Tittle : Pergi Ke Rumah Bu Luna
Happy Reading🌻
Pagi hari yang cerah telah tiba... Kini mereka semuanya pun terbangun dari tidurnya.
Setelah mereka bangun, mereka pun langsung mandi dan menuju ke ruang makan untuk sarapan pagi.
Setelah selesai sarapan pagi, mereka pun duduk di ruang tamu untuk memikirkan rencana yang Dyira kasih tau.
Di Ruang Tamu
"Dyir lu yakin?" tanya Sendri.
"Iya lah yakin" jawab Dyira.
"Iya Dyir lu beneran yakin?" tanya Salsa yang khawatir kepada Dyira.
"Gue udah yakin kok, Sal" jawab Dyira.
"Udah ayo mending kita berangkat sekarang" kata Dyira.
"Mampir ke cafe rainbow dulu yuk" kata Angel.
"Ngapain kita kesana?" tanya Dyira.
"Iya ngopi-ngopi dulu gitu" jawab Angel.
"Apa gak kesorean nanti pas sampe di rumah Bu Luna nya?" tanya Dyira.
"Eummm iya juga ya, karena kan jarak dari cafe rainbow sampai rumah Bu Luna lumayan jauh" kata Angel.
"Iya udah deh gak usah. Lain waktu aja" kata Angel.
"Okee... Ya udah ayo sekarang berangkat" kata Dyira.
"Naik apa nihh?" tanya Najwa.
"Naik apa ya?" kata Dyira yang kembali bertanya.
"Naik mobil?" kata Angel yang memberikan saran.
"Iya boleh tuhh" jawab Salsa.
"Oke berarti kita naik mobil yaa" kata Dyira.
Mobil 1 : Dyira, Sendri, Salsa, Dan Ali
Mobil 2 : Najwa, Darrel, Angel, Dan GibranMobil 1
"Dyir gue khawatir sama lu" kata Salsa sambil mengelus punggung tangan Salsa.
"Udah lahh Sal gue gak akan kenapa-kenapa kok" jawab Dyira yang menaruh tangan yang satunya ke atas tangan Salsa.
"Kalian lagi ngomongin apaan sih?" tanya Ali yang bingung.
"Gue ceritain ya, Dyir" kata Salsa.
"Aishh jangan" kata Dyira.
"Udah ceritain aja, Sal" bujuk Sendri.
"Jangan Sal plisss" kata Dyira.
"Ihhhss udah sih ceritain aja" kata Sendri.
"Ini gak penting kok buat kalian" kata Dyira.
'Gak penting dari mana sih, Dyir... Ini tuh penting untuk mereka ketahui' kata Salsa yang berbicara di dalam hati.
"Mau itu gak penting kek atau penting kek... Udah gak papa kasih tau gue aja" kata Sendri.
"Gue ceritain ya, Dyir" kata Salsaa.
"Jangan Sal~" kata Dyira yang ucapannya terpotong oleh Salsa yang sudah memulai ceritanya.
"Jadi gini... Kemarin malem nya lagi sebelum gue sama Dyira pergi ke minimarket, Dyira di samperin sama seseorang yang menurut Dyira gak kenal... Tapi itu juga gak asing lagi bagi Dyira... Nah orang itu bilang, Dyira itu harus datang ke rumah nya... Kalauuu... Temen-temennya dan adik nya selamat" jelas Salsa.
"Hahhhh? Lu beneran Dyir?" tanya Ali.
"Dyirr... Tapi gue mohon lu jangan bersikap bodoh" kata Sendri.
"Iya Dyir lu jangan bersikap bodoh yaa... Kita disini akan bantuin lu kok" kata Ali.
"Makasih ya kalian udah mau bantuin gue... Tapi kayaknya~" kata Dyira yang lagi-lagi perkataannya dipotong oleh Salsa.
"Gak lu gak boleh gitu... Kan tadi Sendri sama Ali udah bilang, kita akan bantuin elu, Dyir" kata Salsa. Lalu Dyira hanya bisa meneteskan air matanya.
"Duhh ayang gue nangis lagi... Gue gak ada tisuu" kata Sendri yang bingung mencari tisu, karena di mobilnya gak ada tisu.
"Ahhh lu lupa buat beli ya?" tanya Ali.
"Hahhh... Kok lu tau sihh" kata Sendri.
"Tau lahh... Ali gituu lohhh" jawab Ali.
"Udah udahh... Gue bawa kok" kata Salsa yang memberikan tisu kepada Dyira.
"Makasih Sal" kata Dyira yang sambil mengusap air matanya menggunakan tisu.Akhirnya setelah mereka sedikit lama dalam perjalanan, mereka pun sampe di depan rumah Bu Luna... Darrel dan Sendri memarkirkan mobil nya agakk jauh dari rumah Bu Luna agar tidak ketahuan.
Di Depan Rumah Bu Luna
"Terus kita ngapain?" tanya Angel.
"Iya masuk lahh" jawab Dyira.
"Jangan gila deh Dyir" kata Angel.
"Gue serius" jawab Dyira.
"Apa gak kita panggil aja Bu Luna nya" usul Najwa.
"Kalau dipanggil, lu emang tau mau ngomong apa?" tanya Dyira.
"Tau" jawab Najwa.
"Hah apaan?" tanya Dyira.
"Oke gue bagi-bagi tugas ya" kata Najwa.
Najwa, Gibran, Angel, Darrel : Menyelinap dari belakang.
Dyira, Sendri, Salsa, Ali : Masuk ke rumah Bu Luna lewat pintu depan secara sopan."Lu yakin?" tanya Dyira yang khawatir kepada Najwa.
"Iya yakin... Percayalah" jawab Najwa.
"Gue takut lu kenapa-kenapa" kata Dyira.
"Insyaallah gak kenapa-kenapa... Kan ada Darrel" jawab Najwa.
"Rell... Gue mohon, tolong jagain Najwa... Jangan sampai dia kenapa-kenapa" perintah Dyira kepada Darrel.
"Oke siap, Dyirr" jawab Darrel.
"Ya udah ayo kita mulai" kata Najwa lalu dianggukan oleh para teman-temannya.Lalu mereka semuanya pun menjalankan rencana mereka... Dyira, Sendri, Salsa, dan Ali pun segera menuju ke halaman depan rumah Bu Luna untuk mengetuk pintu. Sedangkan Darrel, Najwa, Angel, Gibran pun segera menuju ke halaman belakang rumah Bu Luna.
Rumah Bu Luna
"Assalamualaikum, Bu" kata Ali.
"Waalaikumsalam" jawab Bu Luna sambil membukakan pintu.
"Ehhh ada Sendri, Ali, Salsa, dan... Dyira" kata Bu Luna.
"Hehehe iya bu" kata Ali.
"Ada apa mau kesini?" tanya Bu Luna.
"Ini Bu kita mau main aja kesini" jawab Sendri.
'Asekk jago ngeles juga. hahahah' kata Dyira yang berkata dalam hati.
"Oh iya boleh kok, ayo masuk" kata Bu Luna.
"Iya Bu terima kasih yaa" kata Sendri, Salsa, Ali, dan Dyira.
"Sebentar ya Ibu mau bikin teh dulu" kata Bu Luna.
"Aduhh Ibu gak usah repot-repot" kata Dyira.
"Gapapa kok Dyira" jawab Bu Luna.Lalu Bu Luna langsung pergi ke dapur meninggalkan Dyira dan yang lainnya.
"Ehhh Bu Luna curiga gak ya kalau kita kesini cuman berempat?" tanya Salsa.
"Insyaallah sih engga yaa" jawab Dyira.
"Tapi gue takut yang dibelakang pada ketauan" kata Salsa.
"Iya sama gue juga khawatir sama yang di belakang" jawab Dyira.
"Semoga mereka baik-baik aja yaa" kata Salsa.
"Iya semoga aja begitu... Gue takut terjadi sesuatu sama Najwa" kata Dyira.
"Tenang Dyir... Jwa kan udah punya pawangnya" kata Salsa.
"Tapi gue takut Darrel belum siap" kata Dyira.
"Iya juga sih... Tapi doain yang terbaik aja buat mereka" kata Salsa.
"Oke" jawab Dyira.Tidak lama kemudian, Bu Luna pun datang dengan membawakan nampan berisi 5 gelas teh manis... Lalu Sendri, Ali, Salsa, dan Dyira mengajak ngobrol Bu Luna dalam waktu yang lumayan lama.
Setelah selesai mereka semuanya berbincang-bincang dengan Bu Luna, mereka pun pamit untuk pulang karena hari sudah mau malam.
"Bu kita pamit pulang dulu ya" kata Ali.
"Iya nak silakan, hati-hati di jalan ya" kata Bu Luna.
"Iya Bu... Terima kasih atas hidangannya ya Bu... Kami pamit dulu... Assalamualaikum" kata Dyira lalu di lanjutkan oleh teman-temannya.
"Iya waalaikumsalam" jawab Bu Luna.Lalu Dyira, Sendri, Salsa, dan Ali pergi meninggalkan rumah Bu Luna dan segera menuju ke mobil mereka. Pada saat mereka sudah sampe di mobil, ternyata keempat teman yang lainnya belum ada di mobil yang satunya.
Thank you for reading... Oke next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Guru IPA
HorrorHallo... Happy Reading🌻 "JADI APA MAU IBU SEKARANG?" tanya Dyira. "Sabar dong sayang... Kamu sepertinya sudah tidak sabar yaa" kata Bu Luna yang langsung memerintah 2 anak buahnya membawa Dyira masuk ke dalam suatu ruangan lagi. "Aishh lepasin bodo...