bagian 40

467 73 30
                                    

Sandrinna membentur tembok yang berada di depan tangga dan kepalanya berdarah cukup banyak.Sandrinna masih setengah sadar lalu Kalana menghampiri bundanya.Sandrinna menaruh jarinya di bibirnya.

Sebuah kode untuk Kalana jika Kalana tidak boleh kasih tahu atau ceritain kejadian yang sebenarnya kepada siapa pun dan Kalana pun mengganguk mengerti sembari menahan tangis melihat bundanya.

Sandrinna pingsan namun Kalana tidak mengerti harus berbuat apa sekarang sehingga gadis kecil itu hanya bisa menunggu bundanya sadar.Kalana pun terus memegang tangan bundanya sambil terus menangis.

DI TEMPAT LAIN

Rey saat ini tengah berlatih dengan bandnya di sebuah studio musik.Ada juga para cewek minus Sandrinna karna Sandrinna tidak suka ikut acara seperti itu karna bagi Sandrinna nemenin Kalana adalah hal yang paling berharga.

"Rey .. kenapa Sandrinna kalau Lo latihan band ngak perna ikut si ?"tanya Saskia yang nampaknya Dia ingin lebih dekat dengan Sandrinna.Rey pun tersenyum serasa berdiri kemudian berjalan ke tempat gitarnya.

"Gue nyuruh Dia jaga Kalana di rumah .. Lo kan tahu kita udah punya anak sekarang .. jadi anak harus di prioritaskan"jawab Rey dan Aqeela bangkit dan langsung merangkul Saskia yang memang lagi berdiri.

"Nanti gue ajak Lo main ke rumah Sandrinna .. gue juga mau bilang sama dia kalau angota kita nambah satu"ujar Aqeela yang membuat Saskia senang dan kemudian Mereka pun mulai berlatih bandnya.

"Mereka keren yah .. tapi lebih keren lagi El si"gumam Saskia yang kelihatannya cinta banget sama Suheil dan begitu pun dengan Azela yang begitu mengagumi Kiesha.Aqeela pun tak mau ketinggalan.

"Sumpah .. Rassya makin ganteng aja deh kalau megang alat musik kaya gitu .. mau deh gue balikan lagi sama dia"puji dan ujar Aqeela kagum.Mereka pun menyaksikan latihan band baru Para cowok - cowok itu.

"Guys .. gue pulang duluan yah .. gue ada urusan yang penting sekarang"pamit Rey serasa mengambil tasnya kemudian pergi dari tempat itu.Semuanya pun menatap aneh Rey namun Azela yang tahu hanya senyum - senyum saja.

PUKUL 19 : 00

Sandrinna akhirnya terbangun dari pingsannya setelah pingsan 2 jam lamanya.Sandrinna pun langsung menatap Kalana yang sedang duduk di sampingnya sembari menangis dan Sandrinna pun langsung mengelah nafas lega.

Dia bersyukur karna putrinya tidak pergi kemana - mana ketika dirinya pingsan.Sandrinna pun tersenyum serasa mengusap pipi Kalana yang basah itu.Kalana pun menatap bundanya dengan mata merahnya karna nangis terus.

"Aaaww (bangkit ) .. udah sayang jangan nangis .. bunda ngak papah .. cuma luka dikit doang"ujar Sandrinna serasa memeluk putrinya itu.Dia begitu menyayangi putrinya itu melebihi apapun bahkan melebihi nyawanya.

"Bunda baik - baik aja sayang .. sini peluk bunda .. kamu tahu ? Kamu adalah obat buat bunda .. jadi senyum yah .. bunda akan selalu menyayangi kamu nak"lanjut Sandrinna serasa memeluk Kalana.

"Berarti Rey belum pulang .. syukurlah .. kalau dia pulang lihat gue pingsan .. pasti nanti nyerocos"batin Sandrinna sembari terus memeluk Kalana dan Kalana pun akhirnya tenang dan tidak menangis lagi.

"Bunda ke kamar dulu yah .. mau obatin lukanya"ujar Sandrinna serasa melepas pelukan Kalana.Kalana pun mengganguk dan Sandrinna pun langsung bangkit dari duduknya dengan sangat susah payah karna badannya juga sakit - sakit.

"Lana bantu bunda"ujar Kalana yang terlihat sok ingin menjadi orang dewasa.Sandrinna pun tersenyum melihat tingkah putri kecilnya itu kemudian mengganguk dan Kalana pun memegang lengan Sandrinna.

Sandrinna pun berjalan ke kamarnya dengan Lana yang selalu memegang tangannya.Sandrinna merasa bangga melihat putri kecilnya itu berusaha membantu dirinya dan sesekali Sandrinna pun tertawa melihat Kalana yang kesusahan jalan.

COVENANT OF LOVE [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang