Hari special yang ditunggu-tunggu oleh pria tampan Gulf kanawut serta keluarga nya kini waktunya berlangsung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cukup sederhana tapi juga terlihat mewah dengan desaign modern sesuai yang mereka minta pada wo untuk menata acara tempat pernikahan mereka.
Gulf serta keluarga sudah sangat siap dan mereka menunggu tinggal Mew sang mempelai masih belum menampakkan diri. Ahh Gulf sangat tidak sabar.
Kayandra yang sangat bahagia begitu antusias melihat acara yang akan mama dan ayah barunya dilangsungkan begitu meriah. Berbeda dengan Zia yang sejak tadi memasang wajah ditekuk, sangat muram anak itu. Kay yang melihat itu mengabaikannya, dia tau sang adik tidak menyukai Gulf. Apa perdulinya yang penting sekarang Gulf & Mew menikah.
Di ruang ganti.
"Terimakasih Ayah Bunda sudah berkenan hadir.."
"Iya sayang, semoga pernikahan kali ini akan membawa kebahagiaan untuk kalian serta cucu-cucuku. Ayah percaya pada calonmu itu."
Membasah sudah pipinya kembali dengan menangis. Mew bahkan lupa entah sudah berapakali ia menangis hari ini.
"Bunda.." Rengek Mew membuat gelak tawa mertuanya sekaligus yang sudah Mew anggap kedua orang tuanya.
Tuan Vihokratana segera memeluknya mereka berpelukan bertiga dengan istrinya.
Mew sangat nyaman seperti ini, hanya kedua orang tua mendiang suaminya yang memperlakukannya seorang anak. Beruntung telah mengenal mereka, beruntung telah menjadi bagian dari keluarga Vihokratana meskipun suaminya sudah meninggal tapi mereka masih menganggapnya seorang putra.
Tok Tok
"Permisi.."
Pelukan mereka terlepas begitu kedatangan seseorang masuk, disana rupanya ada Off.
"Maaf mengganggu waktunya, acara akan berlangsung sebentar lagi." Ujar Off membungkuk sopan, ia merasa tidak enak melihat keakraban keluarga Mew karena ia sudah mengganggunya.
"Baiklah kami akan segera turun." Balas tuan vihokratana menyahut.
"Baik Tuan." Off pun pergi tanpa menunggu lagi.
"Ayok bersiap-siap lagi, Bunda rapihkan pakaian dan riasanmu yah biar kamu terlihat tampan manis dan juga cantik agar calon suamimu nanti terpesona dan terus memandangimu." Goda bunda Tay.
"Bunda.. Ayah lihatlah Bunda terus mengejekku.."
Dua suami istri itu terkekeh melihat mantunya merengek manja, sudah lama semenjak kepergian putranya dan baru kali ini terlihat lagi, dan mereka yakin calon suami menantunya kali ini mampu membuat Mew bahagia, tidak akan pernah meninggalkannya lagi.
"Sini sini sama Ayah, biarkan saja Bunda jangan kita ajak."
Mew tersenyum mendapatkan pembelaan, lidahnya menjulur pada bundanya membuat sang bunda mencubit pipinya gemash. Bagi mereka Mew adalah anak bungsu mereka bukan hanya sekedar menantu.
