76. Teka-Teki💫

73 8 9
                                    

Seperginya Yeosang, mereka semua kembali ke kamarnya masing-masing untuk istirahat. Semenjak kejadian tadi, Wooyoung lebih dulu masuk ke kamarnya untuk tertidur. Berbeda dengan San yang masih memikirkan ucapan Yeosang sebelum dia pergi.

"Gue ngerasa, klau dia emang bukan Jongho yang asli. Ada yang nyamar jadi Jongho dan berpura-pura jadi Jongho."

"gue yakin, lo masih muslim, kecuali lo........bukan manusia."

"Karena entah kapan waktunya, gue bakal balik lagi ke sini buat nyelesain masalah gue di sini bareng kalian."

"Maksudnya Yeosang apa ya? kecuali lo bukan manusia? Masak iya Jongho bukan manusia? Terus, maksud kalimat terakhir dia sebelum pergi, apa ya? Gue tau, Yeosang pasti bakal balik lagi ke sini. Tapi.....entah kapan waktunya.....nyelesaiin masalah gue di sini bareng kalian....Gue ngerasa ada yang janggal sama kalimatnya, seolah dia pengin ngasih clue berupa kalimat tersurat."

Saat tengah sibuk memikirkan kalimat Yeosang, tiba-tiba terdengar bunyi suara dari balkon kamarnya. Karena heran, San yang penasaran pun mendekati tempat itu. Ia menoleh ke kaman dan ke kiri, memastikan kalau disana ada orang iseng yang tengah melempari balkon kamarnya dengan sesuatu.

Sayangnya, ia tak menjumpai apa pun di sana. Namun, netranya tak sengaja menangkap secarik kertas yang teremas di dekat pintu balkon kamarnya. Karena penasaran, San pun mengambilnya lalu melihat isinya. Di sana, tertulis sebuah kalimat yang membuatnya tercengang.

Di kamar Songhwa, laki-laki itu baru saja menyelesaikan tugas kuliahnya. Tak lama, netranya menangkap secarik kertas usang di atas meja belajar Hongjoong. Karena penasaran, ia pun membukanya dan membaca isi tulisan itu bersamaan dengan San yang juga membaca isinya.

JAGA DUA JIWA SUCI.....HONGJOONG-WOOYOUNG!!!

Sontak, mereka pun terdiam dan tidak menyangka. Karena mereka baru tahu, jika dua jiwa suci yang dimaksud oleh Yeosang dan kakek tua waktu itu......adalah Wooyoung dan Hongjoong? Mereka langsung menoleh pada dua jiwa suci yang sudah terlelap dalam mimpinya.

.....

"Kenapa kamu kembali Yeosang?"

"Maaf Ayah. Salah satu jiwa suci itu mengusirku, karena aku membongkar identitas sosok itu. Sayangnya, rencanaku gagal mengungkapkan identitasnya di depan mereka. Aku tahu, aku terlalu ceroboh. Sekali lagi, maafkan aku Ayah,"

"Ayah tahu. Memang sulit membongkar siapa identitasnya. Namun kau jangan khawatir putraku, karena jika sudah waktunya tiba, pasti teman-temanmu tahu siapa sosok yang menyerupai saudara dari salah satu jiwa suci itu. Tidak apa. Sekarang kau boleh istirahat, karena besok kau harus kuliah pagi, bukan? Jangan khawatirkan ucapan yang menyakitimu sekarang."Yeosang mengangguk.

"Ayah? Apa Taehyun akan pulang?"

"Telpon lah saja dia, jika kau merindukan saudaramu! Kalau begitu, Ayah kembali ke kamar dahulu."Yeosang mengangguk kembali. Setelah itu, mereka kembali ke kamar masing-masing.

.....

Keesokan paginya, mereka berkliah seperti biasa. Entah mengapa, Yeosang kembali seperti dulu tanpa teman disisinya. Tanpa ia ketahui, seseorang bertubuh kekar memperhatikannya dengan tatapan iba sembari membatin.

Gue tau, gue emang benci sama lo dulu. Tapi, liat lo sendiri gini, gue jadi kasihan sama lo. Semenjak lo nolongin gue dan berkorban buat gue dengan nyawa lo, gue jadi ngerasa bersalah sama lo. Kalau gitu, mulai sekarang gue bakal buka hati gue buat nerima lo jadi temen gue. Meskipun bukan jadi sahabat, gue mau anggep lo jadi temen gue, Sang.

KOSAN ANGKER [ATEEZ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang