"Cepatlah! Pasien kamar nomor 10 membutuhkan tranfusi darah!"teriak seorang dokter yang sedang menangani pasien.
"Suster! Coba tolong cek pasien nomor 02! Apakah dia sudah sadar? Biar kutangani pasien yang ini!"perintahnya lagi.
"Baik dokter!"salah satu suster berlari ke kamar nomor 02 yang tak jauh dari kamar 10.
Sesampainya disana, suster itu mengecek keadaan pasien yang sepertinya tak terlalu parah lukanya. Dia mengecek cairan infusnya agar berfungsi dengan baik.
Masih belum ada tanda-tanda pasien itu sadar, suster tadipun kembali ke tempat semula, dengan meninggalkan pasien muda seorang diri. Tak lupa, suster itu menutup kamar pasien kembali sebelum pergi.
Tap tap tap
"Suara apa ya? Kaya orang jalan, tapi... perasaan gak ada orang?"monolog suster, yang masih memegang knop pintu.
Karena penasaran, suster itu membuka kembali pintu di depannya dengan perasaan bingung. Di dalam ternyata sunyi, hanya ada pasien yang terbaring disana, dengan mata terpejam.
"Aneh? Gak ada orang kecuali pasien ini. Tapi...kenapa aku denger ada suara benda jatuh ya? Atau cuma perasaanku aja?"monolognya lagi.
Tiba-tiba saja, suasananya menjadi sepi dan sunyi.
"Kenapa tiba-tiba merinding ya? Hiii...lebih baik aku keluar aja dari ruangan ini."dengan buru-buru, suster itu segera keluar dari kamar nomor 02 dengan perasaan takut.
Tanpa diketahui, sebuah benda keras terjatuh di sebelah pasien muda yang masih terbaring lemah, dengan mata yang masih terpejam.
TAKK
.............
Hari ini hari Minggu, semua kegiatan kuliah dihentikan sementara. Hanya orang-orang gabut dan butuh refreshing saja yang berkeliaran di hari ini.
Disebuah Gereja, tampak seorang pria muda tengah berdo'a disana sambil mengepalkan kedua tangannya dengan merapalkan doa-doa sambil memejamkan mata.
Ssetelah selesai, dia membuka matanya dan bangkit dari posisinya. Dia keluar dari gereja, menatap sekeliling untuk menaah cuaca yang cukup cerah ini.
Dia berjalan kaki kearah rumahnya yang tak jauh dari tempat Gereja itu berada. Hanya bermodalkan berjalan kaki, tak terasa dia hampir tiba di komplek perumahannya.
Tak jauh dari tempat dia berpijak, beberapa pria berjalan kearahnya dengan santai sambil melontarkan bullyan kepadanya.
"Wah, kayaknya anak dukun baru pulang dari Gereja, nih?"
"Iyalah. Dia mungkin minta tolong biar gak diganggu lagi sama iblis kali? Iya gak?"
"Eh, bukannya dukun itu gak minta tolong sama Tuhan ya? Kan dia udah kuat? Hahaha.."
"Lebih baik kalian juga lebih banyak beribadah dengan Tuhan kalian, dari pada ngurusin hidup orang!"peringatnya, pada dua pria biadab tadi.
"Wah, ngajarin kita nih dia? Dia gak tau kita siapa, men?"
"Bener,"
"Aku tau kalian siapa. Kalian hanya manusia yang mengaku sebagai muslim, tetapi tidak mau beribadah kepada Tuhan dan hanya melakukan perbuatan maksiat serta berguru dengan dukun."
"Lo-lo bener pengin cari mati ya, sama kita?"ancam mereka.
"Aku gak takut sama kalian, yang kutakuti hanya Tuhanku, bukan manusia biadap seperti kalian. Lebih baik kalian bertobat sebelum ajal menjemput!"
"Maaf, permisi,"pria yang di hadang oleh dua pria asing itu melenggang pergi tanpa mendengar sumpah serapah mereka.
"AWAS LO! GW SUMPAHIN LO KESAMBER PETIR!!"
Setelah pria itu berucap, tak lama, langit yang tadinya cerah benderang dengan matahari yang bersinar terang, perlahan menjadi gelap diiringi awan hitam yang menyelimuti langit secara tiba-tiba.
Suara guntur bergemuruh, menandakan akan datangnya sebuah hujan yang sangat lebat. Sebuah guntur yang sangat dasyat, diiringi kilatan petir yang datang tiba-tiba mengenai tubuh salah seorang pria yang menyumpah-serapahi seorang pria yang sempat dia hina.
DUARRR
Dentuman itu membuat temannya terkejut seketika sekaligus panik. Bagaimana bisa? Tentu saja bisa, karena semua sudah diatur oleh Tuhan.
"Astaga! Gimana ini? Kok bisa dia yang jadi korban?"dengan panik, pria itu berlari meninggalkan temannya yang terbujur kaku di tanah, dengan keadaan mengenaskan.
Dengan ajaibnya, cuaca yang sempat mendung beberapa detik itu, kembali kekeadaan semula, yaitu terang benderang.
Dan sungguh sangat luar biasa, karena sumpah serapah yang pria itu ucapkan, malah kembali ke-dirinya sendiri, bukan pria yang dia sumpahi.
Dan ini adalah sebuah pelajaran yang sangat berharga, karena ucapan adalah doa. Doa yang baik, akan membawamu kedalam hal yang baik, dan berguna. Serta yang buruk, akan kembali kepadamu dan akan merugikan orang disekitarmu.
Sebagai manusia, berpandai-pandailah dalam berucap dan bertutur kata. Kita tidak tau apa yang terjadi kepada diri kita atau orang lain di sekitar kita. Bisa jadi doa yang kita ucapkan akan kembali ke diri kita, maka dari itu, berdoalah yang baik kepada sesama maupun diri sendiri. Semoga kisah orang yang bersumpah dengan doa buruk bisa menjadi pelajaran yang berharga.
Tak jauh dari jasad pria itu berada, seorang pria yang bersembunyi dibalik pagar, menutup mulutnya tak percaya.
"Gimana bisa? Siapa dia sebenarnya?"monolognya.
*Tbc*
Gimana part ini? Ada yang bisa nebak apa yang terjadi? Hehe😁
Masih penasaran gak, nih sama cerita ini? Komen dan jangan lupa tinggalin jejak ya, chingu?
Annyeong👋🏻👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSAN ANGKER [ATEEZ] ✔
Mystery / ThrillerSebuah kos lama yang sudah berdiri kokoh selama ratusan tahun, kini di tinggali oleh 8 remaja mantan perkuliahan. Konon katanya, kosan itu menyimpan banyak misteri yang belum terkuak tuntas sampai detik ini. Dan kedatangan mereka, menjadi awal baru...