Sebelum baca, aq mau ngingetin nih. Jangan lupa vote and komennya ya? Awas loh, cuma di baca doang! Aq ngambek nih! 😡
Happy readding!!!
...
Di tempat yang sama, mereka berdua masih berada disana setelah Changbin menenangkan Wooyoung yang tadi sempat merajuk karena terabaikan. Bukankah seharusnya dia yang marah ya, karena harus menunggu lama? Sudahlah, biarkan saja.Dengan segenap keyakinan, Changbin mencoba memberanikan diri untuk bercerita kepadanya apa yang terjadi sebelumnya.
"Woo."panggilnya, dan dia langsung menoleh padanya.
"Apa?"
"Gw pau cerita....,"Wooyoung menukik sebelah alisnya.
"Silahkan."
"Em, sebenarnya.....gw hampir ketiban dahan pohon itu tadi...,"Changbin menunjuk sebuah dahan yang tergeletak tak jauh dari mereka.
"HA? SERIUS BIN? KOK BISA? TERUS LU LUKA GAK? JUJUR SAMA GW!!!"ini yang Changbin tidak suka. Bahkan, bukan hanya dia saja, tetapi keempat sahabatnya juga.
Bagaimana tidak? Baru saja dia berguman, tetapi responnya seheboh itu.
"Lu bisa santai gak responnya? Gw gakpapa Jung Wooyoung!"Changbin mencebik sambil menatap tajam Wooyoung.
"Ya kan gw khawatir Changbin! Wajarlah gw sebagai sahabat seheboh itu pas denger lu barusan ngomong; kalo lu hampir ketiban dahan pohon yang runcing itu!"
Ini yang Changbin suka dari Wooyoung. Biarpun anaknya nyebelin, suka heboh, 11 12 bar barnya kaya dia, tetapi respon yang dia berikan padanya, sungguh bukan hal yang perlu di abaikan.
Wooyoung itu, salah satu sahabat yang paling muda, yang paling baik dalam mengekspresikan kekhawatirannya terhadap para sahabat-sahabatnya. Changbin sangat bersyukur sekali memiliki sahabat sepertinya.
"Tapi.....,"Changbin menggantungkan kalimatnya.
"Tapi kenapa?"
"Bukan gw yang luka."
"Lah terus, kalau bukan lo yang luka terus siapa? Emang ada orang lain selain–"
"Yeosang."Wooyoung mengernyit bingung. Apa katanya? Yeosang?
"YEOSANG? KOK BISA YEOSANG?"
"Tadi dia nolongin gw, tapi malah dia yang luka....,"Changbin membayangkan betapa mengerikan dan menyakitkannya luka itu pada dirinya.
Dan dia, mengenakan kemeja dengan lengan baju yang digulung, hingga kulitnya tanpa sengaja tergores lantai lapangan basket saat terjatuh. Uh, membayangkan saja sudah sangat mengerikan, bagaimana jika dia yang luka?
Namun bukannya iba atau apa, Wooyoung malah tertawa, seolah ucapan Changbin hanya lelucon.
"Hahaha."
"Kok lu malah ketawa?"Wooyoung menatap Changbin remeh. Apakah Changbin sahabatnya ini begitu bodoh?
"Changbin....Changbin....Lu tau gak? Dia itu cuma mau di puji baik doang sama lu karena nolongin lo, asal lo tau! Dia sengaja kaya gitu biar lo gak benci lagi sama dia! Dia itu sebenernya pura-pura nolongin lo cuma mau ambil simpati lo aja, Bin. Lo tuh cuma di begoinin doang sama dia, tau gak?!"mendengar penuturan sahabatnya, membuatnya terhenyak. Apa benar yang di katakan Wooyoung?
"Lo-lo tau dari mana?"
"Bin! Dunia itu luas. Banyak orang jahat yang pura-pura baik buat ambil simpati dan manfaatin kita doang. Bahkan, orang baik pun bisa menjadi jahat demi kepentingannya. Gw bisa tau karena gw udah kenal orang-orang kaya gitu, dan gw udah kenal lo dari lama Bin. Lo itu tipe orang yang acuh sama orang. Bahkan, lo itu kalo nolong orang atau di tolong orang, pasti liat dulu orang yang lo tolong atau nolong lo. Iya kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSAN ANGKER [ATEEZ] ✔
Misterio / SuspensoSebuah kos lama yang sudah berdiri kokoh selama ratusan tahun, kini di tinggali oleh 8 remaja mantan perkuliahan. Konon katanya, kosan itu menyimpan banyak misteri yang belum terkuak tuntas sampai detik ini. Dan kedatangan mereka, menjadi awal baru...