Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mew menunduk terpayungkan pohon rindang disampingnya, matanya tak terbendung lagi, dalam dasar tubuhnya rapuh untuk kesekian kali.
Apa kebahagiaan tidak pantas untuknya?
Kenapa hinggap hanya beberapa saat.
Versi bahagia yang ia inginkan begitu sederhana, tolong jangan biarkan kesayangannya diambil.
Kata HANCUR tidak cukup untuk disematkan pada Mew, bernapas tapi tidak bernyawa itu lebih cocok untuknya sekarang.
Isi kepalanya sudah tidak berfungsi untuk berpikir jernih, hatinya kosong tanpa penghuni lagi, kekasihnya pergi untuk waktu yang lama.
Bunuh diri. Jika TIDAK ADA Kayandra dan si bungsu putra kedua bersama Tay mungkin gundukan tanah itu pun ada dirinya juga disana.
Dalam proses hamil suami tercinta masih sehat dan dengan setia menemaninya dalam masa morning sickness, masa hamil yang tidak mudah ia lalui sendirian.
Tepat 9 bulan kemudian ia melahirkan bayi laki-laki kecil menggemashkan dan suami pun masih setia menemaninya.
Pas anak usia 6 bulan Mew harus menelan hal pahit suami tercinta harus kembali dirawat dan dinyatakan kritis kembali, Mew baru mengetahui suaminya mengidap kanker leukimia yang sudah diderita sebelum mereka menikah, penyesalan terjadi pada Mew sebagai pasangan yang hanya ingin dimengerti tapi dirinya tidak mengetahui dan menyadari sedikitpun kesakitan suaminya.
Terpakasa Mew meninggalkan putranya yang ia titipkan pada mertua, Tay kritis dan membutuhkan nya.
Tepat usia satu tahun putra mereka, suami tercinta menghembuskan napas terakhir, Mew kehilangan jatidirinya, kehidupan nya.
Lima tahun kemudian namun Mew masih belum bisa melupakan tercintanya, ia belum bisa bangkit dan masih terpuruk dikehidupan sebelumnya.
Kayandra putri cantiknya sudah tumbuh dewasa dan kini usianya menginjak 10 tahun, dan anak itu sudah memahami keadaan nya sekarang.
Dan bukan hanya dirinya saja pun Kayandra bahkan lebih terpuruk darinya, anak itu lebih kehilangan lagi ayahnya, bahkan Kayandra hanya mengetahui bahwa Tay lah ayahnya dan bukan si bajingan itu.
Dan Mew akan selalu menyematkan Kayandra Vihokratana dan bukan lah Kayandra wayar.
Bangkok city.
Negara gajah putih tempat tinggal keluarga kecilnya bersama suami.
Dan hari ini tepat Mew dan kedua anaknya kembali pulang setelah menetap lima tahun di New york karena masih belum siap untuk kembali ke thailand.
Rengekan Kayandra memaksanya untuk kembali pulang ke negara kelahiran nya, thailand. Dengan penuh pertimbangan keterpaksaan, Mew harus menguatkan hatinya untuk kembali mengingat dan mengulang cerita kenangan bersama suami.
Demi Kayandra, Mew mengiyakan dan berbesar hati memulai kehidupan baru disana bersama kedua anaknya tanpa suami tercinta.
Bisakah dia hidup bahagia kembali? Hidup penuh warna dan cinta walau tanpa sosok Tay, suaminya.
