang yang selalu mendengarkan keluh kesahnya selama ini.

📞

"Mommy Gun! Kay ingin bertemu.."

Kay melimpahkan semua dan mempercayai bahwa Gun akan menolongnya.

Gun pun mempunyai niat yang sama seperti Kayandra maka ia pun menyanggupi keinginan putri sahabatnya itu.

"Ada apa, hm"

Mew yang terus melamunkan apa yang sudah disampaikan keinginan putrinya itu sampai dibuat terkejut oleh usapan Bright dikepala nya.

"Bright!"

Menatap nyalang sosok pria yang selalu berada disinya, kedua setelah suaminya.

Pria tampan berperawakan tinggi tegap rambut pirang berwajah blasteran itu mengulas senyum dengan tangan menyisir poni Mew.

"Kenapa melamun.. Ada apa, hm"

Mengalun lembut sayup-sayup redup terdengar dipendengaran si manis.

Mew pun segera menggeleng.

Bright menanggapi dengan senyum tampan nya. "Jadi tidak ingin cerita."

Wajah mereka sangat berjarak dekat, intim. Siapapun yang melihatnya akan terpesona dengan ketampanan pria blasteran itu, tapi hanya sosok Mew yang belum menaruh hati pada pria itu, Bright selalu berusaha akan hal itu.

Di lihatnya Mew malah semakin melamun, dengan penuh keberanian Bright menarik tubuh Mew dalam dekapan nya.

Tentu saja sang empu sangat terkejut. Selama lima tahun bersama keintiman mereka hanya sebatas berpegangan tangan berpelukan tidak lebih, itu pun hanya pelukan biasa.

"Katakan! Setidaknya bebanmu sedikit berkurang nanti."

Mata itu mengerjap lucu sampai Bright sedikit menunduk karena tinggi mereka jauh snagat berbeda dan Bright mendekapnya membuat Mew tambah pendek. Bright terkekeh melihat itu, wajah yang selalu membuatnya rindu dan hanya ingin selalu bersamanya.

"Apa soal Kayandra?"

Mew menatap manik Bright yang tau apa yang sedang di pikirkan nya itu, setelahnya memberi anggukan.

"Yasudah jika tidak ingin cerita, tidak apa. Tapi aku berharap kamu selalu banyak bersabar menanghadapi kedua anakmu apalagi sekarang tumbuh kembang mereka perlu kita pantau, terlebih hal baru yang terjadi pada perubahan sifat atau prilakunya."

"Dan apa yang mereka inginkan selagi dibatas wajar maka kamu turuti saja keinginan nya itu."

Mew masih menatap Bright mendengarkan dengan seksama. Sampai ia berpikir apakah Gulf mengatakan sesuatu pada putrinya sehingga Kayandra bisa berkata seperti itu, dan mana bisa seusia Kayandra paham akan kata ikhlas perihal orang dewasa yang putrinya maksudkan.

Kecupan dikening dari Bright membuat Mew mebelalakan matanya dengan degupan berdetak cepat.

Sang empu yang melakukan malah tersenyum tampan melihat wajah terkejut Mew.

Semua interaksi itu membuat Kayandra yang sejak tadi memperhatikan mengintip dibalik pintu menghela napasnya kasar, setelah itu pergi darisana.

Malam hari🌃

Mew yang sudah selesai masak dan dibantu maidnya sekarang sudah terhidanglah makanan itu dimeja.

Mew yang sudah selesai masak dan dibantu maidnya sekarang sudah terhidanglah makanan itu dimeja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zia, Kay. Cepat turun nak kita makan malam."

Hanya satu teriakan Zia langsung berlari dari lantai atas menghampiri sang Mama.

"Kaka gak diajak turun, sayang?"

Zia pun menggeleng kepala tanpa melihat Mew berbicara karena matanya penuh fokus menatap berbinar makanan didepannya.

"Zia?"

Si bungsu pun menoleh dan cemberut. "Ada apa, Mam?"

"Kakakmu?"

"Kaka gak mau makan katanya masih kenyang.
Mam, Zia boleh makan sekarang, adek laper."

Memohon dengan tangan mengatup membuat Mew gemash.

"Iya sayang boleh, kalo begitu Mama ke kamar kaka dulu, ya."

Zia pun mengangguk dan langsung mengambil piring yang dibantu maid menyiapkan nya.

Mew pun segera naik ke lantai atas menemui putrinya yang masih di kamar, ia tahu Kay bukan kenyang melainkan masih marah padanya.

Kay yang mendengar langkah kaki diluar dan saat pintu terbuka anak itu segera menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Mew masuk dan langsung menyalakan lampu yang sejak tadi kamar itu dengan keadaan gelap.

Mew pun duduk disamping Kayandra disisi ranjang.

"Mama tau kamu belum tidur. Oke baiklah, Mama akan turuti keinginan kamu itu tapi dengan satu syarat."

Kay pun langsung menyibakkan selimut dan langsung terduduk.

"Benarkah?" dengan mata berbinar menatap sang mama. "Apa syaratnya?"

"Pertemukan Mama dengan Ankelmu itu, soal syarat biar itu urusan Mama dengan dia."

Wajah lesu itu menjadi sumringah berseri kemudian berhambur memeluk sang Mama.

"Terimakasih Mam, Kay sayang Mama."

Mew pun membalas pelukan Kay dengan mengusap punggung putrinya yang bergetar hebat karena bahagia. Dengan sebuah senyuman sulit diartikan.

"Sekarang kita makan dan besok kamu atur saja pertemuan Mama dengan Ankelmu itu."

Pelukan pun terlepas. "Siap Mam, nanti Kay akan menghubungi Ankel lewat Papa Bi."

KAYANDRA || GulfMew S1 & S2 HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang