Rumah sederhana Mew. Rumah baru nya di thailand, bahkan rumah terdahulu dan cafe sudah ia serahkan pada mertuanya untuk mereka urus, Mew tidak ingin menambah luka pada hatinya hanya karena mengingat kembali kenangan bersama suami dan berujung merindu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setiap pagi pria dua anak itu sudah disibukan dengan peralatan dapur untuk membuatkan sarapan kedua anaknya dan juga dirinya.
"Kay! Ayok sarapan dan ajak Zia kemari"
Suara lantang sang papa membuat gadis kecil itu bergegas turun dari kamar lantai atas menghampiri papanya yang sedang bergulat didapur.
"Loh! Kay kira dek Zia sama Mama"
Mew yang sibuk dengan spatula dan wajan langsung menoleh cepat ke arah sang anak.
"Apa maksud Kay, dek Zia tidak bersamamu?"
Kayandra pun menggeleng cepat, "Kay sedang mengerjakan tugas Mam, Kay kira dek Zia bersama Mama"
Mew langsung panik dengan cepat melepas apron yang melekat ditubuh kecilnya, "bi, tolong lanjutkan masak nya"
Satu maid yang bekerja dirumah Mew pun mengangguk, dan ikut hawatir pada tuan nya.
"Mama mau kemana?"
"Mencarinya, kemana lagi"
"Kay ikut"
Tanpa jawaban pun Kayandra mengikuti langkah papanya.
"Hei nak jangan berlari nanti jatuh" teriak pria dewasa meringis melihat bocah lima tahun berlari terburu-buru dengan meminum coffe late.
Brukk
"Hikss,, coffe nya tumpah, ngh hikss, daddy, coffe nya habis"
"Hei nak, ayok bangun"
"Coffe nya tumpah, hiks"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nanti paman ganti coffe nya yaa" bujuknya pria yang sudah menabrak anak gemash itu.
"Maafkan anak saya" sesal pria tadi dan langsung menggendong putranya yang masih menangis.
