Part 38

2 1 0
                                    

Tittle : Najwa Disekap #2

Happy Reading🌻

Dengan cepat Darrel pun segera mencari kemana perginya Gibran dan Angel.

Story Gibran dan Angel
"Ehh ini kamar nya Bu Luna yang mana sih?" tanya Gibran.
"Iya gue gak tau lah, Bran... Emang lu kira gue pembantunya apa?" kata Angel.
"Iya lu kan pembantunya Bu Luna... Yang sama-sama sadis dan cantik" kata Gibran.
"Heloo... Gue sadis dari mana yaa... Gue tuhh gak sadiss yaa njirrr" kata Angel yang emosi dengan perkataan Gibran.
"Iya udah dehh... Maafin ya Njell" kata Gibran.
"Ngapain maafin lu... Kalau nanti lu akan membuat kesalahan yang sama" kata Angel.
"Aduhh kok tau sihhh" kata Gibran.
"Tau lahhh guee... Emang kayak lo yang gak tau tentang gue" kata Gibran.
"Hiilihhh gue juga tau kali tentang lo" kata Angel.
"Apa iya?" tanya Gibran.
"Iyaaaa" jawab Angel.
"Oh" kata Gibran yang singkat.

Lalu mereka pun terus berjalan sampai menemukan pintu berwarna merah tua yang di depan pintu itu dihiasi dengan hiasan daun-daunan.

Di Depan Pintu Merah Tua
"Bagus njirr warna nya" kata Angel.
"Ya ya yaa" kata Gibran yang males menjawab omongan Angel
"Kita buka gak nihh kamar nya?" tanya Angel.
"Buka aja lah" jawab Gibran.

Disaat Angel dan Gibran ingin membuka pintu, tiba-tiba ada seseorang yang mendekat ke arah mereka. Dengan cepat mereka berdua langsung mengumpat di balik meja kecil yang ada di samping kamaf Bu Luna.

"Oh shitt... Tenyata Bu Luna" kata Angel yang berbicara pelan karena takut terdengar Bu Luna.
"Shutt... Udah diem aja daripada nanti ketahuan" kata Gibran yang juga berbicara pelan.

Bu Luna hanya melewati mereka dan Bu Luna tidak menyadari kalau ada Gibran dan Angel jugaa di rumahnya.

Setelah Bu Luna masuk ke kamarnya, Gibran dan Angel langsung mencari keberadaan Darrel dan Najwa... Mereka berdua tidak sempat masuk ke kamar Bu Luna karena pada saat mereka ingin membuka pintu, Bu Luna langsung datang.

"Rumahnya gede banget ya, Bran" kata Angel.
"Iya lahh... Kan gaji nya juga gede" kata Gibran.
"Iya jugaa sehh" kata Angel.
"Oh iya terus... Gimana cara kita bisa nemuin Darrel sama Najwa coba... Secara kan tadi kita gak bawa Handy Talky kalau pake HP... Apa HP mereka notifikasi nya di nyalain" kata Angel.
"Coba lu hubungin Najwa pake HP deh" kata Gibran.
"Lo yakin?" tanya Angel.
"Iya udah cepetan telpon aja" jawab Gibran.
"Eumm okey bentar" kata Angel yang langsung mencari nomor telpon Najwa.

Lalu Angel menghubungi Najwa. Tetapi, Najwa tidak mengangkat telpon darinya sama sekali. Sudah di coba 5x berturut-turut tapi tidak ada jawaban dari Najwaa.

"Gimana? Ada jawaban gak?" kata Gibran yang bertanya-tanya.
"Engga ada Bran... Gue takutnya Najwa sama Darrel... Kenapa-kenapa" jawab Angel.
"Ehhh gak boleh ngomong kayak gitu" kata Gibran.
"Iya abisnya gimana lagi... Gue telpon gak diangkat" kata Angel.
"Ya mungkin HP nya lagi di matiin atau habis baterai" kata Gibran.
"Gue mau cari Najwa lewat alam lain ya" kata Angel.
"Jangan Njel... Gue gak mau lu kenapa-kenapa" kata Gibran.
"Ya terus ini gimana?" tanya Angel.
"Kita tunggu kabar ajaa dari mereka berdua" jawab Gibran.
"Aishh kelamaan... Coba lu hubungin Darrel dong" kata Angel.
"Oke oke gue akan hubungin Darrel... Lu tenang jagan khawatir okey" kata Gibran lalu dibalas anggukan oleh Angel.

Lalu Gibran menelpon Darrel... Dan iyaa Darrel mengangkat telepon Gibran.

"Halo Rell... Lu ada dimana?" tanya Gibran.
"Gu-gue... Gu-gue ga-gak ta-tau di-dimana" jawab Darrel.
"Lahh serius lu lagi dimana?" tanya Gibran.
"Gu-gue la-lagi di de-deket toilet ini" jawab Darrel.
"Di toilet mana?" tanya Gibran.
"Di deket pas kita mau masuk tadi" jawab Darrel.
"Oke gue kesana ya sama Angel" kata Gibran.
"Oke" jawab Darrel dan lalu sambungan telepon itu berakhir.

"Jadi Darrel dimana, Bran?" tanya Angel.
"Katanya si ada di deket toilet pas waktu kita masuk" jawab Gibran.
"Oalahh... Ya udah ayo kita kesana" kata Angel.
"Oke" jawab Gibran.

Lalu Angel dan Gibran segera menghampiri Darrel yang berada di dekat toilet waktu pertama kali ia masuk. Dan benar, Darrel sudah ada di depan toilet.

"Rell... Kok lo cuman sendiri?" tanya Angel.
"Eummm" kata Darrel yang dijawab dengan singkat.
"Dimana Najwa Rell?" tanya Angel.
"Eumm Na-Najwa" kata Darrel yang ragu mengucapkan bahwa Najwa disekap oleh Bu Luna.
"Najwa dimana Rell?" tanya Angel sekali lagi.
"Gu-gue ta-takut lu berdua ma-marah sa-sama gue" jawab Darrel.
"Emang Najwa dimana Rell?" tanya Gibran.
"Gu-gue sebelumnya minta maaf ya... Gue gak bisa ngejagain Najwa dengan baik... Najwa di sekap sama Bu Luna" kata Darrel yang cukup gugup mengucapkan kata-kata nya.
"Hahhh? Apaa? Najwa di sekap? Kenapa lo gak nolongin dia? Lu tuhh ya gimana sihh Rell" kata Angel yang memarah-marahi Darrel.
"Iya gue gak bisa nolongin Najwa... Gara-gara gue ngeliat Bu Luna tuhh kayak bawa anak buahnya gitu" jelas Darrel.
"Hahhh? Siapa?" tanya Gibran.
"Iya para hantu-hantu itu lah" jawab Darrel.
"Oalah... Terus ini gimana nihh?" kata Gibran.
"Ya udah kita keluar aja dan lo harus ceritain semua ini ke Dyira" kata Angel.
"Gu-gue ga-gak be-berani cerita ke Dyi-Dyira" kata Darrel.
"Lo harus ceritain ini ke Dyira Rell... Kalau gak nanti dia malah sakit hati" kata Angel.
"Tapi gue bingung ngejelasinnya gimana" kata Darrel.
"Udah Rell tenang aja gue akan bantuin lo... Intinya lu harus ceritain semua yang lu alamin sama Najwa" kata Gibran.
"Sebelumnya makasih ya, Bran" kata Darrel.
"Iya udah santai aja napa" kata Gibran.

Lalu mereka bertiga pergi meninggalkan rumah Bu Luna menuju ke mobil mereka. Sesampainya mereka di depan mobil... Dyira yang melihat mereka bertiga pun langsung menghampiri mereka... Dan Dyira langsung menanyakan kenapa mereka hanya bertiga dan kenapa Najwa tidak adaa...

Thank you for reading... Oke next part

Misteri Guru IPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang