23~ Dessert

492 57 36
                                    

"Bagaimana Dok? Apa ada perkembangan baik?" bertanya dengan penuh harap.

Lagi-lagi jawaban yang ia dapatkan helaan napas maaf, dokter mengatakan jika perkembangan suami belum ada perubahan, dalam arti masih belum bisa memprediksi kapan sadar terbangun dari koma.

"Sabar sayang. Kamu harus kuat demi suami, Kayandra dan juga baby kecil" tutur lembut kata mertua sembari mengusap perut ratanya.

Air matanya kembali mengalir, mertuanya benar, ia harus kuat.. Ada anak-anaknya yang sangat membutuhkan nya.

"Mew hanya lelah saja Bunda." berkata dalam pelukan ibu mertuanya.

"Sabar nak, semua akan indah pada waktunya." ucap ayah mertua mengusap punggung bergetar Mew.

Pelukan mereka terlepas, di usapnya pipi basah menantu kesayangan nya itu. "Pulanglah dulu, lihatlah badan mu nak. Kurus kering,
Jika anak Bunda melihatnya pasti dia akan memarahi Bunda karena tidak bisa menjagamu dengan baik."

Mew istrinya saja tidak bisa menahan terbendungnya air mata, apalagi sang ibu? Tapi.. Ibu Tay mencoba tegar dan tenang agar menantunya tidak merasa hawatir.

Menggeleng kepala, ia sudah berjanji tidak akan pernah meninggalkan suaminya sendirian dan merasa kesepian walaupun dialah yang sebenarnya kesepian setiap harinya karena Tay masih memejamkan matanya.

"Nak, disini sudah Ayah suruh bodyguard untuk menjaganya.
Lebih baik kita pulang, yang dikatakan Bunda benar.
Kamu harus banyak makan dan istirahat,
Kamu sedang membawa nyawa hidup dalam tubuhmu.
Dan Kayandra pasti senang melihatmu pulang." bujuk ayah mertua.

Lagi-lagi gelengan kepala. Tapi sejenak ia tertegun saat ayah mertuanya menyebut putri kesayangan nya itu.
Air matanya kembali deras, hatinya merindu akan sang anak, tapi tubuhnya enggan berjauhan dengan suami.

"Ayah!" dipeluknya sang menantu sekali lagi oleh ayah mertua. Di usapnya punggung bergetar Mew.

"Ayah mengerti, maafkan Ayah nak.
Jika saja Ayah tepat waktu mungkin semuanya tidak akan seperti ini." masih menyalahkan sendiri sebab kelalaian kejadian yang sudah menimpa keluarga kecil putranya.

"Kalo begitu kami pulang dulu ya nak. Takut Kayandra terbangun dari tidur dan mencari kita.
Jika ada sesuatu yang terjadi cepat hubungi kami."

"Hum! Terimakasih Ayah Bunda." sekali lagi mereka berpelukan.

"Katakan pada kami jika kamu menginginkan sesuatu, jangan dipendam." di usapnya kepala Mew bergantian oleh mertuanya.

Suasana kamar inap kembali hening, ia sendiri lagi.
Matanya kembali berair. Di genggamnya tangan suami diletakkan di perut ratanya.

"Ayok bangun, keinginan kaka terwujud.
Sekarang kaka udah punya Tay junior, apa kaka senang?" meremat tangan lemah suami menahan supaya tangisnya tidak bersuara keras.

"Kaka mau janji gak sama Mew?
Kaka janji jangan marah ya sama Mew nanti!! Kata Bunda Ayah kalo Mew sekarang kurusan" tertawa dalam tangisnya. "Mew susah makan kaka, perut Mew rasanya enggan masuk makanan akhir-akhir ini.
Sepertinya baby kita mau makan dengan suapan daddy nya." lagi, menahan isakannya.

"Kaka, Mew kangen" berlari ke arah toilet, mengunci pintu dan menumpahkan tangisnya disana.

Meremat dada, berjongkok disana dengan tangisnya yang bersuara. "Mew kangen sama kaka"

Setengah jam menangis di toilet ia segera kembali untuk menemani suami. Tiba-tiba saja perutnya berbunyi dan ia menginginkan sesuatu.

"Sabar ya sayang, Mama beli dulu." ucapnya mengusap perut ratanya.

KAYANDRA || GulfMew S1 & S2 HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang