💫Bonchap💫

75 11 0
                                    

Annyeong yeorobun!! Gmna kabar kalian? Eum....mungkin bonchap ini agak lain karena bukan cuma satu alur yg dibahas, tp beberpa alur yg mungkin blm jelas. Udh itu aja, takut kepanjangan😁

Happy reading!!!

....


(Pt.10) Curiga:

"Cepatlah! Pasien kamar nomor 10 membutuhkan tranfusi darah!"teriak seorang dokter yang sedang menangani pasien.

"Suster! Coba tolong cek pasien nomor 07! Apakah dia sudah sadar? Biar kutangani pasien yang ini!"perintahnya lagi.

"Baik dokter!"salah satu suster berlari ke kamar nomor 07 yang tak jauh dari kamar 10.

Sesampainya disana, suster itu mengecek keadaan pasien yang tak lain adalah Jongho---dan sepertinya tak terlalu parah lukanya. Dia mengecek cairan infusnya agar berfungsi dengan baik.

Masih belum ada tanda-tanda Jongho sadar, suster tadi pun kembali ke tempat semula, dengan meninggalkan Jongho seorang diri. Tak lupa, suster itu menutup kamar Jongho kembali sebelum pergi.

Tap tap tap!

"Suara apa ya? Kaya orang jalan, tapi... perasaan gak ada orang?"monolog suster, yang masih memegang knop pintu.

Tanpa suster itu sadari, suara langkah kaki itu adalah suara langkah kaki Edward yang sempat mengurung Jongho Halateez di dalam sana. Saat itu, Edward berjalan mendekati Jongho HALTEEZ.

Karena penasaran, suster itu membuka kembali pintu di depannya dengan perasaan bingung. Di dalam ternyata sunyi, hanya ada pasien yang terbaring disana, dengan mata terpejam.

"Aneh? Gak ada orang kecuali pasien ini. Tapi...kenapa aku denger ada suara benda jatuh ya? Atau cuma perasaanku aja?"monolognya lagi.

Tiba-tiba saja, suasananya menjadi sepi dan sunyi.

"Kenapa tiba-tiba merinding ya? Hiii...lebih baik aku keluar aja dari ruangan ini."dengan buru-buru, suster itu segera keluar dari kamar nomor 07 dengan perasaan takut.

Tanpa diketahui, sebuah benda keras terjatuh di sebelah Jongho yang masih terbaring lemah, dengan mata yang masih terpejam akibat ulah Jongho Halateez yang mencoba melawan Edward hingga menjatuhkan barang di sebelahnya.

TAKK

Dan tanpa semua orang ketahui, jika raga dari jiwa itu lemah, maka roh jahat seperti Edward akan lebih mudah untuk menyerang para jiwa Halateez mereka.

Part yang hilang:

Hari itu, Mingi tengah membantu ibunya berjualan saat dia dihukum oleh Jaehyun. Tak sengaja, netranya menangkap sebuah plastik hitam yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

Mingi yang sudah terlanjur penasaran, mengambil kantong plastik itu yang terasa berat. Begitu dibuka, alangkah terkejutnya saat mengetahui di dalam plastik itu berisi ayam mati yang berlumuran darah. Sontak, dia langsung menjatuhkan plastik itu.

Ini....ayam mati? Siapa yang ngelakuin ini? batinnya yang masih syok.

Buru-buru Mingi mengambil plastik itu kembali dan membuangya ke tong sampah. Mingi berusaha melupakan apa yang dia lihat baru saja. Namun, tanpa Mingi ketahui, pelaku yang membuang itu di dekat rumahnya adalah Jaehyun. Bahkan, ayam itu pula yang waktu itu dibawa Jaehyun ke dalam mobil sebelum dia tertangkap polisi.

KOSAN ANGKER [ATEEZ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang