(xxxvi) Peraturan Yang Terabaikan💫

92 18 1
                                    

"Suatu kesalahanku yang kecil, dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Dan satu kesalahanku pula, kami mendapat masalah besar."

–Seo Changbin–


Sebuah kesalahan yang telah Changbin perbuat. Dan sebuah kesalahan Songhwa yang dia lakukan. Serta, sebuah kesalahan mereka bersama yang membawa mereka dalam masalah.

Dan setelah ucapan Changbin waktu itu, kejadian tak diinginkannya terwujud. Suatu kejadian yang hampir menghilangkan salah satu nyawa diantara mereka. Dan karena tak menaati peraturan yang ada, maka mereka mendapatkan balasan yang di terima.

Dan peraturan utama yang harus ditaati ialah; diamlah jika kamu tahu sesuatu.

Hingga suatu ketika, saat Soobin sedang sendirian. Siang itu, Soobin tengah berada di ruang tengah sendirian, dan hendak naik ke atas menuju kamarnya.

Sampai saat ia melewati sebuah cermin tua panjang dan besar berwarna coklat muda dengan ukiran-ukiran abstrak yang terletak di dekat sebuah lukisan kuno, Soobin merasakan sesuatu. Ia merasa, seperti ada yang mengawasi dirinya sedari tadi.

Soobin berjalan mundur perlahan, dan berdiri tepat di samping cermin tua itu. Lantas, Soobin menoleh kearah sebuah cermin yang menampakkan bayangan dirinya yang ikut menoleh.

Soobin terus mematapnya untuk meneliti apa yang ia rasakan. Tanpa ia sadari dan tanpa ia melihat, sebuah aura hitam mengelilingi cermin itu keluar, membuatnya seolah tertarik untuk mendekat. Kaki kecilnya bergerak, melangkah, untuk mendekati cermin tua itu. Soobin mengulurkan tangan kanannya, berniat menyentuh permukaan cermin.

Ia mulai mengusap cermin itu perlahan dan tak merasakan sesuatu yang aneh. Namun saat ia berbalik untuk melangkah, barulah ia merasakan sesuatu. Ia merasa ada yang tengah memperhatikannya di belakang. Ia tahu, jika di belakang adalah cermin.

Tapi....ah, mungkinkah bayangannya di cermin yang memperhatikannya? Itu jelas tidak mungkin!

Soobin memutar tubuhnya perlahan menghadap cermin. Begitu ia menoleh, ternyata bayangannya juga mengikutinya. Namun sedikit aneh dengan bayangannya. Bayangan itu terlihat bergerak dengan gerakan lambat.

Soobin mencoba sekali lagi jika ia mungkin salah melihat. Ia mencoba menggelengkan kepalanya, dan bayangannya mengikutinya dengan gerakan pelan. Ia sedikit syok. Bagaimana mungkin bayangannya dengan dirinya tida sinkron?

Ia kmencoba berpose di sana. Namun yang terjadi adalah, bayangannya tak bergerak sama sekali. Sungguh, ia sangat syok. Soobin reflek menutup mulutnya dan mundur ke belakang. Dan tetap sama, bayangannya tak bergerak sama sekali, dan malah menampilkan smirknya yang tampak menyeramkan. Dan kesekian detik, bayangannya tertawa mengejeknya.

"Hahaha...,"
"Hai Soobin! Kenapa kamu diam? Mari bermain bersamaku?" ujarnya. Soobin jelas langsung menggeleng keras. Katakan, jika ini hanya mimpi!

Soobin menepuk pipinya berulang kali untuk menyadarkannya. Namun nyatanya, ada rasa sakit yang ia rasakan, dan memang benar, ini bukanlah mimpi. Soobin menepuk kedua pipinya sekali lagi, yang membuat bayangannya tiba-tiba tertawa, saat melihat Soobin menampar kedua pipinya. Dan tawa itu....terdengar sangat mengerikan.

"Hei Soobin! Apa yang kamu lakukan? Jangan menyakiti dirimu sendiri, jika kamu tak ingin mati!"

Deg!

Mendadak, Soobin menghentikan aksi menepuk kedua pipinya, lalu menatap bayangannya terkejut.

Ma-mati? Apa maksudnya?

KOSAN ANGKER [ATEEZ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang