42~ KAYANDRA (S2)

485 48 28
                                    

Pintu rumah terbuka lebar dua anak berbeda umur langsung masuk dan berlari mencari keberadaan orang tuanya. Zia dan Kay dengan semangat penuh kerinduan langsung mencari keberadaan Mew.

"Mama!"

"Mama!"

Teriak keduanya diruang tengah dalam keadaan rumah sangat sepi.

"Kenapa baru pulang, kalian tidak merindukan Mama."

Mew datang dari arah dapur berjalan menghampiri kedua anaknya yang disambut hamburan pelukan dari Kay dan Zia.

"Tentu saja Kay sangat rindu Mama." Kay menduselkan kepalanya di dada Mew.

"Zia juga Mam, sama." Tak mau kalah Zia pun bergelayut manja dilengan Mew.

"Baiklah Mama percaya, ayok ke ruang makan Mama sudah membuat masakan kesukaan kalian."

"Whoaah pasti itu enak, ayok Mam." Heboh keduanya dan langsung menarik lengan Mew.

Mereka pun duduk dimeja makan dengan Mew masih menyiapkan makan malam yang ia masak.

"Mam, ada apa dengan cara jalan Mama, itu seperti menahan kesakitan." Sahut Zia dengan mengunyah cemilan yang baru saja dibukanya.

Kay sendiri sudah sedikit paham karena sejak kecil mama nya sering seperti itu dan kata daddy nya "Mama jatuh dikamar mandi."

Mew kelimpungan dengan pertanyaan putra bungsunya, jawaban apa yang tidak akan menimbulkan kecurigaan.

"T-tadi Mama..

"Hai Mew.."

Mew shock ditempat dengan kedatangan seseorang dirumahnya secara tiba-tiba.

"Bright! K-kenapa kau ada disini, maksudku kapan kau pulang dari New York."

Bright terkekeh melihat reaksi pria manis didepannya, ia pun melangkah menghampiri Mew dan memberinya pelukan.

"Aku merindukanmu." Bisiknya ditelinga Mew.

Bright pun melepas pelukannya dan berjalan ke meja makan dan duduk disana bersebrangan dengan Zia dan Kay. Sedangkan Mew langsung kembali menghidangkan hasil masaknya untuk mengurangi kegugupan.

"Tadi pagi aku kembali, tapi langsung ke rumah sakit karena ada operasi yang harus disegerakan setelah itu berkunjung ke rumah paman untuk menanyakan kenapa diam-diam berangkat kesini."

"Kamu menemui Ayah dan Bunda?"

"Dan Zia pulang bersama daddy." Sahut Zia menyela sebelum Bright menjawab pertanyaan Mew.

Kay yang duduk bersebelahan dengan adiknya merotasi matanya jengah.

"Hum! Bau masakanmu sangat harum, sepertinya sangat enak."

"Tentu saja dad, masakan Mama selalu enak" balas Zia.

"Betul, dan daddy sangat rindu dengan masakan Mama mu." Timpal Bright melirik ke arah Mew yang tersenyum kikuk.

Namun mata Bright tak sengaja melihat bercak merah keunguan dileher Mew karena kerah bajunya sedikit terbuka.

"Mew itu apa dileh..

"Selamat malam.."

Semua atensi langsung menoleh dan ucapan Bright terhenti.

"Daddy..."

Kay bangkit dari duduknya dan langsung berhambur yang menurut Bright pria asing.

Bright sangat terkejut dengan adanya pria tidak dikenalnya berada dirumah Mew dengan stelan pakaian rumah dan Kay memanggilnya daddy. Matanya langsung menajam dan beralih menatap Mew meminta jawaban.

Mew langsung berdiri dan berjalan menuju lemari pendingin dan hal itu menjadi pusat perhatian Bright dari gelagat yang menurutnya aneh, bercak merah dan sekarang cara jalan.

"Daddy ayok makan bersama." Ucap Kay mengalihkan atensi Bright dari menatap Mew.

"Ayok sayang."

Zia yang melihat kedatangan daddy barunya langsung berpindah duduk disisi Bright dengan menunjukan tatapan tidak suka.

Dan posisi nya sekarang, Bright dan Zia bersebrangan dengan Gulf dan Kay dan Mew duduk dikursi tengah tengah mereka.

Acara makan pun berlangsung dengan khidmat tanpa ada percakapan.

Bright dengan sejuta pertanyaan terpaksa memendamnya karena ia tahu Mew tidak suka membicarakan hal sepenting apapun ketika dimeja makan.

Dan Gulf dengan semua kecemburuan melihat interaksi Zia dan lelaki asing yang begitu lengket seperti ayah dan anak membuatnya berjuta ingin tahu siapa pria dihadapannya itu.

Kay dan Zia saling melempar pandang dengan tatapan sinis keduanya, sedangkan Bright dan Gulf seperti berperang lewat tatapan.

.

.

Setelah selesai makan malam kini mereka duduk berkumpul diruang keluarga menemani Kay dan Zia menonton film kesukaan mereka.

Kay duduk bersampingan dengan Gulf dan Zia yang bergelayut manja dengan Bright bahkan anak itu sering menekankan kata daddy pada Bright agar terdengar oleh Gulf.

Dan Mew yang duduk memainkan ponselnya di single sofa.

Sesekali Bright dan Gulf beradu pandang dengan pertanyaan dan kecemburuan dihati masing masing, terlebih Mew tidak menjelaskan satu sama lain.

"Daddy, Zia ingin tidur ditemenin daddy."

"Jadi anak saddy sudah mengantuk rupanya, hum, ayok kalo begitu daddy juga sudah rindu menidurkan anak bayi satu ini."

Mengecup bertubi-tubi wajah Zia membuat anak itu tertawa ceria karena kegelian.

Bright merentangkan tangannya disambut Zia penuh semangat pada gendongan koalanya.

"Bright, biar aku saja." Mew berdiri menghalangi langkah keduanya.

"Tidak usah, biar bersamaku saja, aku juga sudah rindu menemani Zia tidur." Penuh kelembutan dengan tersenyum tampan.

"Itu akan merepotkanmu."

Bright pun mengusak surai Mew dengan senyum tampan tidak pernah luntur, "aku sering melakukan nya, kenapa harus merasa dirempotkan, dan lagi Zia putraku."

"Ah, baiklah, terimakasih"

Bright pun berjalan tapi sebelumnya ia melirik Gulf sinis setelah itu berlalu.

Kay yang sudah mulai dewasa melihat aura kedua orang tuanya pun bangkit dari duduknya. Namun sebelum itu ia membisikan sesuatu ditelinga Gulf yang membuat pria tampan itu sedikit lega. "Tenanglah daddy, Mama tidak menyukai lelaki itu."

Kini tinggallah mereka berdua. Keduanya hening.

"Mew/Gulf"

Mew langsung mengalihkan pandangannya dengan bersemu merah dipipinya sedangkan Gulf tersenyum salting karena mereka kompak memanggil satu sama lain.

"Kamu duluan saja aku akan mendengarkan." Kelembutan Gulf dalam bersuara tidak pernah luntur dari lelaki itu meskipun Mew tau Gulf sedang menahan cemburu.

Dan dengan nurutnya Mew pun mengangguk.

"Pria tadi adalah keponakan mertuaku. Dan dia barusaja kembali dari kepulangannya di New York. Dia seorang dokter dan Zia sudah menganggapnya seperti daddynya begitupun Bright, dan diantara kami tidak terikat hubungan apapun."

Gulf sangat senang dengan penjelasan Mew barusan apalagi dengan kata terakhir, membuatnya tersenyum simpul menahan salting.

Gulf yakin Mew tau jika dirinya sedang cemburu dari itu lelaki manis itu mencoba menjelaskan.

Mew yang melihat reaksi Gulf baru menyadari dengan yang disampaikan nya barusaja. Kenapa ia harus menjelaskan semua pada Gulf pikirnya.

Gulf bangkit lalu berjalan menghampiri Mew dan duduk disana.

Berbeda dengan Bright yang sejak tadi berdiri dibalik dinding mengepalkan tangannya mendengar Mew menjelaskan semuanya pada lelaki yang ia cemburui sejak tadi.

Jangan lupa vote🦋

Double up nih🥱

KAYANDRA || GulfMew S1 & S2 HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang