Tittle : Membebaskan Najwa
Happy Reading🌻
Dyira yang melihat mereka bertiga pun langsung menghampiri mereka... Dan Dyira langsung menanyakan kenapa mereka hanya bertiga dan kenapa Najwa tidak ada.
"Najwa mana Rell?" tanya Dyira.
"Najwa anu ada di~" jawab Darrel yang kata-katanya lebih dulu terpotong oleh Dyira.
"Dimana Rell?" tanya Dyira.
"Dia lagi ada di~" jawab Darrel yang kata-katanya terpotong lagi oleh Dyira.
"Dimana Rell?" kata Dyira yang bertanya-tanya.
"Sebelumnya gue minta maaf ya sama lu... Gue gak bisa jagain adek lu dengan baik" kata Darrel.
"Hahh? Maksudnya?" kata Dyira yang bertanya-tanya.
"Iya... Jadi... Najwa... Itu~" kata Darrel yang kata-katanya terpotong oleh Dyira.
"Najwa kenapa?" tanya Dyira yang keheranan.
"Maaf banget ya Dyir sebelumnya... Najwa itu kena sekap sama Bu Luna" jawab Darrel.
"Lahh kok bisa? Aishhh lu gimana sihh?" kata Dyira yang ingin marah tapi tidak bisa karena tidak sepenuhnya itu salah Darrel.
"Iyaa maaf Dyir gue gak bisa jagain adek lu dengan baik" kata Darrel.
"Terus adek gue dimana?" tanya Dyira.
"Iya adek lu ada di dalem rumahnya Bu Luna" jawab Darrel.
"Ya udah ayo kesana" kata Dyira yang langsung berjalan menuju ke rumah Bu Luna.
"Sebentar Dyir... Lu tuh harus punya tak-tik dulu" kata Sendri yang menahan tangan Dyira untuk pergi.
"Tak-tik apa lagi?" tanya Dyira yang sudah pasrah.
"Kita tuhh harus butuh tak-tik dulu Dyir" kata Sendri.
"Nah bener tuhh apa kata Sendri, Dyir" kata Angel.
"Ya terus gimana?" tanya Dyira.
"Gue punya ide" kata Ali.
"Hah gimana?" tanya Dyira dan Darrel.
"Oke jadi gini, nanti kita menyelinap ke belakang terus langsung masuk tuh ke dapurnya... Nah abis itu nanti kita langsung diem-diem masuk ke dalam kamar coklat tua yang dimaksud sama Darrel tadi... Tapi yang masuk itu hanya 3-4 orang aja... Dan yang lainnya tunggu diluar buat jaga-jaga kalau Bu Luna mau datang" jelas Ali.
"Tumben otak lu lancar, Al" kata Salsa.
"Iya lahh gue gitu lohh" jawab Ali.
"Oke makasih ya ide nya, Al" kata Dyira.
"Iyaa" kata Ali.
"Oke jadi nanti yang masuk ke dalam ruangan coklat tua itu ada gue, Darrel, sama Sendri. Sedangkan yang lainnya pada tunggu diluar ya buat jaga-jaga" kata Dyira.
"Siapp Dyirr" jawab teman-temannya kompak.
"Oke ayo kita kesana sekarang" kata Dyira lalu di anggukan oleh para teman-temannya.Mereka bertujuh pun berjalan menyelinap ke halaman belakang rumah Bu Luna... Setibanya mereka di halaman belakang rumah Bu Luna, mereka pun langsung menyelinap masuk ke dapur.
Setelah mereka berhasil menyelinap masuk ke dapur, mereka semuanya pun langsung mencari kamar yang berwarna coklat tua.
Lalu mereka menemukan pintu yang berwarna coklat tua. Tanpa ba-bi-bu mereka pun langsung menuju pintu itu. Dan yang tidak ikut masuk pun langsung berjaga-jaga di depan pintu itu.
Dyira, Darrel, dan Sendri pun langsung membuka pintu itu... Dan betapa terkejutnya mereka disaat Najwa terduduk lemas di kursi dengan muka yang pucat dan darah yang mengalir di dahinya.
Di Dalam Kamar Berpintu Coklat Tua
"Jwaa... Kenapa lu bisa kayak gini" kata Dyira yang menangis bersendu-sendu dan memeluk Najwa.
"Hikss... Maaf ya Dyir gue gak bisa jagain Najwa dengan baik" kata Darrel yang ikutan menangis.
"Jwaa... Bangun dongg... Jangan pingsan kek gini" kata Dyira yang masih menangis.
"Udahh Dyirr, Rell jangan nangis lagi yaa" kata Sendri.
"Tapi Sen~" kata Dyira yang kata-katanya terpotong oleh Sendri.
"Dari pada kalian nangisin Najwa... Mending langsung bawa Najwa aja ke Rumah Sakit" kata Sendri.
"Iya bener juga apa kata lu, Sen" kata Darrel.
"Iya udah ayo bawa Najwa ke Rumah Sakit" kata Dyira.
"Najwa nanti biar gue yang gendong Najwa masuk ke dalam mobil" kata Darrel.
"Oke gue minta tolong yaa... Makasih banyak ya Rell" kata Dyira.
"Iyaa sama-sama" jawab Darrel.
"Ya udah ayo sebelum ketauan sama Bu Luna" kata Sendri.Lalu Darrel, Sendri, dan Dyira keluar membawa Najwa... Disaat mereka ingin keluar, tiba-tiba Bu Luna sudah datang di hadapannya.
Di Depan Ruangan Pintu Coklat Tua
"Duhh lama banget sih mereka" kata Ali.
"Iyaa lama juga ya... Gue takut ketauan sama Bu Luna" kata Gibran.
"Gue juga takutt kalau Bu Luna tiba-tiba dateng kesini" kata Angel.
"Semoga Bu Luna gak kesini yaa" kata Salsa.
"Iya semoga aja kayak begitu" kata Ali.
"Tapi perasaan gue mulai gak enak" kata Gibran.
"Kenapa emangnya? Apa itu akan terjadi hal yang buruk?" tanya Angel.
"Entah lahh... Gue takut banget" kata Gibran.
"Duhh semoga apa yang lu katakan salah" kata Ali.
"Iya gue harap sihh begitu" kata Gibran.Lalu tidak lama dari itu... Tiba-tiba Bu Luna datang menuju ke ruangan berpintu coklat tua itu... Dengan sigap mereka berempat langsung mengumpat di balik lemari kecil di samping ruangan itu.
Bu Luna datang ke ruangan itu sendiri dam dia juga membawa sesuatu. Dan Gibran melihat sesuatu itu adalah pisau... Tapi Gibran tidak tau itu pisau untuk apa... Gibran takut akan ada hal buruk yang akan terjadi.
Setelah Bu Luna masuk ke dalam ruangan coklat tua itu... Mereka berempat pun keluar dari tempat persembunyiannya.
"Duhh njirr Bu Luna tadi bawa pisau" kata Gibran.
"Demi apa lu?" tanya Ali.
"Demi Allah... Gue gak bohong sumpah" jawab Gibran.
"Aduhh Bran gue takut banget ada sesuatu yang akan terjadi" kata Angel.
"Nahh sama gue juga kayak gitu" kata Gibran.
"Iya udah masuk aja yuk kedalem" kata Salsa lalu dianggukan oleh para teman-temannya.Disaat mereka ingin masuk kedalam, ada 4 orang laki-laki yang bertubuh besar menghalangi mereka untuk masuk kedalam.
"MAU NGAPAIN KALIAN?" tanya salah satu lelaki yang bertubuh besar itu.
"Bukan urusan lo" jawab Gibran.
"MASIH KECIL UDAH BERANI SAMA YANG TUA KAMU YA" kata lelaki itu lagi.
"Bodo... Gue gak peduli, karena kalian berempat udah jahat sama temen-temen gue" kata Gibran.
"PINTER NGEBANTAH JUGA YA KAMU" kata salah satu lelaki itu.
"Iya lahh pinter... Orang gue diajarin sama Bu Luna" jawab Gibran.
"Ya udah sana minggir-minggir jangan ngehalangin kami mau masuk" kata Ali.
"IDIH SAPA LU" kata lelaki itu.
"Gue makhluk ghaib" jawab Ali.Tiba-tiba dari dalam ruangan itu terdengar suara Bu Luna yang memanggil nama keempat anak buahnya itu... Dengan cepat anak buahnya itu langsung masuk menghampiri Bu Luna dan Gibran, Ali, Salsa, juga Angel pun mengikuti langkah para empat anak buahnya Bu Luna itu.
Thank you for reading... Oke next part
![](https://img.wattpad.com/cover/310774798-288-k719803.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Guru IPA
TerrorHallo... Happy Reading🌻 "JADI APA MAU IBU SEKARANG?" tanya Dyira. "Sabar dong sayang... Kamu sepertinya sudah tidak sabar yaa" kata Bu Luna yang langsung memerintah 2 anak buahnya membawa Dyira masuk ke dalam suatu ruangan lagi. "Aishh lepasin bodo...