92. Yeosang Kecelakaan💫

83 9 2
                                    

Di bangku taman, mereka duduk tanpa membuka suara satupun. Hanya keheningan yang melanda mereka tentang tadi sembari tersenyum canggung saat kedua mata mereka bertemu. Tak lama, Yeisang tiba-tiba bangkit yang membuat Arin heran.

"Sang? Mau kemana?"

"Mau permen kapas gak?"

"Eum....boleh."

"Bentar ya, aku beliin,"

Arin yang sudah berganti status menjadi pacarnya pun mengangguk. Yeosang berlari kecil menuju penjual itu sembari menatap Arin dengan senyum manisnya. Melihat Yeosang tersenyum, membuat Arin ikut tersenyum.

Seperginya Yeosang, seorang wanita paruh baya berujar yang membuat Arin sedikit terkejut.

"Dia laki-laki yang baik dan dia tulus mencintaimu."

"Eoh, selamat malam bu,"wanita itu hanya tersenyum sebelum kembali melanjutkan.

"kamu beruntung dicintainya. Laki-laki  yang terlahir pada bulan purnama hitam, kekuatannya akan semakin kuat jika bersatu pada keturunan yang sama."

"Tunggu, maksudmu?"wanita itu tak menjawabnya dan pergi begitu saja.

Arin menatap kepergiannya bingung bersamaan dengan Yeosang yangvsudah kembali sembari membawakan permen kapas putih ditangan kanannya.

"Kau lihat siapa?"

"Ha? Eoh, tidak apa-apa. Ini....untukku?"tanya Arin sembari menatap makanan manis itu dari tangan pacarnya.

"Tidak, ini untuk berdua."Yeosang mendudukkan dirinya di samping Arin dan membukakan untuknya.

Kencan pertama, harus indah bukan?

Yeosang menyuil sedikit permen kapas itu untuk disuapkan ke pacarnya.

"Buka mulutmu."

"Aku bisa makan sendiri Yeosang, tidak usah disuapi."

"Tidak, aku memaksa. Buka mulutmu wahai pacarku yang cantik,"wajah Arin seketika memerah karena rayuan Yeosang.

Sejak kapan pria sedingin Yeosang berani merayu wanita? Jika penasaran, tanyakan saja pada San dan Wooyoung si ahli cinta. Dan yeah, mereka yang membantunya.

"Kalau lo pengin nembak dia, lo harus berani ngeluarin isi hati lo. Buang sifat gengsi lo dan mulai buka diri buat dia."dan seperti itulah.

Jika masih penasaran dengan adegan itu, nanti kita bahas lain waktu.

Sebenernya gue malu dan jantung gue udah dag dig dug gak karuan. Tapi yaudahlah, gue harus mulai terbiasa.

Yeosang menyuapi Arin dengan perasaan gugup. Tiba-tiba, Arin mencuil permen kapas itu dan menyuapi Yeosang yang membuat jantungnya seolah berhenti berdetak.

"Permen kapas ini terasa lebih manis jika disupi oleh pria manis sepertimu, Kang Yeosang,"Yeosang seketika berhenti melakukan aktivitasnya sembari menatap Arin gugup.

"Yeosang? Kenapa wajahmu memerah?"Yeosang langsung meraba wajahnya.

"Ak-aku...."

"Apa kau gugup? Jika kau tidak bisa, tidak papa. Jangan memaksakan sikap barumu. Lakukan saja dengan sikapmu seperti biasa, aku akan menghargainya."mendengar ucapan pacarnya, seketika hatinya lanhsung meleleh.

"Ahaha....tidak papa, aku akan berusaha membuatmu bahagia."

"Aku sudah bahagia jika bersamamu Yeosang,"

Sial! Kayaknya jantung gue gak normal deh. Niat gue mau bikin dia baper, malah ujung-ujungnya gue sendiri yang baper.

Apa Yeosang berusaha membuatku baper? Tapi, kenapa malah dia sendiri yang terlihat salah tingkah? Astaga Yeosang, kau itu benar-benar lucu sekali!!

KOSAN ANGKER [ATEEZ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang