Part 42

1 1 0
                                    

Tittle : Mengikhlaskan Kepergian Dyira

Happy Reading🌻

Pagi hari telah tiba... Kini semua orang sedang menunggu Ibu Irene dan Ayah Suho yang katanya akan tiba pada pagi hari ini.

Tidak lama kemudian, Ibu Irene dan Ayah Suho pun datang dan langsung menemui Najwa dan memeluk Najwa.

"Nak kenapa ini semua bisa terjadi?" tanya Ayah Suho.
"Maaf ya Yahh aku gak bisa jagain Kak Dyira dengan baik" kata Najwa.
"Jwa itu dahi kamu kenapa?" tanya Ibu Irene.
"Ini Bu kemarin Najwa kena pecahan vas bunga" kata Darrel.
"Hahh? Kok bisa?" kata Ibu Irene yang bertanya-tanya.
"Itu nanti saja saya akan jelaskan ke Ibu... Intinya sekarang kita harus berangkat untuk meng-sholatkan Dyira dan menguburkannya" jelas Darrel.
"Oke sebelum itu... Bolehkah Ibu memeluk Dyira?" kata Ibu Irene.
"Boleh Bu silakan" jawab Darrel.

Lalu Ibu Irene, Ayah Suho, dan Najwa memeluk jenazah Dyira dengan tangisan yang sangat mendalam... Di sisi lain tenyata Dyira juga menyaksikan keharuan yang dialami oleh mereka bertiga... Dyira pun juga ikut merasa sedih karena tidak bisa bertemu dan memeluk Ibu nya dan Ayah nya.

'Bu maafin yaa... Aku begini karena aku sudah gak kuat Bu dengan sikap nya Bu Luna... Aku mohon Bu tolong bantu aku dan ikhlaskan kepergian ku ya Bu' kata Dyira.
'Yah, Bu maafin Dyira juga ya karena Dyira tidak bisa memeluk kalian lagi... Tapi asal kalian tau, aku sekarang sedang memeluk kalian dengan erat' kata Dyira yang mulai meneteskan air matanya.

Setelah mereka bertiga selesai memeluk Dyira... Jenazah Dyira pun langsung dibawa ke masjid terdekat untuk di sholatkan.

Selesai mengsholatkan jenazah Dyira... Dyira pun langsung dibawa ke tempat pemakaman dan akan langsung dimakamkan... Setelah proses pemakaman selesai, mereka belum pulang dan masih sedih dengan kepergian Dyira.

Di TPU
"Dyiraa... Kenapa kamu secepat ini meninggal Ibu dan kita semuanya. Padahal Ibu ingin sekali setelah selesai dari bekerja ingin kembali memeluk kamu dan juga Najwa. Ibu mau kita berkumpul kembali... Tapi tenyata Allah berkehendak lain... Ibu minta maaf ya sama kamu Dyirr... Maaf kalau Ibu belum bisa menjadi Ibu yang terbaik buat kamu" kata Bu Irene yang terus menangis.
"Dyira anak ayah yang ayah sayang... Kenapa kamu secepat ini meninggal Ayah... Ayah ingin sekali memeluk kamu. Ayah juga ingin bermain-main lagi sama kamu... Ayah minta maaf ya kalau Ayah gak bisa jagain kamu akhir-akhir ini dan maaf Ayah belum bisa menjadi Ayah yang terbaik buat kamu" kata Ayah Suho yang juga ikut menangis.
'Kak Dyir... Kenapa kak Dyir ninggalin aku? Aku kangen nihh sama kamu kak... Aku mau peluk kamu... Aku mau bercanda dan main bareng sama kamu lagi kakk... Aku sedih banget kalau harus kehilangan kamu Kak Dyirr... Maaf ya kalau adek kamu ini suka bandel banget sama kamu kak... Dan maaf kalau misalnya adek mu ini belum menjadi adek yang terbaik menurut kakak. I Love You Kak And I Miss You Kak Dyiraa' kata Najwa yang teruss saja menangis dari tadi.
'Dyirr... Maafin gue yaa kalau misalnya gue belum bisa menjadi sahabat terbaik lu... Sahabat yang bisa jagain lu sepenuhnya... Maaf banget ya Dyirr... Gue paling benci kalau kita dipisahkan seperti ini... Padahal gue masih mau bercanda dan main sama lu... Gue harap lu tenang disana. Gue Sangat Merindukan Lu Sekarang' kata Salsa yang ikut menangis juga setelah mengucapkan kata-katanya.
'Dyiraa... Makasih ya lu udah nerima cinta gue waktu kita lagi main-main di balon udara... Gue gak akan pernah bisa untuk melupakan kejadian pada saat itu dan gue harap lu juga gak akan lupa sama kejadian itu... Dan maaf ya Dyirr gue belum bisa jagain lu dengan baik... Gue padahal sekarang pengen banget meluk lu lagi... Gue kangen banget sama lu... Dyiraa I Love You And I Miss You' kata Sendri sambil menangis.

Setelah selesai mereka menangisi dan memberi kata-kata kepada Dyira... Mereka pun langsung kembali ke rumah Dyira untuk membereskan rumahnya.

Lalu setelah mereka selesai membersihkan rumah... Mereka pun langsung berbincang-bincang di ruang tamu.

Di Ruang Tamu
"Sebelumnya terima kasih banyak buat kalian karena kalian sudah membantu proses pemakaman Dyira dan sudah membantu sekuat tenaga kalian untuk Dyira dan juga Najwa... Saya sangat-sangat berterima kasih sekali dan maaf saya tidak bisa membalas kalian atas jasa kalian yang sangat beharga" kata Ayah Suho.
"Iya Om kami semua ikhlas kok buat bantuin Dyira dan juga Najwa" kata Darrel.
"Iya bener apa kata Om Suho saya juga mau mengucapkan Terima Kasih kepada kalian semua karena telah melindungi kedua anak saya... Maaf kami tidak bisa membalas jasa-jasa kalian" kata Bu Irene.
"Iya tante gak papa kok tan... Kami semua ikhlas kok tante buat jangain Dyira juga Najwa" kata Sendri.
"Terima kasih ya Sen" kata Bu Irene.
"Iyaa Bu sama-sama" jawab Sendri.
"Yah, Bu tau gak sih kalian?" tanya Najwa.
"Tentang apa?" tanya Ibu Irene dan Ayah Suho.
"Sebenernya si Sendri ini dulu cinta nya pernah di terima oleh Kak Dyira loh Yah, Bu" jawab Najwa.
"Beneran sayang?" tanya Ayah Suho kepada Najwa.
"Iya Yah beneran" jawab Najwa.
"Apa bener begitu nak Sendri?" tanya Ibu Irene.
"Eumm... Iya tante" jawab Sendri.
"Tapi tante harap kamu gak sakit hati karena kondisi Dyira yang sekarang sudah tidak lagi disini" kata Ibu Irene.
"Iya tante saya juga sudah ikhlas dengan kepergian Dyira" kata Sendri yang menahan air matanya yang mau jatuh.
"Kalau mau nangis, nangis aja lah Sen" kata Ali yang menyengol Sendri.
"Apaan sih" kata Sendri.
"Tau Sen kalau mau nangis ya nangis aja" kata Gibran yang ikut-ikutan menggoda Sendri.
"Engga apaan sihh kalian" kata Sendri yang matanya berkaca-kaca.
"Udah jangan diledekin... Ntar kalau beneran nangis gimana?" kata Darrel.
"Tau nihh... Orang lagi berduka juga" kata Najwa yang menyambung kata-kata Darrel.
"Oh iya tante aku boleh ngomong sesuatu gak?" tanya Angel.
"Mau ngomong apa, Njel?" tanya Bu Irene.
"Maaf ya tante sebenernya Najwa suka sama Darrel tan" kata Angel.
"ANGELL" kata Najwa dan Darrel meneriaki Angel.
"Hehehe... Maaf" kata Angel.
"Wahhh beneran Jwa?" tanya Ayah Suho.
"Eumm anu, Yahh~" kata Najwa yang kata-katanya terpotong oleh Darrel.
"Iya Om itu benar" jawab Darrel.
"Wahh ternyata anak Ibu yang satu ini juga udah gede yaa" kata Ibu Irene.
"Ihhss Ibu apaan sih" kata Najwa yang malu-malu.
"Ciee anak ayah" kata Ayah Suho.
"Ihhhss ayah apaan sih" kata Najwa yang jadi malu banget atas ucapan Angel dan Darrel tadi.
"Oke-oke kita gak usah bahas ini lagi ya... Karena ini kan udah malem, jadi kalian semua nginep disini aja yaa dan besok kalian baru pulang" jelas Ayah Suho.
"Tapi Om apa kami tidak merepotkan Om dan Tante?" tanya Sendri.
"Tidak sama sekali kok nak Sendri" jawab Ibu Irene.
"Baik... Sebelumnya kami berterima kasih banget ya sama Om Suho dan Tante Irene" kata Sendri lalu di lanjutkan oleh para teman-temannya.
"Iya sama-sama" kata Ayah Suho dan Ibu Irene.

Lalu mereka semuanya pun langsung berjalan ke kamarnya masing-masing untuk mengistirahatkan dirinya.

Thank you for reading... Oke next part

Misteri Guru IPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang