• Prolog •

1.3K 78 0
                                    

Suara tangisan memenuhi rumah keluarga Hwang, karena tuan dan nyonya Hwang dinyatakan meninggal sejak sehari yang lalu. Hari ini mayat akan dimakamkan.

Setelah upacara pemakaman, semuanya kembali ke rumah masing-masing. Seperti anak tunggal keluarga Hwang.

Ia membuka pintu rumah nya yang bisa dibilang cukup besar, mata nya melihat beberapa polisi yang mulai menghampiri nya.

"Saya akan berusaha mencari pelaku yang membunuh orang tua anda, saya menemukan beberapa jejak yang ditinggalkan pelaku, lalu-"

"Cukup. Dimana Chaeryeong?"

"Dia masih mengurung dirinya di dalam kamar, mohon maaf nyonya Yeji." Ucap salah satu pembantu di rumahnya. Yeji langsung berjalan menuju kamar Chaeryeong.

Yeji memberhentikan langkahnya, mata nya melihat ke arah lemari di dekat foto keluarga nya. Ia hampiri, lalu melihat bercak darah. Tidak ada yang aneh, sampai Yeji menemukan sebuah kertas. Ia ambil, lalu membaca tulisan yang ada di kertas itu.

Gimana perasaan lo saat
orang yang lo sayang gak ada?
Sakit kan?
Itu yang gue rasain waktu
lo bunuh kedua orang tua gue!

Makanya, jangan cari
gara-gara sama gue. Hwang Yeji!

- CYJ

"Lo yang nyari gara-gara sama gue, Choi Yeonjun."

"Siapa Choi Yeonjun yang anda maksud?" Tanya seorang polisi wanita.

"Ah tidak, apakah kau mengenalnya?"

"Tidak, aku hanya bertanya. Aku permisi." Polisi itu pergi, Yeji juga melangkahkan kakinya menuju lantai atas.

Tok Tok Tok

"Chaeryeong, ayo buka pintunya. Ini kakak."

Ceklek

"Hiks.. kak.." Chaeryeong memeluk tubuh Yeji, Yeji mengelus kepala Chaeryeong, berusaha menenangkan nya.

"Jangan nangis, nanti kakak kena marah bunda." Chaeryeong mulai tenang.

Mereka berdua duduk di atas kasur Chaeryeong.

"Kak.. aku ketemu ini di laci." Chaeryeong mengambil kertas dari saku celana nya, dan memberikan nya kepada Yeji.

Yeji mengambil kertas itu, dan lagi-lagi dari orang yang sama.

"Mulai sekarang, kita punya dendam sama orang yang bernama-

-Choi Yeonjun."

– – –














































Cerita pertama nih.
Kalau ada kesamaan dengan cerita lain, mohon dimaafkan karena cerita ini murni dari pikiran aku. Dan kalau banyak kesalahan atau banyan typo aku minta maaf, aku juga baru pertama kali publish cerita wkwk.

Voment nya jangan lupa!

Dendam | Yeonjun × Yeji [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang