(xiii) Kekhawatiran💫

130 23 2
                                    

Mengingat kejadian malam itu, Yeonjun jadi sering melamun. Bahkan, saudara serta teman-temannya bingung apa yang terjadi.

"Bang Jun, lu kenapa dah diem mulu? Cerita napa?"desak Beomgyu.

"Iya Jun. Lu kenapa sih dari kemaren diem mulu?"Soobin ikut menyahut.

Lagi-lagi Yeonjun hanya terdiam dengan tatapan kosong yang duduk di ujung kursi meja makan tanpa menyentuh makanannya sedikitpun.

"Yaudah kalo lo gak mau cerita sih, gapapa, kita abis ini mau berangkat,"sahut Soobin yang hendak beranjak dari kursinya.

Alih-alih pergi, Yeonjun mencekal tangan saudaranya itu agar tidak pergi. Yeonjun melirik kearahnya, seolah memintanya untuk jangan pergi dahulu. Soobin yang peka, pun menurutinya dan kembali duduk untuk mendengarkan ceritanya.

Yeonjun menghela napasnya, kemudian menoleh kearah dua saudarnya, dan dua adik tingkatnya sekaligus teman se-asramanya.

"Gw kemaren di teror lagi. Dia neror gw malem-malem dengan tulisan darah.....dia juga nyamar jadi salah satu teman kita....."sambil bercerita, Yeonjun kemudian melirik kearah orang yang memberinya kertas.

"Kai. Dia nyamar jadi Kai buat neror gw."ada kilatan tersendiri saat Yeonjun menatapnya. Sementara nama yang di sebut, menunjuk dirinya sendiri dengan bingung.

"Gw bang? Serius ada yang nyamar jadi gw?"tanya Kai penasaran.

"Iya, dia nyamar jadi lo. Dan gw masih syok sama kejadian malem itu. Gw mau......lo buktiin kalo lo itu kai yang asli!"

Entah dapat dari mana lontaran itu. Semuanya terkejut saat Yeonjun meminta Kai untuk membuktikan bahwa dia itu benr Kai atau bukan. Yang mereka pikirkan, bagaimana Yeonjun tidak mengenali adik tersayangnya, walaupun mereka hanya sebatas kenal?

Yeonjun itu benar-benar menyayangi Kai seperti adiknya sendiri. Bahkan sangat menyayanginya. Bagaimana bisa dia tidak mengenalinya? Mereka tahu bahwa Yeonjun yang tertua diantara mereka, tengah syok. Dan mereka memaklumi itu.

Kai yang sempat diminta oleh sang tertua, memberikan senyuman tulus seolah tidak keberatan. Jika mungkin yang asli keberatan atau melakukan cara agar terhindar dari dari tuduhan, kemungkinan dialah yang palsu.

Tapi berbeda, Kai dengan senang hati melakukannya dan menunjukkan bahwa dirinyalah yang asli. Kai akan membuktikan dengan berbagai cara yang biasa dia lakukan.

"Ok, gw buktiin ya bang, kalo gw itu Kai yang asli?" Yeonjun mengangguk pelan.

Kai mulai yang paling mudah, yaitu menjahili Beomgyu yang pastinya akan mengejarnya atau membalasnya.

PLAKK

"SIALAN LU KAI! SINI LU!"dan benar saja, baru saja mendapat geplakan kecil dari Kai, Beomgyu langsung marah dan berniat mengejarnya.

Kai berlari mengitari meja makan karena Beomgyu akan menangkapnya. Beomgyu tak putus asa untuk mengejar kai dan menangkapnya. Dan usahanya berhasil. Kai tertangkap oleh Beomgyu dan di balas jitakan kecil darinya. Kai tak masalah, karena sudah terbiasa. Dan kai tertawa tertawa seperti biasanya, menandakan kalau dirinya lah Kai yang asli.

Yeonjun yang melihat itu, sangat yakin jika dia Kai yang asli. Karena dari cara bicaranya, tingkahnya serta tawanya sangat khas seorang Hueningkai.

"Udah cukup, gw percaya lo Kai yang asli."ujarnya. Beomgyu segera menghentikan aksinya dan Kai segera bangkit dari posisinya.

Yeonjun menunduk dan sangat frustasi. Yeonjun amat sangat bingung; bagaimana caranya menyelesaikan ini? Dan tadi, sebenarnya dia tidak menceritakannya secara jujur. Hanya ada sedikit cerita yang di buatnya, agar mereka tidak curiga, hingga Yeonjun tidak mendapat akibatnya karena ancaman itu.

Kai bangkit dan mendekati kakak tertua di asramanya. Yeonjun mendongak untuk menatap Kai lekat, kemudian menariknya sebagai permohonan maaf darinya.

"Kai, maafin gw, ya, karena gak percaya lo? Gw bener-bener takut kai...."ucapnya sambil memeluknya.

"Gapapa bang, gw maklumi kalo lo masih syok. Udah ya, tenang. Gw mau berangkat ke kampus nih, takut telat."balas Kai sambil menenangkan Yeonjun.

Kai mencoba melepaskan rengkuhannya, namun sepertinya Yeonjun semakin mengeratkan pelukannya seolah tak membiarkan Kai pergi.

"Bang Yeonjun, lepasin gw, gw mau ke kampus,"

"Gak boleh, masih takut."ujarnya sambil mempoutkan bibirnya.

"Kai! Buruan napa? Udah siang nih!"desak Taehyun yang sudah stan bye di depan pintu.

"Bentar! Ini loh, bang Yeonjun!"

"Sini sini biar gw bantu."Beomgyu mendekat kearah mereka berdua, untuk melakukan aksinya.

PLAK

"SIALAN LU BEOMGYU!"pekik Yeonjun yang sempat terkejut karena ulah sang adik.

Ya, gimana ya? Tiba-tiba saja Beomgyu memukul belakang kepalanya sang kakak. Wajarlah sang kakak sangat kesal terhadapnya? Apa lagi adik bungsunya tukang jail dan tidak bisa diam?

Pelukannya memang sudah terlepas, tepapi rasa kesal terhadapnya itu yang masih ada. Apakah tidak ada cara lain selain memukulnya?

"Wlee~ kalau nak aku, tangkaplah aku~"ucap Beomgyu sambil mengejek.

Merasa tak terima, Yeonjun bangkit dan mengejar sang adik yang tidak punya sopan santun dan rasa bersalah. Soobin tersenyum memperhatikan sang kakak dan si bungsu yang sedang kejar-kejaran.

Syukurlah, sepertinya moodnya sudah kembali. Soobin lantas mengambil ranselnya dan segera menuju ke luar rumah untuk berangkat ke kampus. Semoga saja sang kakak tidak apa-apa sendirian di asrama ini. Semoga juga, mereka tidak mengganggunya seperti di kosan itu.












*Tbc*


Maaf ya kalo jadinya TXT😭😭 Tp gpp sih, kan emang ceritanya penuh teka-teki😁
Segini aja gpp ya?
Byeee👋🏻

KOSAN ANGKER [ATEEZ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang