Rey lagi merenung di kamar.Dia merenungi apa yang Dia lakukan barusan.Terlebih dengan ucapannya yang sudah keterlaluan itu.Dia merasa sudah melewati batas sehingga membuat Sandrinna menangis.Dia seharusnya bisa mengontrol dirinya karna Dia harus menyadari jika di pernikahannya ada sebuah perjanjian yang harus Dia jalani bersama Sandrinna selama ikatan pernikahan itu berlangsung.
Dia terus memandangi Sandrinna dari balik jendela.Dia melihat dengan jelas jika Sandrinna kini tengah menangis dan itu karna dirinya yang ngak bisa mengontrol dirinya untuk tidak emosi berlebih.
"Apa gue udah keterlaluan bicara seperti tadi .. karna gue kesel sama dia .. segitu gampangnya Dia nyerahin barang berharganya"gumam Rey yang belum percaya dengan perkataan Sandrinna.
"Cowok BRENGSEK itu lagi yang ngambil .. sedangkan gue .. susah banget dapetinnya"lanjut Rey lirih sembari terus memandangi Sandrinna yang masih nyaman duduk di tepi kolam.
Namun nampaknya Sandrinna sudah mulai tenang walau masih terlihat emosi.Dia mencoba menerima tuduhan Rey kepadanya.Tuduhan yang sangat amat menyakitkan dan begitu sensitif untuknya.
"Oke .. gue terima tuduhan Lo Rey .. tapi lihat aja nanti Rey .. gue akan buktiin ke Lo .. kalau gue masih perawan yah walau harga diri gue bakal turun di depan Lo"gumam Sandrinna lirih.Dan sembari sesenggukan Dia menghapus air matanya.
Rey yang tahu jika Sandrinna ingin ke kamar pun dengan cepat membereskan kamarnya.Dia langsung memunguti bantal-bantal dan juga boneka-boneka milik Sandrinna yang tadi Dia lempar dan menyusunnya kembali.
"Huuff .. untung kamarnya udah rapih lagi .. bisa mati gue kalau berantakin kamar .. bisa di omelin 7 hari"batin Rey sembari menatap Sandrinna yang masang wajah datarnya walau matanya terlihat sembab.
Rey memang dari awal takut untuk berantakin kamarnya setelah menikah dengan Sandrinna karna jika itu terjadi maka Dia pasti akan terkena tonjokan mau dari seorang Sandrinna Michelle junior.
"Nih handuk Lo"ujar Sandrinna memberikan handuk ke Rey.Rey pun menerimanya dengan tampang binggung karna baru kali ini Sandrinna menyiapkan handuk untuknya.
"Lo belum mandikan ? (Rey mengganguk) bagus deh kalau gitu .. jadi kita bisa mandi bareng"tanya dan ujar Sandrinna dengan wajah datarnya yang sontak membuat Rey kaget bukan main.
"Ma .. ma ... Mandi ba .. ba .. bareng ?"gugup Rey tidak percaya dengan yang Sandrinna ucapkan.Sandrinna pun mengganguk serasa melepaskan kancing bajunya.Rey pun terlihat sangat gerogi.
Dia begitu gerogi sembari memandangi tangan Sandrinna yang sedang melepaskan kancing baju seragamnya satu persatu.Hal itu membuat Rey semakin gerogi bahkan lebih dari itu.
"Lo ... Se .. se ... Serius San ?"gugup Rey yang masih tak percaya padahal Sandrinna sudah melepas semua kancing bajunya di depannya itu.
"Banyak mikir Lo"pekik Sandrinna yang langsung saja menarik Rey ke kamar mandi.Wajsh Rey semakin gugup dan tubuhnya terlihat gemetar.Hal itu karna saking gugupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COVENANT OF LOVE [ Hiatus ]
CasualeDia sebenarnya malas mencari suaminya itu karna Dia tahu kalau itu hanya untuk mencari perhatiannya saja namun karna desakan angota osis yang lain dengan amat sangat terpaksa.Dia pun mencari Rey. Setelah muter kesana kemari ke ujung sekolah dan ke d...