(xxxxviii) Sosok itu Datang menghampiriku💫

98 19 26
                                    

Keesokan paginya, Hongjoong dkk pergi untuk mengikuti upacara 17an. Mereka membiarkan Mingi istirahat untuk memulihkan kondisi tubuh. Sementara Hongjoong dan yang lain ke kampus, Mingi yang sudah bangun membuka matanya sebari tertidur di ranjangnya sambil memainkan ponselnya. Rasanya benar-benar bosan di kost sendirian tidak ada teman. Maka dari itu, untuk menghilangkan rasa bosan, Mingi menonton YouTube di ponselnya.

Namun beruntungnya, Mingi benar-benar tak sendiri. Ia ditemani oleh empat hantu teman Yeosang dan Arin untuk menjaganya dari ganguan makhluk jahat yang mengganggunya.

"Yaelah, bosen banget gue jagain si berisik ini! Kenapasih, Yeosang nyuruh kita buat jagain dia?"

"Ngeluh mulu jadi hantu. Udah, lakuin aja tugas kita. Kalau lo gak mau jagain, keluar sono!"titah Jaemin pada Eric.

"Jaem. Lu kalo kesel sama kembaran gue, sleding aja kepalanya. Gue juga sama keselnya sama dia. Apa-apa gue yang jadi nanggung akibatnya karena ulahnya,"

"Lah, lu berdua jahat banget sama gue!! Kak Doy! Bantuin gue napa? Noh, adek lu mau nyleding pala gue, tuh." adunya pada Doyeon yang masih berdiam diri. "Mbak Doy! DENGER GUE GAK, SIH?!" Doyeon langsung menoleh sembari memasang wajah sebal.

"PAAN SIH, RIC! LO KIRA GUE BUDEG?!"balasnya sengak. "YA GAK USAH TEREAK JUGA TEH!"

"SITU TREAK, GUE JUGA TREAK OGEP!" mencium bau-bau peperangan, dua J itu saling pandang.

"Jen? Kayaknya bakal ada perang, deh?" tanya Jaemin berbisik. "Bener Jaem. Kita kabur, yuk?" baru saja akan kabur, dua hantu itu langsung berteriak memanggil nama mereka.

"JAEMIN! JENO! JANGAN KABUR, LO BERDUA! JAGAIN MINGI WOY!" teriak Doyeon.

"Mampus. En-enggak teh, kita gak mau kabur, kok. Iya, gak, Jen?"Jeno mengangguk.

"Iya-iya. Gak kabur, kok, teh." alhasil, mereka jagain Mingi deh.

..........

Setengah jam kemudian......

"Eh, gue bosen, njir! Pergi yuk?" ajak Jaemin.

"Nanti dulu. Nunggu mereka pulang dan udah dapet izin sama Yeosang!" tegas Doyeon. Namun tak lama, mereka merasakan sesuatu yang aneh.

"Eh, kalian ngerasa ada yang aneh, gak, sih? Apa cuma perasaan gue doang?" tanya Eric.

"Kamu nanyeaa?" balas Jaemin. "gue serius Dilan!"

"Nama gue Jaemin, bukan Dilan! Eh, tapi gue ngerasain kaya ada yang mau kesini, deh?"

"Atau jangan-jangan.........," guman Jeno.

"jangan-jangan apa Jen?" tanya mereka.

"Jangan-jangan, si pemilik asli bangunan ini......," sontak, ketiga hantu itu langsung memandang satu sama lain. "Dia.....HALA.....," bersamaan, mereka menoleh kearah pintu.

Tiba-tiba, debusan angin yang datang dengan kencang, hingga memadamkan lilin yang masih menyala. Dan tak lama, sosok yang mereka maksud melangkah memasuki kamar Yunho. Sementara Mingi, ia tak merasakan sesuatu yang aneh. Justru ia merasa nyaman.

Tuk

Tuk

Tuk

Sosok itu berdiri di depan empat hantu yang sangat ketakutan.

"Ka-kamu.....,"

"Ya. Kalian sudah tahu, bukan, siapa aku? Jadi tujuanku kesini untuk menjaga pemilik jiwaku, Mingi. Jadi lebih baik kalian pergi dari sini, karena aku yang akan menjaganya." ujr Mingi HALATEEZ.

KOSAN ANGKER [ATEEZ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang