Tittle : Penjelasan Tentang Semuanya
Happy Reading🌻
Pagi hari yang cerah telah tiba... Kini mereka semuanya terbangun dari tidurnya dan langsung menuju meja makan. Di meja makan mereka semua terasa ada yang kurang karena tidak adanya Dyira disisi mereka.
Setelah selesai makan, mereka pun langsung menuju ke ruang tamu untuk berbincang-bincang.
Di Ruang Tamu
"Gimana tadi enak gak makanannya?" tanya Ayah Suho.
"Enak kok, Yah" jawab Najwa.
"Iya Om bener kata Najwa enak banget malah. Hehehe" jawab Darrel.
"Iya kah enak?" tanya Ibu Irene.
"Iya tante tadi itu makanannya enak" jawab Sendri.
"Oh iyaa itu tadi bikinan Om Suho lohh" kata Ibu Irene.
"Beneran, Bu?" tanya Najwa.
"Beneran sayang" jawab Ibu Irene.
"Om tenyata pinter masak juga yaa" kata Gibran.
"Iya lahh" jawab Ayah Suho.
"Ohh iya ngomong-ngomong Tante boleh nanya sesuatu gak?" tanya Ibu Irene.
"Boleh tan" jawab para teman-teman Najwa.
"Tante mau tanya... Apa sebelumnya kalian tau kenapa Dyira bisa seperti ini?" tanya Ibu Irene.
"Kami tidak tau yang pastinya si, tan... Tapi Bu Luna guru IPA di sekolah kami itu mengincar Dyira untuk menjadi tumbal atas perbuatannya dia" jelas Sendri.
"Tumbal?" tanya Ayah Suho.
"Iya Om tumbal... Jadi Bu Luna membutuhkan Dyira untuk tumbal terakhir nya... Setelah tumbal yang terakhir, Bu Luna sudah tidak bisa lagi berhubungan dengan makhluk ghaib" jawab Sendri.
"Kok kamu tau tentang itu, Sen?" tanya Angel.
"Iya tauu lahh... Waktu itu gue pernah di ceritain sihh" jawab Sendri.
"Ohh" kata Angel.
"Tante, Om saya mau tanya... Apa Dyira itu dulu nya emang sudah diincar-incar oleh orang?" tanya Sendri.Lalu kedua orang tuanya Dyira pun terdiam mendengar pertanyaan Sendri.
"Sebenernya ini semua salah Tante" jawab Ibu Irene.
"Maksudnya tante?" tanya Sendri yang penasaran.
"Dulu tante pernah terlibat urusan ini dengan Bu Luna... Tetapi waktu itu tante gak berani membunuh anak-anak yang ada disana... Itu ceritanya waktu tante masih muda dan belum menikah dengan Om Suho... Tapi setelah tante menikah dengan Om Suho, Tante juga udah gak berurusan lagi sama Bu Luna" jelas Ibu Irene.
"Tapi waktu itu Bu Luna mengancam tante akan membunuh anak dari saudara tante yang bernama Dewi... Karena dulu Dewi bersekolah disana. Tapi disitu tante gak memperdulikan ancaman dari Bu Luna" lanjut Ibu Irene.
"Sampai pada suatu hari... Dewi di temukan tewas di ruang laboratorium... Entah kenapa dia bisa tewas disana, katanya sih ada yang bilang dia kayak dibunuh tragis gitu sama orang... Itu tante dan mama nya udah berusaha untuk mencari pelaku nya... Tapii pelakunya itu licik dan pinter sekali menyembunyikan barang buktinya" jelas Ibu Irene.
"Lalu waktu itu tante pun terpaksa menemui Bu Luna karena tante mau Bu Luna harus memberhentikan semua atas perbuatannya... Tapi Bu Luna lagi-lagi mengancam tante... Jika tante punya anak, tante harus menyerahkan nya kepada dia... Karna anak tante akan dijadikan tumbal terakhirnya" jelas Ibu Irene.
"Dan benar saja kan... Sekarang anak tante Dyira... Menjadi tumbal terakhirnya dari Bu Luna... Tante gak nyangka bahwa ancaman itu akan benar-benar di lakukan oleh Bu Luna" kata Ibu Irene.Tenyata pada saat Ibu Irene menceritakan kejadian itu... Dyira sudah ikut mendengarkan cerita itu dari awal sampe akhir.
Salsa, Sendri, dan Ali yang anak indigo pun melihat keberadaan Dyira pada saat Ibu Irene selesai menceritakan kejadiannya.
"Sen... Lu liat ada Dyira kan?" tanya Salsa kepada Sendri.
"Iya gue ngeliat Dyira... Dyira lagi senyum ke gue" jawab Sendri yang matanya sudah berkaca-kaca.
"Hahh? Kalian melihat Dyira disini?" tanya Ayah Suho.
"Iya Om Dyira ada disini" jawab Ali.
"Kak Dyira ada disini, Sen? Di mana? Aku mau liatt" kata Najwa yang matanya juga ikutan berkaca-kaca.
"Dyira lagi ada di dekat kalian bertiga... Dyira lagi berdiri diantara Ibu Irene dan Najwa" jelas Sendri.
"Kakk Dyiraa gue kangen sama lu" kata Najwa.
'Gue juga kangen sama lu, Jwa' kata Dyira yang wajahnya juga sudah ingin menangis."Jwa... Dyira bilang, Dyira juga kangen sama lu" kata Salsa.
"Iya kah, Sal?" tanya Najwa.
"Iya Jwa" jawab Salsa.
"Tapi sejak kapan Dyira ada disini?" tanya Ibu Irene yang matanya juga ikut berkaca-kaca.
'Sal tolong bilangin... Gue disini sejak dari awal sampe akhir waktu Ibu gue ceritain tentang kejadian masa lalu nya' kata Dyira.
"Hahh lu dari tadi Dyir?" tanya Salsa.
'Iya Sal' jawab Dyira.
"Oke gue kasih tau nanti" kata Salsa.
"Oke Om, Tante jadi gini... Ternyata Dyira sudah sejak awal cerita sampe akhir cerita Dyira sudah ada disini" jelas Salsa.
"Dyiraa mau pelukk" kata Sendri.
'Duhhh si anehh... Malah minta peluk... Yang ada nembus lahh pinterr' kata Dyira.
"Hehehehe... Iya gue lupaa" kata Sendri lalu menundukkan kepalanya.
'Jangan manyun... Lu jelek kalau kayak gitu' kata Dyira.
"Sok tau luu" kata Sendri.
'Gue bilang ke Salsa ya kalau lu ngambek dan butuh es krim' kata Dyira.
"Ohh lu mau es krim, Sen?" tanya Salsa.
"Kagak apaan sihh" jawab Sendri.
"Itu tadi kata Dyira" kata Salsa.
"Lu percaya aja apa kata Dyira" kata Sendri.
"Udahh jangan berantem ya cantik, ganteng" kata Ibu Irene.
"Hehehehe maaf ya tante, om" kata Sendri dan Salsa.Lalu Dyira mendekat ke arah Ayah dan Ibu nya... Lalu Dyira memeluk mereka.
"Ahhh soswett bangett" kata Salsa.
"Kenapa Sal?" tanya Angel.
"Dyira lagi peluk Om sama Tante" jawab Salsa.
"Iya kahh nak?" tanya Ibu Irene.
"Iya tante" jawab Salsa.Ayah Suho dan Ibu Irene pun menangis mendengar perkataan dari Salsa... Ayah Suho dan Ibu Irene ingin sekali memeluk Dyira, tapi mereka saja tidak tau gimana caranya dan mereka juga tidak bisa melihat Dyira.
'Sal tolong sampein ke ayah sama ibu gue... Selalu jaga kesehatan dan jangan lupain Dyira dan juga jaga Najwa dengan baik' kata Dyira lalu berjalan ke arah Najwa.
"Oke siapp" jawab Salsa.
"Om, Tante saya dapat pesan dari Dyira... Katanya Om sama Tante harus jaga kesehatan dan jangan lupain Dyira dan juga selalu jaga Najwa dengan baik" kata Salsa.
"Baik terima kasih ya nak sudah membantu" kata Ayah Suho lalu disusul oleh Ibu Irene.
"Jwa... Kakak lu lagi peluk lu tuhh" kata Sendri.
"Iya kah Sen?" tanya Najwa.
"Iya itu lagi peluk lu... Gue jadi iri sama lu" kata Sendri.
'Hahahaha... Iri bilang bos' kata Dyira yang menggoda Sendri.
"Iya gue iri sama Najwa" kata Sendri.
'Pelukan aja sana lu sama guling' kata Dyira.
"Gak dulu dehh makasih" kata Sendri.Lalu setelah selesai Dyira memeluk Najwa... Dyira pun langsung pergi meninggalkan mereka semuanya... Karena Dyira tidak bisa berlama-lama di alam manusia.
Thank you for reading... Oke next part
![](https://img.wattpad.com/cover/310774798-288-k719803.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Guru IPA
HorrorHallo... Happy Reading🌻 "JADI APA MAU IBU SEKARANG?" tanya Dyira. "Sabar dong sayang... Kamu sepertinya sudah tidak sabar yaa" kata Bu Luna yang langsung memerintah 2 anak buahnya membawa Dyira masuk ke dalam suatu ruangan lagi. "Aishh lepasin bodo...