Part 34

2 1 0
                                    

Tittle : Hasil Penyelidikan Sekolah

Happy Reading🌻

Setelah mendengar penjelasan dari Salsa... Mereka pun segera membawa Najwa pulang kerumah.

Najwa sekarang sedang pingsan dan di kamarnya dia sedang ditemani oleh Darrel dan Sendri. Sementara yang lainnya berada di ruang tamu bersama Dyira.

Di Ruang Tamu
"Jadi kan tadi lu udah ceritain kronologis kejadian tentang Najwa, nah terus lu tau lebih detailnya lagi gak tentang Najwa?" tanya Dyira.
"Iya gue gak tau gimana persis kronologis nya" jawab Salsa.
"Eummm tapi tunggu dehh... Tadi kayaknya dia si hantu jahat itu nanyain tentang lu deh" kata Gibran.
"Nahh iya itu... Tapi kenapa dia malah nyakitin Najwa?" kata Dyira yabg terheran-heran.
"Kayaknya dia mau mancing lu deh" kata Ali.
"Mancing gue? Emang gimana caranya?" kata Dyira yang bertanya-tanya.
"Iya mancing lu, dia pengen lu itu terlihat lemah... Dan pada saat nanti lu telihat lemah, mereka akan secepatnya menghabiskan elu" jelas Ali.
"Kok lu bisa tau?" tanya Dyira.
"Iya lahh gue gitu loh" jawab Ali.
"Terus apakah nanti setelah gue akan ada korban lagi?" kata Dyira yang bertanya dengan suara rendah.
"Mungkin" kata Salsa yang mendengar pertanyaan Dyira itu.
"Hehh lu denger?" tanya Dyira.
"Hehehehehe... Iya... Maaf yaa" jawab Salsa.
"Iya gak papa kok" kata Dyira.
"Tapi siapa nihh ya yang mau liat masa depan gue setelah gue nanti ketemu sama bos besar hantu jahat itu?" tanya Dyira.
"Sini gue bantu" kata Gibran.
"Hah? Lu yakin?" tanya Dyira.
"Iya udah sini gue bantuin... Biar lu tau kedepannya lu harus kayak gimana" kata Gibran.
"Iya udah dehh" kata Dyira.

Lalu Dyira berjalan mendekati kearah Gibran untuk mendeteksi apa yang akan terjadi kedepannya setelah ia berada di tangan bos besar hantu jahat itu.

Setelah beberapa lama kemudian, mereka berdua pun telah mengakhiri tentang pendeteksian melihat masa depan Dyira.

"Jadi gimana, Bran?" tanya Angel.
"Jadi nanti bos besar hantu jahat itu akan berhenti melakukan semuanya yang telah ia lakukan setelah ia mendapatkan Dyira" jelas Gibran.
"Hahh apa?" tanya Sendri yang tiba-tiba muncul dari arah tangga yang ingin menuju ke ruang tamu.
"Apa tadi maksud lu? Jelasin Bran!" kata Sendri.
"Okee gue akan jelasin secara rinci" jawab Gibran.
"Iya udah cepatt" kata Sendri.
"Jadi gini... Tadi pas gue masuk ke masa depannya Dyira... Dyira ini akan ada kejadian buruk yang terjadi beberapa hari lagi... Dan Dyira ini akan menjadi sasaran terakhir dari bos besar hantu jahat tadi yang melukai Najwa... Dyira pun sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi... Dan lebih parah nyaa~" jelas Gibran yang kata-katanya terhenti oleh omongan Sendri.
"Lebih parahnya kenapa?" tanya Sendri.
"Dyira akan... Meni.... Meninggal" kata Gibran lalu menundukkan kepalanya.
"Jangan bercanda lu... Gak lucu tau gak" kata Sendri.
"Gu-gue ga-gak ber-bercanda Sen-Sendri" kata Gibran.
"Lu yakin ini akan terjadi?" tanya Angel.
"Gu-gue ju-juga ga-gak ta-tauu" jawab Gibran.
"Makasih ya Bran udah ngasih tau masa depan gue secara terperinci" kata Dyira sambil meneteskan air matanya.
"Dyir... Ahhh... Jangan sedihh" kata Salsa dan Angel. Lalu mereka berdua memeluk Dyira.
"Dyirr jangan nangis... Gue minta maaf ya udah ngasih tau ini semua sama lu" kata Gibran yang memeluk Dyira dari belakang.
"Iya gak papa kok, Bran" kata Dyira sambil memegang punggung tangan Gibran.
"Gue bener-bener gak sengaja" kata Gibran yang terus meminta maaf kepada Dyira.
"Iya gak papa, Bran... Makasih Yaa Bran" kata Dyira.
"Dyirr... Jangan nangis ahhh... Ni apus air mata lu" kata Sendri yang memberikan tisu kepada Dyira.
"Makasih Sen" kata Dyira.
"Udah yaa jangan peluk gue terus... Gue mau temuin Najwa" kata Dyira.
"Gue ikut sama lu" kata Sendri.
"Iya udah ayok" jawab Dyira sambil mengusap-usap air mata nya.
"Gue tinggal dulu keatas buat jenguk Najwa ya" kata Dyira kepada teman-temannya yang masih sedih.
"Oke, Dyir" jawab para teman-temannya.
"Udah gak usah pada nangis... Lap air mata kalian tuh sama tisu" kata Dyira kepada empat teman nya.

Lalu Dyira dan Sendri meninggalkan Ali, Gibran, Salsa, dan Angel yang masih sedikit menangis karna tidak terima apa yang akan terjadi pada Dyira beberapa hari kedepan.

Setelah Dyira dan Sendri sampai di atas... Mereka pun langsung memasuki kamar Najwa... Dan ternyata Najwa sudah sadar dan Darrel pub memeluk Najwa.

Di Kamar Najwa
"Dek lu udah sadar?" tanya Dyira.
"Udah nih kak" jawab Najwa.
"Ehh itu Sendri kenapa nangis, Kak?" tanya Najwa yang melihat Sendri masih menangis.
"Ohh ini tadi dia gak sengaja abis kejepit pintu" kata Dyira yang berbohong kepada Najwa.
"Oalah... Gitu doang kok nangis sihh, Sen" kata Najwa.
"Iyaa... Abisnya ini sakit banget" kata Sendri.
"Terus udah disembuhin?" tanya Darrel.
"Belum ini mau jenguk in Najwa dulu" jawab Sendri.
"Ohh... Ya udah sana Dyir lu sembuhin tangan Sendri... Tenang disinikan ada gue" kata Darrel.
"Oke gue titip Najwa ya" kata Dyira.
"Iya udah sana cepet sembuhin itu tangannya Sendri... Ntar malah bengkak lohh tangannya" kata Darrel.
"Iya iyaa" jawab Dyira.
"Oke gue tinggal dulu ya, Dek" kata Dyira kepada Najwa.
"Iya kak" jawab Najwa.

Lalu Sendri dan Dyira meninggalkan Najwa dan Darrel berduaan di kamar Najwa. Setelah mereka keluar dari kamar Najwa, Sendri pun kembali menangis lagi... Padahal tadi tangisannya sudah berhenti.

"Sen, jangan nangis disini ya... Di kamar gue aja nangisnya... Takut nanti Najwa sama Darrel denger" kata Dyira.
"Iya" jawab Sendri.

Lalu Dyira dan Sendri pun masuk ke kamar Dyira. Sesampainya di kamar Dyira, Sendri tambah menangis lagi.

Di Kamar Dyira
"Udah napa Sen jangan nangis" kata Dyira yang mengelus punggung tangan Sendri.
"Hikss... Ga-gak bi-bisa" kata Sendri.
"Udah lahh Sen... Gue insyaallah gak akan kenapa-kenapa" kata Dyira.
"Tapi kan Dyirr... Hiksss" kata Sendri yang langsung memeluk Dyira.
"Udahh napa Sen jangan kayak anak kecil begini" kata Dyira.
"Iyaa... Abisnya lu mau ninggalin gue" kata Sendri.
"Aishhh... Gue gak akan ninggalin elu" kata Dyira.
"Janji lohh yaa" kata Sendri.
"Iya janji" jawab Dyira. Lalu Sendri memeluk erat Dyira.
"Aishh gue gak bisa napas kalau lu meluknya kayak gini" kata Dyira.
"Eummm maaf" kata Sendri.
"Ya" jawab Dyira.

Hari berganti menjadi malam hari... Mereka semuanya pergi ke kamarnya masing-masing untuk beristirahat setelah mereka capek menyelidiki tentang sekolahnya tadi pagi...

Thank you for reading... Oke next part

Misteri Guru IPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang