84. Arin dan Yeosang pt.1💫

50 8 0
                                    

Beberapa hari kemudian, Yeosang meminta izin pada Hongjoong dan Songhwa untuk kembali ke rumahnya karena ada sesuatu hal yang tidak bisa ditinggalkan di sana.

"Bang Hongjoong? Gue izin pulang ya, buat beberapa hari kedepan? Ada acara yang gak bisa ditinggal di sana."

"Oh, ok. Jangan lupain kita ya?" Yeosang mengacungkan ibu jarinya sebelum pergi.

Dan disinilah dia, di sebuah pemakaman dimana ayah dari Arin meninggal dunia karena kecelakaan. Baik keluarga Arin mau pun Yeosang, terlihat sangat berduka.

"Arin? Jangan sedih ya? Kamu tidak sendiri di sini. Ada Om, Yeosang dan Bundamu. Kalau kamu mau, kamu bisa anggap Om sebagai ayahmu sendiri. Sudah ya?"ayah Yeosang mengelus surai Arin dengan sayang.

Ia sudah menganggap Arin seperti anaknya sendiri. Tak heran, jika hubungan keluarga mereka sangat dekat.

Keluarga mereka benar-benar tidak ada yang tahu mengapa hal ini bisa terjadi. Kejadian ini, benar-benar tidak bisa diprediksi melalui pengelihatan Yeosang sendiri yang bisa melihat masa depan. Dan sepertinya, ini adalah kehendak Tuhan yang tidak bisa disalahkan.

"Arin? Aku tau apa yang kamu rasakan. Tapi, jangan sampai kau menyalahkan dirimu sendiri."sebenarnya, Yeosang itu peduli. Namun, karena sifat gengsinya, ia berpura-pura acuh padanya.

.....

Beberapa hari kemudian, mereka masih libur dan hal itu digunakan Yeosang untuk mengerjakan tugas-tugas kuliahnya. Semenjak kejadian itu, Yeosang memilih menemani gadis itu dari keterpurukannya dan menyemangatinya agar ia tidak bersedih. Entah mengapa, akhir-akhir ini dia merasa sakit jika melihat gadis itu tengah bersedih.

Seperti sekarang, setelah dia pulang dari roofthop bersama Arin tadi sore, ia mendudukkan dirinya di kursi belajarnya dengan laptop yang berada di depannya. Yeosang terlihat sangat fokus mengetik sesuatu di sana selama kurang lebih dua jam sampai tak sadar jika waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Yeosang memutuskan untuk mengganjal perutnya dengan roti dan susu yang berada di kulkas karena sedari tadi perutnya belum terisi. Yeosang mengambilnya di kulkas kecil di dalam kamarnya, lalu segera melahapnya sembari melanjutkan aktivitasnya yang tertunda.

Di tengah kegiatannya, tiba-tiba sebuah kejadian beberapa waktu lama terus mengganggu pikirannya. Yeosang menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran itu.

Namun, semakin dia menyingkirkannya, kejadian itu terus muncul di pikirannya apalagi wajah Arin. Ingatkah kejadian Yeosang yang diobati oleh gadis itu di apotek?

Flaskback on

Saat itu, Yeosang sedang berada di apotek bersama Arin. Tiba-tiba, Arin menarik tangannya yang terluka untuk diobati. Sebenarnya dia bisa sendiri. Maka dari itu, ia mengambil alih kapas itu dari tangan Arin untuk ia obati sendiri.

Namun karena ia tahu Arin keras kepala, Arin menarik kapas itu kembali hingga tangannya bersentuhan dengan tangan Yeosang. Ia menatap Arin terkejut karena tindakannya. Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang saat kedua mata mereka tak sengaja bertemu.

Karena merasa aneh dengan detak jantungnya, dia mempersilahkan gadis itu untuk mengobati lukanya. Rupanya, jantungnya masih berdegup cepat hingga ia mencoba untuk melirik Arin yang sedang mengobatinya. Tanpa sadar, bibirnya tertarik sedikit ke atas sembari memujinya dalam hati.

Cantik.

Tak lama, ia menyadari apa yang ia lakukan.
Buru-buru, ia bangkit dari bangkunya, lalu merogoh kantong celananya dengan mengeluarkan uang senilai Rp 50.000 lalu memberikannya pada Arin. Arin yang menyadari itu, segera menolaknya dengan halus.

KOSAN ANGKER [ATEEZ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang